News Ticker

PT. Inpex Dinilai Menyulam Pendidikan Dari Hasil Lembaga Lain

PT. Inpex adalah perusahaan minyak dan gas asal Jepang yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1966. Inpex merupakan operator dari Blok Masela dan Blok Babar Selaru yang Saat ini sedang mengembangkan Lapangan Gas Abadi di Blok Masela yang terletak di lepas pantai di Laut Arafura, sekitar 155 km arah barat daya Saumlaki.
Share it:
Saumlaki, Dharapos.com
PT. Inpex adalah perusahaan minyak dan gas asal Jepang yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1966. Inpex merupakan operator dari Blok Masela dan Blok Babar Selaru yang saat ini sedang mengembangkan Lapangan Gas Abadi di Blok Masela yang terletak di lepas pantai di Laut Arafura, sekitar 155 km arah barat daya Saumlaki.

Ilustrasi Kursus Bahasa Inggris
Sebagai bagian dari kegiatan Investasi Sosial, sepanjang tahun 2014 INPEX telah sukses melakukan inisiatif beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat, antara lain: peningkatan kompetensi para guru Bahasa Inggris, pembentukan Saumlaki English Club di kalangan pelajar, pelatihan pengembangan tenun ikat  Tanimbar, pelatihan budidaya rumput laut, pelatihan pertanian organic, pemberian bea siswa, laboratorium komputer serta program WASH.

Penyelenggaraan pelatihan kursus berbahasa Ingris yang dilakukan oleh pihak PT. Inpex Masela di kota
Saumlaki – kabupaten Maluku Tenggara Barat melalui Saumlaki English Club akhir-akhir ini menuai kritikan pedas dari sejumlah masyarakat. Pihak Inpex dinilai mencari keuntungan lebih dari pelaksanaan kursus, oleh karena pelaksanaan pendidikan melaui kursus bahasa Inggris tersebut tidak dimulai dari dasar-dasar berbahasa Inggris namun hanya menyeleksi dari tamatan SMA atau sederajat di kota Saumlaki untuk di beri ketrampilan tambahan. Hal ini sudah pasti menuai ketidak puasan dari berbagai pihak ibarat sapi punya susu tetapi kerbau punya nama.

Pendiri Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Temar Ilaa Kabupaten MTB – Melianus Nicodemus Kdise, SE.,M.Si mengatakan hal tersebut kepada DP saat di temui di ruang kerjanya (5/3).

Menurutnya, pada prinsipnya niat baik PT. Inpex dalam upaya mencerdaskan anak bangsa khususnya di Kabupaten MTB melalui pengembangan ketrampilan berbahasa Inggris perlu di acungkan jempol, hanya saja tahapan pembelajaran nya yang harus dilakukan dari nol atau dari awal. Harapan ini menurut dia masih jauh berbeda oleh karena saat ini lembaga kursus milik PT.Inpex hanya melanjutkan atau melengkapi hasil capaian dari sejumlah lembaga kursus bahasa Inggris di kota Saumlaki.

“Hal ini membuat kami kecewa. Persoalannya begini: kalau pihak Inpex mau mendidik anak-anak di MTB untuk mahir dalam berbahasa Inggris maka kalau boleh dia mendidik siswa yang belum tau sama sekali berbahasa Inggris. Dia ke sekolah-sekolah lalu ngetes anak didik yang sama sekali belum mengetahui bahasa Inggris untuk dididik selama 6 bulan, sehingga indicator keberhasilannya bisa kita perhitungkan. Tetapi hal ini terbalik, pihak Inpex hanya melakukan seleksi untuk siswa yang tau berbahasa Inggris saja untuk dididik dan itupun kebanyakan hasil lulusan sejumlah lembaga kursus di Saumlaki termasuk milik kami,” ungkapnya.

Temuan ini diperolehnya dari keterangan sejumlah peserta kursus yang dilaksanakan oleh PT. Inpex yang mana sebelumnya telah menyelesaikan studinya pada lembaga kursus milik Kdise yakni LPKM- Anggrek, bahwa materi-materi yang digunakan, semuanya telah mereka peroleh pada saat mengikuti kursus di LPKM-A sehingga terkesan seperti halnya remedial semata.

Di lembaganya telah diterapkan pembelajaran bagi siswa mulai dari jenjang Basic English for children, Active English for children sampai pada advance English for children.

“Nah, keunggulan kami ini akan jadi hasil dari lembaga pendidikan milik PT. Inpex, termasuk nantinya merupakan laporan dari PT. Inpex bahwa sekian banyak anak SD,SMP,SMA yang sudah dididik di MTB  tahun ini misalnya 1000 siswa, padahal mereka sudah dididik awal dari tempat kursus lain yang bukan milik PT. Inpex,” katanya.

Untuk itu, pihak PT. Inpex melalui Saumlaki English Club disarankan agar tidak lagi melakukan praktek serupa. Saumlaki English Club disarankan untuk memulai proses kursus bahasa Inggris dengan materi dari dasar kepada peserta yang awalnya sama sekali tidak atau belum memahami dan mengenal bahasa Inggris, sehingga niat baik pihak Inpex benar-benar bermanfaat untuk masyarakat dan bukan hanya sekedar mencari nama.

Melianus Nicodemus Kdise, SE.,M.Si mencontohkan, didirikannya LPKBM Temar Ilaa yang selama ini belum sama sekali tersentuh bantuan dari pihak manapun termasuk Pemerintah merupakan bukti kepedulian dan keberpihakan bagi masyarakat melalui misinya yakni memberikan pendidikan dan latihan ketrampilan dengan motto gerakan yakni: menjadikan yang malas menjadi rajin, cerdas dan produktif.

Meskipun tak tersentuh dukungan dalam bentuk apapun dari pihak lai, lembaga ini didirikan dengan modal semangat dan sudah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan ketrampilan semenjak tahun 2014 lalu yakni berupa Kursus Bahasa Asing yakni kursus bahasa Inggris, Bahasa German, Bahasa Belanda, bahasa Jepang, bahasa Perancis, dan bahasa Korea.

Selain itu ada kursus menjahit, kursus music dan olah vocal, penyelenggaraan pendidikan nonformal yaitu pendidkan kesetaraan paket A, paket B dan paket C.

LPKBM-Temar Ilaa juga menyelenggarakan kursus mengemudi yang terselenggara atas kerjasamanya dengan DITLANTAS Polda Maluku – SATLANTAS Polres MTB serta Dinas Perhubungan Kominfo Kabupaten MTB.

Selain itu ada pula penyelenggaraan kursus dan pelatihan Quide atau pramuwisata yang akan dilaksanakan di kota Larat dan Saumlaki bulan Mei 2015 atas kerjasamanya dengan Himpunan
Pramuwisata Indonesia (HPI) pusat, dimana para lulusan dari kursus dan pelatihan ini akan mendapat sertifikat dan lisence tingkat nasional dari HPI.

Di segi penyediaan Media komunikasi: Lembaga ini juga menyiapkan taman bacaan gratis bagi masyarakat MTB yang berlokasi di lantai III Satos Saumlaki, sementara dalam waktu dekat akan diluncurkan penerbitan perdana Tabloid yang senantiasa mengangkat berita-berita seputar daerah MTB yang di nahkodai oleh para kuli tinta terkenal di MTB.

(mon)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi