News Ticker

Walikota Soroti Berbagai Persoalan Di Dunia Pendidikan

Pembangunan pendidikan adalah suatu usaha yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan modern yang merupakan bagian penting dari upaya menyeluruh untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Share it:
Kegiatan Rakernis Disdik Kota
Jayapura, Dharapos.com
Pembangunan pendidikan adalah suatu usaha yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan modern yang merupakan bagian penting dari upaya menyeluruh untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.

Dalam upaya pembangunan pendidikan sangat ditentukan oleh kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, masyarakat dan juga anggaran pendidikan.

Pendidikan juga sebagai salah satu unsur kebudayaan memiliki peran yang strategis saat ini, serta diarahkan untuk membentuk manusia seutuhnya.

Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Dinas Pendidikan kota Jayapura adalah untuk menyebarluaskan informasi kebijakan Disdik kota Jayapura tahun 2015, menyatukan persepsi dari semua pihak terkait dalam rangka memajukan pendidikan di kota Jayapura terutama model sekolah efektif dan memahami perubahan program sekolah lima hari (PS5H).

Kepada peserta, Walikota Jayapura mengatakan harus ada hasil konkrit dari Rakernis yang akan disampaikan kepada dirinya dan apa yang menjadi harapan pada rapat tersebut,serta apa hasil dari rapat itu.

“Karena semunya demi untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di kota Jayapura, serta kualitas lulusan yang dihasilkan agar apa yang disebut barometer pendidikan di Tanah Papua betul-betul nyata,” ungkap Dr. Benhur Tommi Mano, MM, saat membuka Rakernis Dinas Pendidikan tahun 2015 yang berlangsung di Aula Sian Sian Soor Kantor Walikota Jayapura, Rabu (18/3).

Walikota juga menyampaikan beberapa hal yakni kesiapan dalam menyambut aturan yang baru dari pusat, untuk SMA dan SMK yang ditarik ke Provinsi dan harus ada kejelasannya.

“Para kepala sekolah jangan seperti bos, kepala dinas, atau kepala badan. Mereka harus diberikan tugas tambahan, tapi bukan menyamakan dirinya dengan kepala kantor yang datang terlambat, suka perintah bahkan memarahi stafnya padahal kepala sekolah juga adalah seorang guru sehingga dana BOS diatur seenaknya oleh kepala sekolah, bahkan disimpan di rekening pribadi,” ketusnya.

Penggunaan dana BOS tahun 2015, tegas Walikota, harus transparan dalam membuat laporan serta dipasang pada majalah dinding pada sekolah masing-masing dan harus dibicarakan dengan baik.

“Apabila ada petunjuk penggunaannya harus juga diikuti, dana-dana BOS tersebut harus di gunakan untuk kebutuhan sekolah, bukan untuk kepentingan pribadi,” .

Kepada para peserta Rakernis, Walikota juga menitipkan agar di para siswa pada sekolah SMP, SMA dan SMK  harus bebas dari penggunaan Narkoba, miras serta sekolah harus bebas dari pergaulan bebas.

“Berdasarkan hasil rapat terakhir Muspida dan Polresta yang mana kasus terkait pergaulan bebas di kalangan anak sekolah sangat tinggi, baik itu siswa SMP, SMA dan SMK yang ada di kota Jayapura,” bebernya.

Selain itu juga, masalah penggunaan helm di kalangan siswa-siswi di kota ini juga baik yang mengendarai motor maupun yang di bonceng agar wajib menggunakan helm.

“Contoh, SMA Negeri 4 yang sangat tertib dalam penggunaan helm, bebas narkoba dan bebas miras,” urainya.

Program pemerintah yang akan menjadikan kota hijau dan bersih harus diikuti juga oleh setiap sekolah yang ada di kota Jayapura, sehingga apapun alasannya pimpinan sekolah dan bawahan serta siswa harus mengikuti dan menunjang program Pemkot.

Rakernis tersebut, lanjut Walikota, sangat bermanfaat, serta diharapkan agar tidak ada guru yang berteriak tentang pangkat dan gaji akan tetapi para guru harus dilayani dengan baik, sehingga tidak terganggu kenaikan pangkat secara berkala dan soal sertifikasi guru sehingga pada rapat yang dilaksanakan selama dua hari ini harus dibicarakan juga.

“Selama ini guru dituntut untuk memberikan hasil yang baik, tetapi jika kesejahteraan guru tidak diperhatikan maka hasil yang capai juga pasti tidak maksimal. Karena itu, guru harus diperhatikan, dan harus diberikan juga pelatihan-pelatihan bagi guru,” lanjut dia.

Walikota juga meminta seluruh kepala sekolah agar dapat memperhatikan MCK di sekolah masing-masing, karena ada sekolah yang MCK nya bagus ada juga yang tidak bagus padahal ini juga menjadi standar bagi kesehatan siswa maupun guru di sekolah.

Walikota juga meminta kepada Dinas Pendidikan agar Kepala sekolah yang telah memasuki masa pensiun agar segera diganti karena akan mempengaruhi penandatanganan Ijazah.

“Dinas Pendidikan harus segera menginventarisir Kepala sekolah yang akan memasuki masa pensiun,” cetusnya.


I Wayan Mudiyasa, S.Pd, M.MPd
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, I Wayan Mudiyasa, S.Pd, M.MPd kepada sejumlah wartawan mengatakan Rakenis yang dilakukan di lingkup Dinas Pendidikan Kota Jayapura akan dibagi dalam dua sesi, yakni sesi yang pertama tentang kebijakan yang kita akan laksanakan dalam Disdik seperti akan bertemu dengan semua kepala sekolah mulai dari PAUD, TK, Pengelola PKBM sampai SMA dan SMK.

“Materi yang akan dibahas adalah mengenai sarana dan prasarana sekolah. Mungkin ada sarana dan prasarana sekolah yang kurang dan yang paling ditekankan pada rapat nanti adalah revitalisasi MCK atau jamban siswa, karena baiknya MCK satu sekolah maka akan menjadi cermin juga bagi bagus atau tidak sekolah yang bersangkutan karena apabila MCK bagus maka manajemen sekolah juga pasti bagus,” terang Kadis.

Ditambahkan, akan dibahas pula masalah pendistribusian guru-guru dan itu sudah dilakukan pemetaan para guru agar tidak ada penumpukan guru di satu sekolah karena akan berimbas pada peningkatan mutu pendidikan sekolah.

“Karena pada sekolah lain masih kekurangan guru sementara di sekolah lainnya terjadi penumpukan guru sehingga semua kepala sekolah di semua jenjang diundang pada Rekernis ini,” beber Kadis.

Sedangkan sesi ke dua akan dibahas ke hal teknis, artinya inovasi di bidang pendidik untuk bagaimana dilakukan model sekolah efektif yang belum ada di Indonesia sehingga model ini akan dikembangkan di kota Jayapura.

“Untuk menerapkan model sekolah tersebut maka harus dipenuhi berbagai faktor, seperti guru harus efektif seperti apa, kepala sekolah efektif seperti apa, manajemen efektif seperti apa dan hal tersebut akan dibahas pada rapat nanti karena berbeda dengan sekolah unggulkan,” tambah dia.

Selain itu juga, jelas Kadis, akan dibahas pula masalah Program Sekolah Lima Hari atau (PS5H) dan rencana ini yang akan dikembangkan pada semester dua nanti,dan apabila pada rapat tersebut disetujui maka pada semester dua akan diberlakukan proses belajar mengajar lima hari.

“Dan program ini telah mendapat dukungan dari Bapak Walikota,” cetusnya sembari menambahkan jika hari Sabtu akan digunakan khusus untuk Mulok seperti apa yang dituntut oleh Dewan Kesenian.

Sementara waktu belajar selama lima hari tetap mengacu pada strukutur kurikulum dan tidak menyalahi kurikulum untuk jam belajar selama lima hari tersebut.

“Jam belajar akan dimulai dari jam 07.00-15.00 Wit dan itu efektif dan efisien,” tutupnya.

Pembukaan tersebut ditandai dengan penabuhan tifa oleh Walikota Jayapura yang disaksikan oleh Wawali dan peserta rapat.

Turut hadir,Wakil Walikota Jayapura, Dr. Nuralam, Kepala Dinas Pendidikan kota Jayapura, sejumlah pimpinan SKPD,para kepala bidang dan kepala seksi di lingkup Disdik kota, pengawas sekolah, para kepala sekolah, PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK sekota Jayapura, serta undangan lainnya.

(Harlet)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi