Dalam pelatihan dan
bimbingan sehari ini, Inpex , SKK Migas Pamalu dan Dinas Kominfo KKT
menggandeng tiga orang pemateri yakni Hendrayana (Direktur Eksekutif Lembaga
Pers Dr.Soetomo) dengan materi "Pengenalan etika jurnalisme dan hukum
perlindungan pers".
Kemudian, Priyambodo (Wartawan Senior LKBN ANTARA dan Mantan Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr .Soetomo) dengan materi: "Pentingnya UKW untuk wartawan Indonesia beserta persyaratannya”.
Serta Yosep Suprayogi ( Wartawan Senior Tempo) dengan materi: "Peliputan dan Penulisan berbasis fakta dan data".
Halida Hatta, Spesial Advisor Inpex kepada wartawan menjelaskan bahwa kegitan pelatihan ini adalah salah satu program tanggung jawab sosial yang dirancang bersama dengan bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lain-lain dan disetujui oleh SKK Migas.
"Merupakan satu komitmen bagi Inpex Masela di bidang non technical adalah dengan datangnya kami disini adalah tentu harus berkenalan dan bersahabat dengan penduduk yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dimana para steak holder yakni Pemerintah dan masyarakat yang utama bagi kami," ungkapnya.
Sejak 2012, pihaknya telah melihat pasion dari teman-teman wartawan yang luar biasa meski belum terarah.
"Kita harus
pikirkan untuk terus belajar bersama-sama. Kami ingin ada proses pembelajaran
yang terus berjalan. Kami menilai wartawan punya daya investigasi dan mencari
kebenaran, serta daya kritis yang jika dibimbing terus akan sangat baik," imbuh
Halida.
Dan oleh karena ada tuntutan sertifikasi jurnalis maka Inpex memandang perlu membantu para wartawan dan pimpinan perusahaan pers untuk menjelaskan betapa pentingnya UKW sebagaimana yang ditetapkan oleh Dewan Pers.
Mengingat kegiatan ini baru pertama kali dilakukan sehingga perlu ada pengenalan rambu-rambu UKW.
Tampak SKK Migas juga bersemangat dengan kegiatan pelatihan dan bimbingan tersebut. Sehinga program ini akan dikonsultasikan kepada Badan Pengawas KKKS.
Dikatakannya, SKK Migas wilayah Pamalu juga langsung melihat manfaat dan respon positif dari para wartawan KTT.
Semuanya sudah punya back ground pengalaman kewartawanannya. Sehingga akan dirancang lebih lanjut.
Namun, Halida juga mengaku dalam waktu dekat ini pihaknya akan fokus ke feed terlebih dulu, yaitu persiapan penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), sehingga semua kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat atau non technical itu dengan sendirinya akan mengikuti.
“Sebab semua kegiatannya tidak one off, tapi continuitas,” sambungnya.
Sesuai pantauan, ada 45 wartawan dan utusan Staf Humas dari Pemerintah KKT serta Kepolisian Resort Maluku Tenggara Barat yang ikut dalam kegiatan ini.
Kepala Dinas Kominfo KKT, Yongki Souisa berterima kasih kepada Inpex dan SKK Migas yang telah menyelenggarakan kegiatan itu.
"Wartawan itu pekerja profesi dan oleh karena itu wartawan dituntut harus professional," cetusnya.
Sebelum menutup
kegiatan, Kepala Departemen Humas SKK Migas Pemalu, Galih W.Agustiawan memuji
para peserta yang setia mengikuti pemaparan materi dari pagi hingga malam.
Dia berharap semoga ilmu yang diperoleh dari pelatihan dan bimbingan ini bermanfaat bagi para wartawan dalam melakukan tugas-tugas jurnalis.
(dp- 47)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar