News Ticker

Petugas Apatis, Sampah di Kecamatan Selaru Menumpuk

Pemerintah Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) melalui bidang Tata Kelola Kebersihan kembali disorot masyarakat Desa Adaut atas pelayanan yang tidak maksimal.
Share it:
Akibat resah, warga menimbun sampah di tengah jalan sebagai bentuk protes terhadap tindakan apatis para petugas kebersihan Kecamatan Selaru
Adaut,  Dharapos.com - Pemerintah Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) melalui bidang Tata Kelola Kebersihan kembali disorot masyarakat Desa Adaut atas pelayanan yang tidak maksimal.

Kepada Dharapos.com, beberapa warga masyarakat mengaku tidak puas dengan pelayanan petugas yang menangani persampahan.

Karena selama ini mengabaikan tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjaga dan memelihara kebersihan Adaut, ibukota Kecamatan Selaru.

"Sebagai masyarakat, kami sangat kecewa akan apa yang telah dilakukan oleh para petugas pengangkut sampah, yang mana memilah jalan protokoler dan jalur jalan lainya dalam bertugas," sesal YM, salah seorang warga.

Ia bahkan mengaku telah mengajukan keberatan kepada Pemerintah Kecamatan Selaru, namun kenyataannya tak dihiraukan juga.

“Saya sampaikan kepada para petugas sampah, kenapa tidak mau ambil sampah yang ditaruh oleh kami masyarakat di pinggir jalan untuk diangkut? Namun jawaban mereka bahwa kami belum digaji Pemerintah kecamatan. Jadi terserah saja apa yang mau kami buat. Dan kalau mau, kami harus diberikan uang rokok barulah kami angkut sampah-sampah itu," bebernya sambil mengutip pembicaraannya dengan petugas sampah.

Tak hanya memilah-milah lokasi  kerja, para petugas kebersihan ini juga menyalahgunakan mobil sampah untuk  kepentingan pribadi.

Mereka mengalihfungsikan mobil tersebut untuk pemuatan bahan material kayu dari hutan demi kebutuhan bisnis.

"Ada juga petugas pengangkut sampah yang mengaku karena gaji mereka belum dibayar makanya mobil sampah mereka gunakan juga sebagai alat muat bahan material lokal kayu di hutan sampai saat ini," terangnya.

Terhadap persoalan ini, YM dan sejumlah warga yang hadir saat diwawancarai meminta Camat segera menertibkan para petugas sampah agar bekerja maksimal demi terwujudnya kebersihan lingkungan di ibukota Kecamatan Selaru secara menyeluruh.

Sementara itu, Camat Selaru, Zakarias Emanratu saat dikonfirmasi melalui telpon seluler menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan pengelolaan sampah oleh pemerintah daerah di kecamatan Selaru yang kemudian diakomodir oleh kantor camat Selaru, sejauh ini secara rutin telah dimulai dari perencanaan, pengendalian sampai dengan proses evaluasi.

"Ada enam petugas sampah serta dua pembersih jalan yang selama ini bekerja dan setiap bulan berjalan diberikan upah Rp1 Juta per orang secara rutin hingga Juli 2019," jelasnya.

Namun disamping para petugas yang dibentuk oleh Pemerintah kecamatan, ada juga petugas kebersihan yang dibentuk dan dibiayai oleh Dinas Lingkungan Hidup KKT.

Petugas yang terdiri dari 10 orang ini ditunjuk untuk  mengakomodir kegiatan pengelolaan sampah terpadu.

Tentang upah kerja 10 orang ini, Zakarias mengaku telah  berkoordinasi dengan pihak DLH KKT.

Namun, menurutnya pihak DLH mengaku belum melakukan proses pembayaran upah kerja mereka.

"Saya sempat sampaikan kalau memang belum dibayar,  alangkah baiknua saudara-saudara yang kemarin ditunjuk oleh DLH bisa berhenti bekerja sementara waktu sambil menunggu informasi lanjutan terkait upah kerja, ‘’ sambungnya.

Zakarias tak membantah jika mobil sampah sering digunakan untuk pemuatan kayu, namun itu bukan merupakan kegiatan rutin.

"Mungkin kebetulan saja ini berhubungan dengan petugas sampah karena mungkin mereka berkekurangan," pungkasnya.

(dp-45)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi