News Ticker

Kodim 1709/Yawa Gelar Ceramah Kebangsaan Dan Bela Negara

sebagai bagian dari rangkaian kegiatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) yang ke 94 di Balai kampung Woniwon distrik Yawakukat Kabupaten Kepulauan Yapen.
Share it:
Kegiatan penyuluhan wawasan kebangsaan
Papua, Dharapos.com
Komando Distrik Militer 1709/Yawa menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara sebagai bagian dari rangkaian kegiatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) yang ke 94 di Balai kampung Woniwon distrik Yawakukat Kabupaten Kepulauan Yapen.

Kegiatan wawasan kebangsaan dan kesadaran bela Negara ini di ikuti kurang lebih 40 orang masyarakat kampung Waniwon Distrik Yawakukat, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua dengan pemateri Pasi Intel Kodim 1709/Yawa, Lettu Inf. Acep Setiawan.

Dalam penyampaian materinya, Pasi Intel Kodim 1709/Yawa menjelaskan bahwa Wawasan Kebangsaan merupakan cara memandang dan kemampuan untuk memahami keberadaan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia, sehingga dengan memahami tentang wawasan kebangsaan akan menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara.

“Wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar negara dan Ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945,” Lettu Inf. Acep Setiawan, Pasi Intel Kodim 1709/Yawa, Senin (25/5).

Dorongan konsep kebangsaan yang melahirkan dan membedakan bangsa indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai manusia.

Lebih lanjut, kata Acep Setiawan, wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedudukan maupun status sosial.

“Jadi, konsep kebangsaan kita bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan. Wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan bangsa yang tidak dapat mengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indonesia adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang diakui dunia,”jelasnya.

Bukan hanya itu, lanjut Pasi Intel, wawasan kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang dari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan.

“Dengan pemamahan tentang wawasan kebangsaan ini diharapkan akan menggugah semangat masyarakat Papua untuk terus   membangun Papua ini supaya lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat guna mewujudkan Papua yang Damai, Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.

Kodim 1709/Yawa Selenggarakan Ibadah  Pentakosta Gabungan

Sebelumnya, Kodim 1709/Yawa menyelenggarakan Ibadah Pentakosta Gabungan Per-Lingkungan Klasis Yapen Timur, bertempat di Jemaat GKI Petra Kodim Aifoti pada Senin (25/5) pukul 09.30 WIT.
Sebanyak 300 orang jemaat hadir memenuhi  GKI Petra Kodim Aifoti, namun karena tidak mencukupi maka sebagian jemaat ditempatkan di halaman depan Makodim 1709/Yawa.
Acara ibadah Pentakosta 


Turut hadir dalam ibadah tersebut Wakil Bupati Kepulauan Yapen Frans Sanadi, S.Sos, MBA, Dandim 1709/Yawa Letkol Inf Tamimi Hendra Kesuma, SH, Wakil Ketua Klasis Yapen Timur Pendeta Korneles Tanati, M.Th, Kasdim 1709/Yawa Mayor Inf Yulius Menri Sarunggalo, SE, dan Ketua Panitia Ibadah Pentakosta Kapten Inf Widagdo, S.Sos.

Pendeta Korneles Tanati, M.Th. menyampaikan bahwa pada Perayaan Hari Pentakosta ini kita harus bersungguh-sungguh memaknai arti dari Pentakosta atau hari turunnya Roh Kudus tersebut, dimana Hari Pentakosta terjadi setelah 50 hari Yesus naik ke Surga, kemudian turunlah Roh Kudus sehingga dinamakan Hari Pentakosta.

Sebelum mengakhiri sambutan Pendeta Korneles Tanati, M.Th. Mengucapkan banyak terima kasih kepada Dandim 1709/Yawa yang telah bersedia mengijinkan halaman Kodim 1709/Yawa untuk digunakan dalam rangka ibadah Pentakosta Gabungan.

Dalam kesempatan itu, Dandim 1709/Yawa Letkol Inf Tamimi Hendra Kesuma, S.H. menyampaikan bahwa dalam rangka ibadah Pentakosta atau hari turunnya Roh Kudus ini kita harus benar-benar mengerti serta memahami betapa pentingnya Hari Pentakosta tersebut, sehingga dapat kita tunjukan dalam kegiatan sehari-hari unutk saling menghargai sesama kita.

Wakil Bupati Kepulauan Yapen turut memberikan sambutan, beliau menyampaikan bahwa dalam rangka hari turunnya Roh Kudus ini terjadi setelah 50 hari kenaikan Tuhan Yesus ke surga, dari situlah kita bisa mengetahui bahwa saat ini hidup kita harus selalu dipenuhi oleh Roh Kudus sehingga kita tetap berada didalam kasih Kristus Juru Selamat kita yang kekal.

Kegiatan ibadah diakhiri dengan  Puji-pujian serta Doa Penutup oleh bapak Pendeta Hans Mansbawar, S.Th., dilanjutkan dengan foto bersama serta kegiatan Bazar yang dilakukan oleh Jemaat Petra Kodim Aifoti dalam rangka pembangunan gereja.

(dp-30)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi