Proses pencarian korban laka laut di perairan Saumlaki oleh tim SAR gabungan, Minggu (28/6/2020) |
Saumlaki, Dharapos.com - Tim SAR gabungan yang terdiri dari
TNI AL Pangkalan (Lanal) Saumlaki, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II
Saumlaki, Pol Air Polres Maluku Tenggara Barat (MTB), Basarnas Saumlaki dan
masyarakat desa Olilit hingga kini belum berhasil menemukan Gregorius Jegon
Kanni (GJK), Laki-laki, 18 tahun, asal desa Olilit Lama, kecamatan Tanimbar
Selatan, kabupaten Kepulauan Tanimbar yang dinyatakan hilang akibat laka laut
di teluk Saumlaki, Sabtu (27/6/2020).
Data yang berhasil diperoleh dari Lanal Saumlaki
menyebutkan, kronologis kejadian berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi di
kantor UPP Saumlaki dari pengemudi long boat nelayan, Yaya Buluroi dan
pengemudi speed boat, Maksimus Fenyapwain
menyebutkan, pada Sabtu (27/6/2020) sekitar pukul 17.40 WIT longboat
nelayan bertolak dari perairan desa Latdalam menuju ke Saumlaki.
Longboat tersebut dengan pengemudi YB (53) nelayan asal
Kampung Babar Saumlaki dan ditumpangi oleh EF (40) dan DE (44).
Sekitar pukul 19.00 WIT sesampainya di perairan tepat di
kolam pelabuhan Saumlaki, salah seorang penumpang long boat sempat berteriak
karena nyaris ditabrak oleh speed boat.
Namun karena dalam kecepatan tinggi maka terjadi benturan
antara speed boat dengan longboat dan mengakibatkan korban GJK terlempar dari
speedboat hingga terjatuh ke laut.
Pengemudi speedboat MF (32) membawa GJK (18), JW (14), JF
(10).
Setelah kejadian tersebut pengemudi dan penumpang longboat
serta speed boat bersama - bersama ikut mencari korban akan tetapi tidak
menemukan korban.
Selanjutnya pengemudi speedboat melapor kejadian laka laut
tersebut ke kantor UPP Kelas II Saumlaki sekaligus untuk meminta bantuan tim
SAR gabungan dan dilakukan pencarian korban disekitar perairan kolam pelabuhan
Saumlaki atau pada kordinat 7°58- 176' LS - 131°16-858' BT.
Pencarian dilakukan hingga pukul 01:30 WIT namun tidak membuahkan
hasil.
Pencarian kemudian dilanjutkan pada Minggu (28/6/2020) pukul
09:05 WIT.
Selain menyisir lokasi korban yang jatuh di laut, tim SAR
gabungan melaksanakan penyelaman tradisional dengan menggunakan 4 kompresor
untuk 6 orang penyelam di lokasi jatuhnya korban namun hingga pukul 15:15 WIT,
tim SAR kesulitan dan memutuskan untuk melanjutkan pencarian korban di hari
Senin (29/6/2020).
Dari hasil penyelaman hingga saat ini belum ditemukannya
tanda-tanda keberadaan korban.
Para penyelam mengalami kendala dalam pencarian dikarenakan
kurangnya alat penerang (senter) bawah air saat melaksanakan penyelaman.
Selain itu, arus air yang kuat membuat para penyelam susah
untuk melaksanakan pencarian didalam air.
(dp-18)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar