News Ticker

Lanal Saumlaki bekali Mahasiswi Kebidanan Latihan Dasar Penanggulangan Kedaruratan

Pangkalan TNI AL Saumlaki pada Rabu (7/2) menggelar Latihan Dasar Penanggulangan Kedaruratan dalam rangka membekali mahasiswi Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Maluku di wilayah tersebut.
Share it:
Pangkalan TNI AL Saumlaki pada Rabu (7/2) menggelar Latihan Dasar Penanggulangan Kedaruratan
guna membekali mahasiswi Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Maluku di wilayah tersebut
Saumlaki, Dharapos.com
Pangkalan TNI AL Saumlaki pada Rabu (7/2) menggelar Latihan Dasar Penanggulangan Kedaruratan dalam rangka membekali mahasiswi Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Maluku di wilayah tersebut.

Siaran pers yang diterima Dharapos.com, latihan  dasar yang berlangsung di Saumlaki ini diberikan sebagai bekal dalam menjalankan profesi kebidanan di pulau terpencil dan terdepan pada tahun ini.

Acara ini dilatarbelakangi oleh MoU antara Prodi Kebidanan Poltekes Kemenkes Maluku Saumlaki dengan pihak Lanal setempat untuk memberikan pelajaran pada muatan lokal (mulok) yakni pelajaran-pelajaran tentang kedaruratan.

"Jadi karena mahasiswi dan bidan-bidan tersebut akan bertugas di daerah-daerah terpencil dan terdepan sehingga diharapkan memiliki keahlian khusus yaitu penanganan kedaruratan pada saat bertugas," harap Komandan Pangkalan TNI AL Saumlaki (Danlanal Saumlaki) Letkol Laut (P)  Ari Krisdiyanto, M. Tr Hanla, seusai upacara penutupan kegiatan tersebut.

Diantaranya, mampu bertahan hidup saat mengalami kecelakaan di laut karena medan tugasnya mengharuskan melewati laut, mampu bertahan hidup di hutan karena saat bertugas harus menerabas hutan atau saat menghadapi ancaman dan bahaya lainnya dari binatang buas maupun manusia jahat .

Dikatakan Danlanal, pihaknya akan bergerak aktif untuk mengisi kurikulum Mulok pada kampus Poltekes Saumlaki sebagai dosen terbang, pada pelajaran-pelajaran reguler di kurikulum Muatan Lokal yang berkelanjutan setiap minggunya.

Materi yang diberikan dalam pelatihan itu adalah pembentukan karakter yang mengarah pada Positif Mental Atitude melalui pemberian motivasi dan  pelatihan kepemimpinan.

"Yang kedua adalah survival (Jungle Survival dan Sea survival) termasuk di dalamnya Self defence. serta yang ketiga adalah penanganan kedaruratan meliputi evakuasi medis dengan tingkat kesulitan tinggi dan ketiadaan peralatan," rincinya.

Menurut Danlanal, selama proses pelatihan berlangsung, ada kendala-kendala yang dihadapi yaitu mentalitas.

"Saya melihat bahwa rata-rata mahasiswa di Saumlaki sini, attitudenya/sikap mental masih perlu ditingkatkan. Keinginan untuk maju itu kurang, keinginan untuk berlatih kurang. Kita sudah berikan teori dan ini teori keterampilan (profesi) tapi mereka tidak melaksanakan apa yang sudah diajarkan. Benar-benar hanya menunggu dan tidak ada inisiatif," bebernya.

Kondisi ini, kata Danlanal, ke depannya harus diperbaiki sistemnya. Bisa dibayangkan, jika kualitas mahasiswa saja begitu, apalagi tingkat SMA dan SMP sehingga SDM-nya harus di rubah melalui pendekatan secara personal.

Foto bersama seusai penutupan
"Karena persepsi dan mindset yang selama ini merasa puas dengan keadaannya. Harus kita hilangkan dulu persepsi itu. Mental bloknya harus kita buang dulu dengan cara mereka harus dikeluarkan dulu dari zona nyaman," lanjutnya.

Diakui Danlanal, waktu 3 hari ini memang tidaklah cukup membentuk mindset mahasiswa, namun ini menjadi langkah awal untuk memetakan apa yang menjadi kebutuhannya, kelemahannya dan pola pengajaran nantinya seperti apa.

Bidan yang nantinya bertugas di pulau terpencil dan terdepan ini tak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan secara medis, tapi memiliki kemampuan untuk  bertahan hidup dalam situasi yang tidak biasa.

Untuk saat ini baru satu kampus yang bekerja sama dengan Lanal sementara kampus lainnya belum.

Danlanal berharap Lanal ini menjadi leading sector, karena memiliki semacam kurikulum khusus untuk membentuk karakter yaitu kurikulum khusus bela negara dan kepemimpinan yang dapat dipakai oleh semua sekolah.

"Permasalahan terbesar pada dunia pendidikan di Maluku Tenggara Barat ini adalah mentalitas atau karakter sehingga kami ingin membantu tugas pendidik untuk pembentukan karakter di sekolah-sekolah. Tapi penerapan kurikulum  ini pada muatan lokal sekolah masih agak sulit," ujarnya.

Apalagi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menjadi sasaran utama saat ini berada pada kewenangan provinsi, sementara kewenangan di kabupaten tidak ada sehingga ini hanya bisa dilakukan secara personal pada sekolah masing-masing.

"Seperti sekarang yang baru dirintis adalah Pramuka Saka Bahari dan kami  berharap mereka bisa menjadi salah satu ikon bagi generasi muda untuk mengisi waktunya," tukasnya.

Kegiatan latihan dasar tersebut dibuka langsung oleh Komandan Pangkalan TNI AL Saumlaki (Danlanal Saumlaki)  Letkol Laut (P) Ari Krisdiyanto, M. Tr Hanla, dan dihadiri perwira staf Lanal Saumlaki dan perwakilan Dosen dari Poltekkes MTB.

Acara latihan dasar berlangsung selama 3 hari dari tanggal 7-9 Februari 2018 bertempat di Kompleks Mako Lanal Saumlaki dan perairan Saumlaki yang diikuti 30 orang mahasiswi.

"Kami berharap mahasiswi bisa memiliki bekal keterampilan, menyelamatkan diri dan mengoperasikan alat-alat keselamatan agar dapat menyelamatkan dirinya dan orang lain," harap Pasiha, Ketua Prodi Kebidanan di pelabuhan Ukur Laran, seusai praktek water medis evacuation di kapal TNI AL Pulau Nustual.

(dp-18)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi