News Ticker

Penanganan Kesehatan di MBD Perlu Perhatian Khusus Pempus

Penanganan masalah kesehatan di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) memerlukan perhatian khusus dari Pemerintah pusat.
Share it:
Peta Maluku Barat Daya
Ambon, Dharapos.com - Penanganan masalah kesehatan di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) memerlukan perhatian khusus dari Pemerintah pusat.

Hal ini mengingat daerah berjuluk Kalwedo bersama Kabupaten Tanimbar merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste dan Australia.

Pasalnya, hingga saat ini dilaporkan masih ada warga masyarakat asal daerah itu yang berobat ke negara tetangga.

Menyikapinya, Wakil Gubernur Maluku Barnabas N. Orno pun angkat Bicara.

Ia menegaskan bahwa jarak dari MBD ke sejumlah wilayah negara tetangga sangat dekat sehingga masyarakat di daerah itu lebih memilih berobat ke negara tetangga.

"Kalau kita dari Moa, ibukota kabupaten ke pulau Timor hanya setengah jam dengan kapal cepat ke Darwin hanya 8 jam," ungkapnya kepada pers di kantor Gubernur Maluku, Senin (8/7/1/2019).

Orno juga menyesalkan pernyataan Menteri Kesehatan RI, Nila moeloek yang mempersoalkan masih adanya warga MBD yang berobat ke negara tetangga.

Perlu diketahui, Pemerintah dalam tahun ini akan membangun Rumah Sakit Pratama di Ilwaki.

Menurut Orno, pembangunan RS di ibukota kabupaten MBD sangatlah penting, guna menjadi rujukan terdekat di wilayah itu.

"Memang ada rencana Pemerintah pusat mau membangun rumah sakit di semua titik tapi menurut saya itu tidak bisa, karena belum tentu dalam sebulan ada 10 orang yang berobat. Juga dengan banyaknya rumah sakit lalu dari mana tenaga dokternya," bebernya.

Ditambahkan pula, pembangunan RSUD di Tiakur murni memakai dana APBD bukan APBN, termasuk juga untuk pengadaan peralatan medisnya.

Lebih lanjut, ungkap Orno, perencanaan terkait penanganan masalah kesehatan di Maluku, khususnya di kawasan perbatasan seperti Kabupaten MBD, KKT dan ARU perlu ditinjau ulang mengingat harga diri bangsa dan negara Indonesia.

"Program Nawacita Presiden Joko Widodo bagus sekali, hanya saja Kementeriannya harus mengenal karakteristik wilayah Nusantara. Karena kalau tidak, akan bahaya sekali," pungkasnya.

(dp-19)
Share it:

Kesehatan

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi