News Ticker

Rehabilitasi Pengguna Cegah Penyebaran Narkoba Di Papua

Kondisi Indonesia yang darurat Narkoba dengan jumlah penyalahgunaan terus meningkat dari tahun ke tahun dan kerugian baik aspek ekonomi maupun kesehatan hingga jumlah korban jiwa yang meninggal akibat narkoba maka salah satu strategis selain mencegah dan memutus jaringan narkoba adalah merehabilitasi penyalahgunanya.
Share it:
Papua, Dharapos.com
Kondisi Indonesia yang darurat Narkoba dengan jumlah penyalahgunaan terus meningkat dari tahun ke tahun dan kerugian baik aspek ekonomi maupun kesehatan hingga jumlah korban jiwa yang meninggal akibat narkoba maka salah satu strategis selain mencegah dan memutus jaringan narkoba adalah merehabilitasi penyalahgunanya.

Antonius Kadarmanta
Kepala BNN Papua, Antonius Kadarmanta mengatakan Papua merupakan bagian integral dari Indonesia  maka Papua harus berperan secara aktif melakukan rehabilitasi terhadap penyalahguna narkoba agar tidak merajalela di tanah Papua.

"Kebijakan Pemerintah dalam penanggulangan bahaya Narkoba utama di bidang PAGN (Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) telah diwujudkan selain pemutusan jaringan pengedar narkoba juga melalui kebijakan rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba," kata Antonius Kadarmanta saat deklarasi Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna Narkoba di Hotel Horizon  Jayapura Selasa,( 10/3).

Lebih lanjut, kata Antonius, prevalensi pengguna Narkoba di Papua 0,8 persen atau setara dengan 16.750 orang penyalahguna. Pada tahun 2015 BNNP Papaua akan melakukan tugas penjangkauan dan pendampingan kepada penyalahgunaan narkoba di seluruh Provinsi Papua dengan target 1.635 orang.

Guna merealisasi pemberian rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba baik melalui rawat jalan maupun rawat inap.

"Iya, kami mengucapkan terima kasih Forkompimda Provinsi Papua serta instansi terkait lainnya dalam pelaksanaan rehabilitasi mengingat kondisi saat ini di Papua belum memiliki  tempat khusus rehabilitasi pecandu narkoba sehingga akan memberdayakan fasilitas rumah sakit dan fasilitas lain seperti RINDAM dan SPN,"kata Kadarmanta.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S.IP MH meminta kepada seluruh pimpinan SKPD dan intansi terkait di Provinsi Papua untuk bersatu berantas maraknya peredaran Narkotika dan obat terlarang (Narkoba) di tanah Papua.

"Tidak ada toleransi dan pengampunan bagi pelaku tindak pidana norkotika, tahun ini perlu dukungan percepatan rehabilitasi bagi pengguna narkotika, dan diupayakan hasil yang berlipat ganda pada tahun mendatang," kata Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Bidang Umum Setda Papua, Rosina Upessy.

Lebih lanjut, kata Gubernur, jumlah penyalahguna narkoba di tahun 2012 berdasarkan hasil penelitian BNN bekerja sama dengan Puslitkes UI sebanyak 16.750 orang atau (0.8 %) terdiri atas coba-coba pakai 5.000 orang, rutin pakai 7.500 orang, ketergantungan narkoba suntik 250 orang dan ketergantungan narkoba non suntik 4.000 orang.

Sementara itu, berdasarkan data dari BNN Papua, hasil pemeriksaan Urine BNN Papua tahun 2012 di Kota Jayapura tingkat SMA/SMK untuk sampel 1.920 siswa positif 21 penyalahguna, tahun 2013 sampel 1.820 siswa positif 34 penyalahguna, tahun 2014 sampel 2.180 siswa positif 38 penyalahguna dan telah merehabilitasi 39 pecandu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Hal ini memberikan gambaran kepada kita semua bahwa telag terjadi peredaran gelap narkoba.

Disamping itu, Pemerintah daerah telah melakukan rencana aksi melalui instruksi Gubernur Papua Nomor 1/INSTR-GUB/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Rencana Aksi Provinsi Papua di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2011-2015.

Oleh karena itu, semua pihak diminta terus berusaha bersama, bekerja sekuat tenaga, memberikan dukungan terlaksananya Tahun 2015 sebagai Tahun Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna Narkoba dan Khususnya di Papua 1.635 penyalahguna yang akan direhabilitasi.

"Kita yakin dengan bebas dari Narkoba, maka masa depan Papua akan lebih baik, utamanya dalam mendukung terwujudnya Gerbang Mas Hasrat Papua yakni Gerakan Bangkit Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh Rakyat Papua,"jelasnya.
 
(Piet)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi