News Ticker

Pelni operasikan Gerai Logistik Rumah Kita di Saumlaki

PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melalui anak usahanya yakni PT. Sarana Bandar Indotrading mengoperasikan gerai logistik dalam program Rumah Kita di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).
Share it:
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT. Pelni Hari Budiharto saat sambutan
Saumlaki, Dharapos.com 
PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melalui anak usahanya yakni PT. Sarana Bandar Indotrading mengoperasikan gerai logistik dalam program Rumah Kita di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

Program ini dilaksanakan atas kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah MTB yakni PT. Kalwedo Kidabela.

Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT. Pelni, Hari Budiharto dalam sambutannya pada acara peresmian “Gerai Rumah Kita” yang berlokasi di pasar Omele Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, Senin (12/3) menyatakan program tersebut merupakan implementasi konsep dan  tindaklanjut tol laut gagasan Presiden Jokowi.

Yang mana merupakan ide Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN dengan menyinergikan BUMN, PT.Pelni, Pelindo, RNI, Bulog, PPI, dan  lainnya untuk bersama-sama membantu menurunkan harga di rute tol laut.

“Pelni mendapatkan penugasan membantu Pemerintah dan masyarakat, terutama di daerah 3TP yakni Terpencil, Terluar, Terisolasi, dan Perbatasan dimana sejak program tol laut diberlakukan akhir 2015, kali ini baru diresmikan. Mudah-mudahan tidak terlambat tetapi menjadi penyejuk supaya harga dan disparitas harga barang di daerah 3TP menjadi relatif tidak terlalu besar dengan sumber barang yang ada di Pulau jawa” harapnya.

Dikatakan, Pelni mendapat penugasan untuk membuka gerai Rumah kita tersebut di empat daerah yakni Timika, Manokwari, Morotai, dan Saumlaki bertujuan untuk mencapai tujuan program Tol Laut yaitu menjaga ketersediaan stok dan menekan disparitas harga barang pokok dan penting bagi masyarakat.

Gerai Rumah Kita di Saumlaki, yang berlokasi di area pasar Omele Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan itu menurutnya akan berfungsi sebagai sentra distribusi untuk memasok barang kebutuhan masyarakat dan melayani kebutuhan masyarakat baik yang berbelanja secara ritel (eceran), maupun secara grosir.

Berbagai kebutuhan masyarakat, akan disediakan mulai dari beras, ayam beku, tepung, sabun, shampoo, bahkan sampai kebutuhan kebutuhan bahan penting untuk pembangunan.

“Kita juga berharap Gerai Rumah Kita ini dijadikan juga sebagai tempat pemasaran produk-produk dari daerah ini sehingga kemudahan untuk mendapatkan harga yang lebih bagus lewat beberapa jalur mungkin bisa dimanfaatkan”katanya.

Wakil Bupati MTB, Agustinus Utuwaly saat menyampaikan sambutan
Selanjutnya, menjawab kebutuhan daerah MTB, Pelni menurut Hari Budiarto akan memasok beras
dari Merauke dan dipastikan tiba hari Selasa mendatang.

Hal ini untuk membantu Pemkab MTB dalam mengatasi kelangkaan beras di wilayah itu.

Dia menyebutkan pula bahwa sinergi antara Pelni dan BUMD Kalwedo Kidabela dipastikan akan mensejahterahkan semua pihak karena BUMD Kalwedo Kidabela sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah daerah MTB sangat memahami kebutuhan daerah yang perlu dipasok dari Surabaya.

“Mudah-mudahan sinergi dengan semua pihak seperti ini membuat Negara kita semakin kuat, makin sama dan semakin tidak ada perbedaan”pungkasnya.

Pengoperasian Gerai Logistik Rumah Kita itu ditandai dengan pemukulan tifa dan pengguntingan pita oleh Wakil Bupati MTB, Agustinus Utuwaly yang dihadiri oleh sejumlah Pimpinan SKPD dan instansi vertikal di Saumlaki.

Setelah peresmian, dilanjutkan dengan doa dan pemberkatan gedung oleh Pastor Dedy Fatlolon,Pr.

“Ini merupakan sebuah momentum yang sangat berharga bagi pemerintah dan masyarakat di Kabupaten MTB di tengah tantangan pembangunan ekonomi daerah yang beranjak membaik di tengah tingginya angka kemiskinan masyarakat dan di tengah maraknya praktek monopoli perdagangan oleh kelompok kapitalis di negara ini” kata Wabup.

Ia berharap, hadirnya Gerai Rumah Kita menjadi sebuah alternatif yang baik bagi masyarakat untuk dapat menikmati program Tol Laut karena hampir memasuki tahun ke 3 pelaksanaannya, kenyataannya hanya dinikmati oleh para pedagang baik distributor/sub distributor maupun pengecer dan sama sekali belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di wilayah itu.

“Saya berharap program ini terus ditingkatkan hingga ke desa-desa agar segera kita akhiri praktek monopoli dari kaum kapitalis di negeri ini sehingga tercipta persaingan usaha yang sehat dan berkeadilan sosial untuk mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”pintanya.

Di kesempatan itu juga, dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama perdagangan antara PT. Kalwedo Kidabela dengan PT. Sarana Bandar Indotrading, PT.Graha Aksa dan 6 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di wilayah MTB seperti BUMDes di desa Lermatang kecamatan Tanimbar Selatan, Alusi Batjasi dan Kilmasa di kecamatan Kormomolin, serta BUMDes di desa Waturu, Tutukembung dan Watmuri di kecamatan Nirunmas.

(dp-18)
Share it:

Ekonomi dan Bisnis

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi