News Ticker

Temuan Jasad di Ohoijang Pantai, Kapolsek : Korban Pengidap Epilepsi

Selasa pagi (23/1/2018) warga Ohoijang Pantai, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dikejutkan dengan temuan sesosok jenazah pria.
Share it:
Kapolsek Kei Kecil, AKP. Rusli Efendi
Langgur, Dharapos.com
Selasa pagi (23/1/2018) warga Ohoijang Pantai, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dikejutkan dengan temuan sesosok jenazah pria.

Korban diketahui bernama Abid Alhamid berusia sekitar 22 tahun yang juga merupakan warga Ohoijang  Pantai.

Kronologis penemuan mayat tersebut, berawal saat salah seorang warga setempat, Josep Narwadan hendak melaut sekitar pukul 07.30 WIT.

"Saat saya turun ke laut  hendak mengambil perahu atau sampan,  pas tangan saya mau ambil tali dengan tujuan menarik sampan, saya melihat ada benda yang mencurigakan berwarna putih seperti kaki," urainya.

Guna meyakinkan apa yang dilihatnya, saksi pun berupaya mencari tahu benda putih menyerupai kaki tersebut.

"Saya coba mendekat  lalu saya melihat baju dan celana sehingga di situlah saya mulai curiga kalau apa yang saya lihat adalah sesosok mayat. Dan saat itu juga saya pastikan  bahwa ini benar-benar mayat dengan melihat sampai ke arah kepala yaitu rambutnya pendek bahkan langsung pastikan mayat tersebut berjenis kelamin ini laki-laki," rincinya.

Menindak lanjutinya, saksi yang juga anggota TNI AD langsung bergegas melapor ke Polsek Ohoijang.

Setelah dari Polsek, petugas turun ke TKP dan sesampai di bawah, sudah ada  petugas dari Satpol PP serta Intel Polres Malra.

"Mereka bertemu dengan saya untuk memberikan penjelasan sesuai dengan fakta di tempat kejadian perkara," akui saksi.

Oleh petugas, korban langsung diangkat dan di bawa ke RS Karel Satsuitubun sementara saksi langsung meneruskan laporan ke instansi terkait seperti Kodim dan Polsek sekaligus memberikan keterangan terkait kronologis penemuan jasad korban.

Menurut keterangan warga lainnya, lanjut saksi, korban sebelumnya diantar ibunya pada pukul 06.00 WIT untuk turun ke laut dengan maksud buang air.

"Almarhum sementara buang air lalu mamanya kembali dengan alasan membeli nasi kuning untuk sarapan pagi tapi mamanya tidak langsung kembali lagi untuk melihat anaknya. Dan pas kembali korban sudah tidak ada dan ternyata sudah berada di dasar laut sementara mamanya kira korban sudah pergi," terangnya.

Korban  juga diketahui punya riwayat penyakit epilepsi atau mati-mati ayam (bahasa setempat) sehingga rawan jika dekat dengan api atau berada di laut.

"Korban adalah warga Ohoijang sendiri bahkan keluarganya sendiri pun tidak menyangka kalau korban itu anak mereka. Karena tadi saya larang jangan mengambil dulu sebelum petugas turun. Jadi setelah petugas Polres datang mengangkat jasad korban baru keluarga terkejut bahwa itu anak mereka sendiri  yang juga tetangga saya sendiri," tukasnya.

Sementara itu, Kapolsek Kei Kecil AKP. Rusli Efendi yang dikonfirmasi Dhara Pos, membenarkan adanya temuan sesosok jenazah di Ohoijang Pantai.

"Jadi kami dapat laporan dari Bapak Josep Narwadan yang juga anggota TNI AD yang juga warga Ohoijang Pantai terkait temuan mayat yang sementara tenggelam di laut pada kawasan tersebut dan warga tidak berani mengangkatnya," ungkapnya.

Setelah tiba di TKP, lanjut Kapolsek, petugas langsung mengangkat jasad korban.

"Dan setelah kita tanyakan  kepada masyarakat, ternyata menurut mereka korban adalah warga di Ohoijang Pantai. Dan tadi juga sebagaimana penjelasan tantenya, korban sempat diantar mamanya ke pantai tapi kemudian tinggalkan sementara waktu," lanjutnya.

Selain itu, menurut keterangan keluarga, korban juga punya riwayat penyakit Epilepsi sejak usia 6 tahun .

Kemudian, setelah jasadnya diangkat, petugas langsung membawa korban ke RS Karel Satsuitubun untuk dilakukan otopsi luar walaupun keluarga sempat keberatan.

"Tapi kami harus membawa korban untuk diperiksa guna memastikan penyebab kematian korban.
Dan penjelasan dari pihak RS Karel Satsuitubun tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," sambungnya.

Pihaknya juga berencana dilakukan otopsi dalam, namun keluarga menolak dengan alasan tak mau dipersulit sehingga korban langsung dibawa pulang ke rumah.

"Terkait keputusan itu, kami langsung buat surat pernyataan untuk ditandatangani pihak keluarga korban terhadap proses pengambilan jenazah dari rumah sakit," tegas Kapolsek.

(dp-40)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi