News Ticker

Kampus Lelemuku Saumlaki berlakukan Ospek tanpa kekerasan

Tiga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) milik Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS) seperti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Saumlaki (STIESA), Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Saumlaki (STIAS) serta Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Saumlaki (STKIPS) telah membuka pendaftaran mahasiswa baru dan selanjutnya melakukan Orientasi Pengenalan Kampus (Ospek).
Share it:
Pembukaan Ospek yang digelar kampus Lelemuku, Rabu (8/8/2018) 
Saumlaki, Dharapos.com
Tiga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) milik Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS) seperti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Saumlaki (STIESA), Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Saumlaki (STIAS) serta Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Saumlaki (STKIPS) telah membuka pendaftaran mahasiswa baru dan selanjutnya melakukan Orientasi Pengenalan Kampus (Ospek).

Dalam acara pembukaan Ospek yang digelar kampus Lelemuku, Rabu (8/8/2018) Ketua YPT-RLS Polikarpus Lalamafu menyatakan program pengenalan kampus saat ini sudah harus jauh dari gaya ospek yang melibatkan kekerasan fisik dan mental.

“Kegiatan ospek yang nanti diisi dengan kegiatan manajemen konflik itu sangat berdampak brutal bagi pengembangan mental mahasiswa dan mahasiswi. Untuk itu, saya minta agar di dalam Ospek kali ini tidak harus menerapkan ilmu tentang manajemen konflik dalam menyelesaikan sebuah masalah,” katanya.

Karena itu, yang dibutuhkan dalam program ospek adalah proses mendidik mahasiswa agar memiliki karakter, integritas berlandaskan moral dan etika sebagai bangsa Indonesia.

Hal itu sesuai dengan himbauan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) melalui Keputusan Dirjen Dikti nomor 25/Dikti/Kep/2014 tentang panduan umum pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru yang masih berlaku hingga saat ini.

“Kalau konflik itu tentang konflik tulisan, konflik pikiran, adu argumentasi secara ilmiah untuk menyelesaikan masalah sebagai kaum intelektual dan  bukan dengan konflik fisik,” tegasnya.

Untuk itu, pada materi yang diberikan harus meliputi pengenalan sistem perguruan tinggi, budaya akademik, pengenalan lingkungan kampus dibawah naungan YPT-RLS, dan kesadaran untuk cinta tanah air melalui materi wawasan kebangsaan, serta materi kepemimpinan dan organisasi maupun kemampuan interpersonal.

Di kesempatan itu, Ketua panitia penyelenggara ospek Klara Bwarleli menyatakan ada 153 calon mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut terdiri dari 42 calon mahasiswa STIESA, 26 orang calon mahasiswa STIAS dan 85 orang calon mahasiswa STKIPS.

(dp-45)
Share it:

Pendidikan

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi