News Ticker

Meski Diwarnai Penolakan, Pelantikan Pejabat MBD Berjalan Lancar

Pasca dilantik Gubernur Murad Ismail kurang lebih satu bulan lalu, Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Thomas Noach, ST langsung melakukan penataan birokrasi.
Share it:
Bupati MBD Benyamin Thomas Noach, ST saat memimpin prosesi pelantikan  
Tiakur, Dharapos.com - Pasca dilantik Gubernur Murad Ismail kurang lebih satu bulan lalu, Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Thomas Noach, ST langsung melakukan penataan birokrasi.

Dalam upaya penataan birokrasi di kabupaten yang dipimpinnya itu, orang nomor satu di negeri berjuluk Kalwedo ini merombak dan meroling sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah setempat.

Meski demikian, prosesi pelantikan dan sumpah janji jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator Kabupaten MBD yang digelar belum lama di ruang rapat kantor Bupati setempat terpantau tak berjalan mulus menyusul penolakan dua pimpinan OPD yang keberatan dilengserkan dari posisi masing-masing.

Keduanya masing-masing Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) MBD Reinhard Siwtiory dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) MBD Desianus Orno, S.Sos, M.Si.

Saat prosesi berlangsung, ketika hendak dilantik oleh Bupati, keduanya langsung secara terang-terangan menolak dan menyatakan tidak bersedia untuk dilantik pada jabatan baru.

Siwtiory rencananya dirotasi ke posisi yang baru selaku Sekretaris Dinas pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten MBD atau  Eselon IIIa satu tingkat dibawah dari saat dirinya menjabat Kepala Dinas PUPR yang selevel dengan Eselon IIb.

Sedangkan Desianus Orno digeser ke jabatan baru sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik atau setingkat Eselon IIb sebagaimana jabatan sebelumnya selaku Kepala Dinas Dikbud setempat.

Berdasarkan pantauan Dhara Pos pada pelaksanaan upacara tersebut, hal itu terjadi sesaat sebelum Bupati Noach memimpin pengambilan sumpah janji jabatan.

“Sebelum saya membacakan sumpah dan janji jabatan, saya mau bertanya kepada bapak/ibu yang nama-namanya sudah dibacakan, apakah bapak/ibu bersedia untuk dilantik menempati jabatan yang sudah dibacakan??” tanya Bupati.

Serentak Reinhard Siwtiory dan Desianus Orno menjawab tidak bersedia dan langsung berjalan keluar dari barisan para pejabat yang hendak dilantik.

Kejadian itupun sempat membuat hening suasana, karena peristiwa tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi sepanjang sejarah pelantikan pejabat di wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara Australia dan Timor Leste ini.

Bahkan, tidak seperti biasanya, karena dalam momen pelatikan kali ini, ratusan masyarakat baik tokoh pemuda maupun tokoh masyarakat yang tidak diundangpun ikut hadir menyaksikan jalannya pelantikan tersebut.

Setelah keduanya keluar dari barisan,  Bupati Noach langsung melanjutkan membacakan sumpah janji jabatan kepada para pejabat yang bersedia untuk dilantik menempati posisi baru.

Adapun nama-nama pejabat yang resmi dilantik, yaitu Drs. Jhon Leunupun yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM MBD menempati jabatan baru sebagai Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda MBD.

Kemudian, Johanis Titirloloby, SH yang sebelumnya Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra menempati jabatan baru sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan MBD.

Drs. A. Tenlima yang sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga MBD menempati posisi baru sebagai Sekretaris Dinas pada instansi yang sama. Selain jabatan tersebut, ia juga ditunjuk pula sebagai Pelaksana Tugas pimpinan pada instansi dimaksud.

Jeky W. Laipiopa yang sebelumnya Kepala Dinas Perikanan MBD menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris Dinas pada instansi yang sama. Selain jabatan tersebut, ia juga ditunjuk pula sebagai Pelaksana Tugas pimpinan pada instansi dimaksud.

J. Leunufna, SE yang sebelumnya Kepala Bappeda MBD menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris pada instansi yang sama.

Dra. Aletha Wedilen yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah MBD menduduki pos yang baru sebagai Sekretaris Dinas pada instansi yang sama. Selain jabatan tersebut, ia ditunjuk pula sebagai Plt pimpinan pada instansi dimaksud.

M. Rijoli, S.Sos yang sebelumnya menjabat Inspektur pada Inspektorat MBD menempati jabatan baru sebagai Sekretaris pada instansi yang sama.

Semuel Rupilu, ST yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Perbatasan MBD menempati pos baru sebagai salah satu Kepala Bagian.

Yahya Maahelu, S.Sos yang sebelumnya menjabat Sekretaris Pemuda dan Olahraga bergeser menjadi Sekretaris DPMD, Pengendalian Penduduk dan KB MBD.

Silvia. C. I. Tamahiwu yang sebelumnya menjabat Sekretaris DPMD, Pengendalian Penduduk dan KB menempati jabatan baru sebagai Sekretaris Dinas Perhubungan MBD.

Edward Davids, ST, MM yang tadinya menjabat sebagai Sekertaris Dinas Perindag dan UMKM berpindah posisi menjadi Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM MBD.Selain jabatan tersebut, ia ditunjuk pula sebagai Plt. Kepala Dinas Perindakop dan UMKM MBD.

Femly Orno SE yang tadinya menjabat Sekretaris BKPSDM MBD menempati pos baru sebagai Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD MBD.

Serta, Naomi Maahury, S.Pd yang tadinya menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perikanan menempati jabatan baru sebagai Kepala Bidang Perikanan pada instansi yang sama.

Seusai prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan, Bupati Noach dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajarannya yang sudah bersedia hadir untuk dilantik menempati jabatan baru.

“Perlu diketahui pula bahwa pelantikan ini juga merupakan pilihan yang sulit bagi saya. Dan saya juga menghargai sungguh keputusan saudara-saudara yang tidak bersedia untuk dilantik karena itu memang adalah hak saudara-saudara yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun,” akuinya.

Bupati juga menegaskan bahwa dirinya tidak bisa memaksa orang.

“Ketika saya bertanya apakah saudara bersedia dan saudara menjawab tidak bersedia, maka itu adalah hak masing-masing orang dan saya juga tidak bisa memaksa. Namun pemerintahan ini harus tetap jalan,” tegasnya.

Diakui Bupati pula, walaupun pelantikan ini merupakan pilihan yang sulit bagi dirinya namun harus tetap berjalan dan pelayanan kepada masyarakat di daerah ini juga harus tetap berlangsung.

“Walaupun hal-hal seperti pelantikan ini memang terkadang menyulitkan kami sebagai pimpinan, karena keputusan-seperti ini tentu tidak mungkin menyenangkan semua pihak,” akuinya.

Bupati juga pada kesempatan itu menyampaikan permohonan maafnya.

“Sekali lagi saya mohon maaf jika dalam acara pelantikan ini ada yang merasa kecewa. Namun sebagai pimpinan saya juga manusia yang hanya bisa berdoa dan berharap agar tugas dan tanggung jawab yang ada pada kita ini benar-benar kita laksanakan dengan sebaik-baiknya untuk melayani masyarakat,” tukasnya.

Informasi terakhir yang dihimpun media ini, Reinhard Siwtiory dan Desianus Orno kini menjadi staf biasa pasca menolak dilantik Bupati Noach.

(dp-17)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi