News Ticker

Inisiatif Warga Sathean Karantina 7 Mahasiswa Diapresiasi Satgas Covid-19

Warga Ohoi Sathean telah mengambil inisiatif sebagai langkah penting mengarantinakan tujuh mahasiswa asal wilayah itu sebagai salah satu upaya menekan penyebaran virus Corona.
Share it:
Sekretaris Satgas Covid-19 Malra dr. Katerinje Notanubun mengunjungi 7 mahasiswa asal Ohoi Sathean yang baru pulang dari daerah Jogjakarta dan saat ini menjalani karantina di satu rumah atas inisiatif keluarga
Langgur, Dharapos.com – Warga Ohoi Sathean telah mengambil inisiatif sebagai langkah penting mengarantinakan tujuh mahasiswa asal wilayah itu sebagai salah satu upaya menekan penyebaran virus Corona.

Ke 7 mahasiswa tersebut selama ini diketahui menimba ilmu di Jogjakarta, dan memutuskan pulang kampung pasca merebaknya wabah virus mematikan ini.

Atas inisatif itu, Sekretaris Satgas Covid-19 Malra dr. Katerinje Notanubun mengapresiasi langkah warga di Ohoi Sathean yang atas kesadaran dan keinginan sendiri mengarantinakan anak-anak mahasiswa yang baru pulang ke kampung halamannya.   
            
Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengunjungi rumah tempat dimana dikarantinakan 7 anak mahasiswa dimaksud.

"Saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh masyarakat Ohoi Sathean yang dengan kesadaran sendiri mengambil langka baik dan tepat untuk membantu Satgas dalam penanganan pencegahan Covid-19 di Maluku Tenggara,” ucapnya.

Dijelaskan dr. Katerinje, setiap orang yang baru pulang dari bepergian wajib di karantina selama 14 hari dan selalu ada dalam pengawasan tim medis.

“Dalam jangka waktu 14 hari itu, dilakukan pemeriksaan baik di laboratorium maupun pada bagian radiologi. Jika hasilnya negatif atau tidak tertular covid-19 maka mereka yang dikarantina dikeluarkan dan kembali ke rumah untuk beraktivitas dengan keluarga serta masyarakat seperti biasanya,” jelasnya.       

Wanita yang akrab disapa dr. Ketty ini menekankan juga bahwa Corona atau Covid-19 ini adalah virus yang sangat berbahaya namun penyakit yang diakibatkannya ini bukan aib. Karena virus ini bisa masuk dan mengenai siapa pun tidak memandang status sosial ataupun hal lainya.                       

"Kita lihat yang terjadi saat ini di luar negeri, Presiden, Perdana Menteri, Menteri bahkan di Indoensia, Bupati hingga para pembesar lainnya juga terkena virus ini. Jadi penyakit ini bukan aib karena tidak memandang siapa pun kita. Kalau penyakit mau datang dan masuk, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Maka itu, tolong jaga diri kita dengan baik," tekannya.                         

Ditambahkan dr. Ketty, mereka yang baru saja pulang dari bepergian harus mengarantinakan dirinya sendiri atau yang disebut karantina mandiri sehingga membantu masyarakat lainnya dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19 di daerah ini.                   

Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan melindungi diri dari lingkungan sekitar dengan membiasakan perilaku hidup bersih.

“Karena virusnya lewat bersin yang mengenai kita, maka itu sangat penting jaga jarak ketika berdekatan minimal 2 meter ketika berdekatan dengan orang lain. Mari jaga diri kita, maka kita juga menjaga keluarga kita dan orang yang ada di sekitar kita dari virus itu,” pungkasnya.                 

Ketua Dewan Stasi Ohoi Sathean Agustinus Warayaan yang juga orang tua dari salah satu mahasiswa yang dikarantinakan mengaku bahwa dirinya juga tidak suka dengan pemberitaan-pemberitaan yang ada di media sosial maupun pada masyarakat sendiri terkait Covid-19 yang dinilainya membuat resah.

"Saya jujur tidak suka dengan semua pemberitaan di media sosial yang seakan-akan memprovokasi hingga membuat masyarakat resah. Kalau mau buat demikian, saya juga bisa lapor ke pihak berwajib atas pemberitaan-pemberitaan yang tidak benar itu,” akuinya.                     

Warayaan bahkan menegaskan sebagai orang tua dari anak-anak yang dikarantinakan merasa tidak nyaman dengan penilaian dan pandangan masyarakat terhadap Covid-19.

“Maka itu, kami selaku orang tua harus mengambil inisiatif sendiri. Sengaja kami kosongkan satu rumah untuk tempat karantina bagi anak-anak kami yang baru datang dari Jogjakarta. Kami juga setiap hari membawa makanan untuk anak-anak kami yang dikarantinakan mulai dari kedatangan mereka di Ohoi Sathean sampai hari ini,” tukasnya.             

(dp-52)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi