Ruben Magai |
Terkait dengan kasus pembacokan dan penembakkan di Timika yang menewaskan dua anggota Brimob dan satu security PT. Freeport, polisi harus profesional dalam menjalankan fungsinya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Badan Pembentukan Produk Hukum Daerah, Ruben Magai, SIP yang juga anggota Komisi A DPR Papua, kepada sejumlah wartawan di ruang komisi, Selasa (6/1).
“Saya selalu katakan polisi harus profesional. Banyak kasus sampai hari ini belum terungkap, termasuk kasus di Nabire tahun 2013, banyak jatuh korban namun sampai saat ini pelakunya belum terungkap,” bebernya.
Masalah Paniai juga masyarakat bahkan media juga sudah mengetahui bahwa anggota Polda akan tetap membela anggotanya.
“Sehingga tanggung jawabnya tidak jalan. Bahkan, sampai saat ini Polda belum juga membuktikan peluru yang digunakan dari mana, padahal di lapangan pelakunya sudah jelas dan korban juga sudah jelas,” ungkapnya.
Begitupula dengan kasus Timika, saat ini masyarakat Papua berharap Polisi juga harus berperan menunjukkan profesionalisme karena diberikan kepercayaan khusus oleh negara sebagai pengayom masyarakat.
“Saat ini seluruh masyarakat hanya menunggu Kepolisian dan turut mendukung tugas kepolisian guna mengungkapkan semua kasus yang terjadi di tanah Papua,” papar Magai.
Ditambahkannya, dalam rangka dialog dengan pemerintah nanti, semua komponen masyarakat yang akan mengikuti dialog juga harus mendapat jaminan keamanan dari polisi agar daerah ini aman.
“Di Papua, selama ini peluru di jual ke mana –mana, senjata di jual kemana-mana dan sekarang senjata makan tuan,” tambah Magai
Dirinya juga berpikir bahwa kondisi di tanah Papua ini belum bisa dilepas dari satu peristiwa dengan peristiwa yang lain, sehingga dalam kondisi ini masyarakat harapkan hanya Polisi yang berperan sebagai pengayom dan pelindung dan masyarakat juga turut berperan membantu tugas kepolisian.
“Panglima TNI AD juga telah siap untuk mengamankan dialog antara masyarakat Papua dengan Pemerintah,” cetus Magai.
Ditegaskannya, TNI telah siap menjaga keamanan pada saat dialog sehingga masyarakat Papua juga harus menciptakan keamanan karena kalau tidak maka akan mempersulit Pemerintah.
“Kita tetap menunggu profesionalisme pihak kepolisian dan kemampuan dalam mengejar pelaku penembakan untuk segera diproses hukum,” tegas Magai.
Lebih lanjut, jelas dia, masyarakat jangan selalu dikatakan OTK sebaliknya rakyat Papua tidak diberikan rasa aman sehingga kadang menjadi korban. Bahkan rakyat berpikir ada polisi juga tetap ada korban padahal motto polisi kami siap melayani anda namun kenyataan di lapangan sangat berbeda sehingga rakyat menjadi liar dan tidak dapat menikmati pembangunan.
“Kita berharap seluruh masyarakat baik masyarakat asli Papua, pendatang, pemerintah, TNI-POLRI agar bersatu, sehingga tidak ada yang saling mempersalahkan, serta memberikan kepercayaan kepada polisi untuk mengungkap siapa pelaku penembakan di Paniai, Timika dan lain-lain,” pungkasnya.
(Harlet)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar