News Ticker

Kapolres siap antisipasi potensi konflik Pilkada Kota Tual

Sesuai data yang dikumpulkan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu (RI) dan Kepolisian RI serta instansi terkait lainnya, Kota Tual masuk wilayah rawan konflik pertama di Indonesia.
Share it:
Momen silaturahmi bersama 3 bakal paslon kepala daerah Kota Tual yang diwakili calon Wakil Wali Kota 
yakni Usman Tamnge (ADAM), Eva Fransina Balubun (SERASI) dan Faadilah Rahawarin (ADIL)
Tual, Dharapos.com
Sesuai data yang dikumpulkan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu (RI) dan Kepolisian RI serta instansi terkait lainnya, Kota Tual masuk wilayah rawan konflik pertama di Indonesia.

Menyikapi itu, institusi kepolisian setempat telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi guna mencegah terjadinya konflik.

Salah satunya dengan menggelar berbagai pertemuan bersama pihak-pihak terkait seperti yang dilaksanakan pada Kamis malam (8/2/2018) menjelang penetapan resmi pasangan calon (Paslon) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tual pada pada 12 Februari  nanti.

Kepolisian Resort Maluku Tenggara (Malra) menggelar silaturahmi bersama 3 bakal pasangan calon (Paslon) kepala daerah Kota Tual  yang diwakili calon Wakil Wali Kota masing-masing  Usman Tamnge (ADAM), Eva Fransina Balubun (SERASI) dan Faadilah Rahawarin (ADIL).

Bertempat di Kafe Saraba Watdek,  selain Kapolres Malra AKBP Indra S. Siregar, turut hadir pula petinggi dari Polda Maluku, seperti Kombes. Pol. Muh. R. Ohoirat selaku Kabid Humas Polda Maluku dan Kombes Pol. Ida Bagus Rai Elryanto, Dandim 1503/Tual serta pimpinan KPU dan Panwas Kota Tual.

Kapolres yang dikonfirmasi disela-sela acara, menegaskan inisiatif dari digelarnya malam silaturahmi oleh pihaknya adalah untuk menjalin keakraban diantara sesama paslon termasuk para simpatisannya dan semua pihak yang berkaitan dengan Pilkada nanti.

"Untuk wilayah Maluku Tenggara, kita akan laksanakan tiga iven Pilkada sehingga kalau kita lakukan ini dengan sehati serta dengan perencanaan dan persiapan yang bagus, maka insya Allah semuanya akan berjalan lancar," tegasnya.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kesiapan dan perencanaan yang dilakukan Polres Malra dalam menyambut pelaksanaan Pilkada di Kota Tual.

"Seperti kita ketahui  bahwa  status Kota Tual sebagai wilayah rawan satu di Indonesia dan itu merupakan atensi yang sangat besar untuk kita sehingga harus ada perencanaan dan  pelaksanaan yang benar-benar maksimal," ungkap Kapolres.

Upaya tersebut diyakini bisa membalikkan situasi dan keadaan saat berlangsungnya Pilkada Kota Tual 2018 menjadi daerah yang tenang dan damai.

"Hingga nantinya ada penilaian lagi bahwa ranking satu itu kita geser jauh-jauh. Dan dengan demikian kita bisa meyakinkan masyarakat Indonesia pada umumnya bahwa Tual adalah kota yang sangat tenang dan  damai ," cetusnya.

Selain itu, sesuai dengan agenda lembaga penyelenggara KPU, pertemuan dengan parpol juga telah dijadwalkan.

"Dan kita selaku penegak kamtibmas bersama sama rekan-rekan yang dibekap oleh TNI, akan melaksanakan kegiatan sebelum tanggal 12 Februari karena setelah tanggal itu sudah resmi menjadi pasangan calon," lanjut Kapolres.

Pihaknya juga telah mengagendakan kegiatan yang sama untuk para paslon di Kabupaten Malra.

Diakuinya, sampai saat ini situasi cukup kondusif meski beberapa hari lalu sempat ada kejadian dan pihaknya belum bisa kategorikan apakah ada kaitan dengan Pilkada Kota Tual dalam hal ini kasus penganiyayaan yang penimpa itu salah satu staf Panwas Tual.

"Itu masih kita lidik dan kita dalami, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita ungkap. Jadi, untuk saat ini saat belum bisa sampaikan apakah ini ada kaitan dengan pilkada atau tidak," tandasnya.

Terkait momen silaturahmi itu sendiri, harapan Kapolres, keakraban yang terjalin dan hubungan kekeluargaan yang romantis dapat tetap terjaga hingga hari H pelaksanaan Pilkada pada Juni mendatang.

"Setelah saya lihat sendiri acara ini terlaksana dengan sangat-sangat kekeluargaan, saya mulai sedikit meragukan terkait penilaian ranking satu ini sebenarnya," bebernya.

Meski demikian, pihaknya akan tetap menyiapkan langkah antisipasi dengan mendasari pada kemungkinan terburuk sehingga hasilnya nanti akan maksimal.

"Seandainya pun terjadi benturan atau konflik kita sudah antisipasi. Intinya, harapan kita semua ke depannya pelaksanaan Pilkada Kota Tual aman, damai, lancar dan tertib," harapnya.

Pada kesempatan itu, Kapolres juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak cepat terprovokasi saat menerima pesan-pesan berita atau isu-isu yang tidak bisa  dipertanggung jawabkan kebenarannya karena hal itu bisa menimbulkan potensi konflik.

"Saya himbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima isu atau berita, jangan langsung di terima begitu adanya, kroscek dulu. Khususnya segala sesuatu yang ada di media sosial khususnya atau dunia maya saya minta jangan cepat terpengaruh," imbuhnya.

Kapolres mengaku telah melihat bahwa belakangan ini di medsos sudah mulai ramai.

"Akan kita inventarisir, apa kira-kira yang sifatnya akun-akun  yang menyebarkan berita-berita hate speech, ujaran kebencian, berita bohong atau yang mengarahkan sesuatu untuk bertindak negatif, itu ada hukumnya dan aturannya sehingga apapun postingan kita di medsos harus di pertanggung jawabkan,"  pesannya mengingatkan.

Dalam hal ini, siapapun yang terbukti melakukan itu, maka akan ada tindakan hukum untuk itu.

"Karena itu, saya sampaikan kepada masyarakat berhati-hatilah menggunakan medsos, jangan membuat sesuatu yang tadinya tenang-tenang tapi karena ramai di medsos seperti ada sesuatu. Sehingga lewat itu, ranking kita bisa jadi naik padahal sebenarnya tidak ada apa-apa," sambungnya lagi.

Olehnya itu, Kapolres meminta kepada pengguna-pengguna medsos untuk bijak dalam berbagi serta tidak ikut-ikutan menshare sesuatu yang belum tentu kebenarannya karena jika bersalah maka harus bertanggung jawab.

(dp-40)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi