News Ticker

Pariwisata dan SDM jadi Visi Miss Grand Indonesia Asal Maluku

Angelika Batfutu, wakil putri Maluku yang terpilih mengikuti tahapan lanjut di Miss Grand Indonesia (MGI) 2018, mengaku menjadikan peningkatan sektor pariwisata dan sumber daya manusia (SDM) sebagai visinya di ajang ini.
Share it:
Angelika Batfutu, wakil Maluku yang terpilih mengikuti tahapan Miss Grand Indonesia (MGI) 2018
Saumlaki, Dharapos.com
Angelika Batfutu, wakil putri Maluku yang terpilih mengikuti tahapan lanjut di Miss Grand Indonesia (MGI) 2018, mengaku menjadikan peningkatan sektor pariwisata dan sumber daya manusia (SDM) sebagai visinya di ajang ini.

Dijelaskannya, peningkatan di sektor pariwisata ini bertujuan agar Maluku lebih dikenal oleh masyarakat internasional serta mendorong pentingnya peningkatan SDM wanita setempat secara khusus dan Indonesia secara umum untuk menjadi wanita yang cerdas, tangguh, percaya diri, berani, kreatif dan inovatif.

“Sebagai wanita Indonesia, khususnya Maluku, kita harus menjadi percaya diri dan menjadi mandiri,” kata wanita kelahiran Jakarta 16 Mei 1995 ini saat diwawancarai di Saumlaki, Jumat (6/7/2018).

Gadis berprestasi asal desa Olilit, di Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku ini mengaku menjadi bagian dari 32 peserta MGI yang akan mengikuti tahap pra hingga tahap karantina yang dimulai 9 – 21 Juli 2018.

Beberapa tahapan yang akan dilalui selama karantina adalah Catwalk Class, Deep Interview maupun Talent Show.

Mengalir dari visinya, mahasiswi tugas akhir di Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Jakarta jurusan Bahasa Inggris ini mengaku akan menampilkan talentanya yakni public speaking dan baca puisi yang bertemakan Tanah Air Maluku.

“Puisi ini akan saya susun sendiri khususnya saya persembahkan untuk Maluku. Melalui puisi, saya akan menceritakan secara pendek dan jelas, dengan menuangkan perasaan-perasaan saya untuk Maluku sehingga para juri dan penonton yang secara langsung juga dapat merasakan itu sendiri. Mungkin mereka belum mengenal negeri ini tetapi mereka akan tahu bagaimana Maluku melalui puisi saya,” sambung anak ketiga dari pasangan Adeodatus Batfutu dan W. Yuli ini.

Sebagai anak adat, Angelika juga memiliki nama adat Tanimbar yakni Oda Ampesyenan, yang oleh ayahnya, nama ini memiliki mantra budaya.

Dalam keseharianya, gadis berparas manis ini juga aktif bekerja dan mengajar Bahasa Inggris bagi para siswa SMP dan SMA di lingkungannya.

Berdasarkan pengalaman itu, Angelika berobsesi untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional bagi wanita muda di Maluku, khususnya di kepulauan Tanimbar, kabupaten MTB yang berada di beranda depan NKRI, berbatasan langsung dengan Australia.

“Jika Tuhan berkehendak, saya akan mendirikan sekolah Bahasa Inggris dan bebas biaya bagi masyarakat karena edukasi tidak harus dibayar. Edukasi adalah hal yang harus diterima secara gratis karena demi pembangunan masa depan anak cucu kita,” tandasnya.

Angelika menilai, dengan semakin banyak orang yang mampu berbahasa Inggris maka dengan mudah berkomunikasi dengan masyarakat luar dan sudah tentu dapat meningkatkan promosi kekayaan alam yang dimiliki untuk menarik minat para wisatawan mancanegara.

Dalam kesempatan itu, ia memohon dukungan dari seluruh masyarakat Maluku agar dirinya direstui untuk membawa nama baik negeri berjuluk "Seribu Pulau" ini di kancah nasional hingga internasional.

Tentang MGI

Miss Grand Indonesia (MGI) adalah kontes kecantikan yang diselenggarakan pada 2018 ini oleh Yayasan Dharma Gantari dengan Dikna Faradiba sebagai Direktur Nasional-nya.

Pemenang kontes ini akan mewakili Indonesia pada kontes Miss Grand International, yang bertujuan pada aksi perdamaian dunia.

Kontes Miss Grand International diselenggarakan untuk pertama kalinya pada 2013 lalu di Thailand.
Lisensi untuk Indonesia pada saat itu dimiliki oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dengan Novia Indriani Mamuaja (Runner-up 3 Puteri Indonesia 2012-2013) yang menjadi perwakilannya.

Di tahun 2018, Nawat Itsaragrisil, Presiden Organisasi Miss Grand International mencabut lisensi yang dipegang YPI dan mengumumkan penyelenggaraan kontes baru yang berdiri sendiri, yaitu Miss Grand Indonesia, bekerjasama dengan Yayasan Dharma Gantari dan Kementerian Pariwisata Indonesia.

Nawat juga menunjuk Dikna Faradiba, sebagai Direktur Nasional. Dikna sendiri bukan orang yang asing bagi dunia kontes kecantikan, karena ia adalah pemenang Putri Pariwisata Indonesia 2015 dan mewakili Indonesia pada kontes Miss Tourism International 2016 yang meraih posisi Runner-up 4 (Miss Southeast Asia Tourism Ambassadress 2016/2017).

(dp-18)
Share it:

Berita Pilihan Redaksi

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi