News Ticker

2019 jadi Target MTB Swasembada Garam

MTB Swasembada Garam menjadi salah satu visi Dinas Perikanan setempat di tahun 2019 mendatang.
Share it:
Lokasi budidaya Garam di Eliasa, Kecamatan Selaru, MTB
Saumlaki, Dharapos.com 
MTB Swasembada Garam menjadi salah satu visi Dinas Perikanan setempat di tahun 2019 mendatang.

“Langkah ini kita lakukan sebagai upaya untuk tidak lagi mendatangkan garam dari luar daerah karena garam beryodium itu akan diproduksi di daerah ini, dan kita tidak bisa surplus dalam  perdagangan karena itu adalah titik absolute kemiskinan,” tandas Kepala Dinas Perikanan MTB, Venantius Batlayery, yang dikonfirmasi, Selasa (16/10).

Rencana ini dipastikan akan menggenjot pendapatan per kapita masyarakat, karena dari segi perdagangan masyarakat MTB selama ini terus mengalami defisit.

Terbukti, meskipun wilayah MTB kaya akan sumber daya alamnya namun segala kebutuhan keluarga seperti beras, bawang, tomat  dan lain-lain itu masih harus didatangkan dari luar daerah.

Untuk mempercepat rencana Swasembada Garam di tahun 2019 mendatang maka Pemkab MTB melalui Dinas Perikanan saat ini terus mendorong peningkatan produksi di lokasi budi daya garam yang berlokasi di desa Eliasa, Kecamatan Selaru.

“Di Eliasa itu, kurang lebih sudah tiga kali produksi dengan kisaran setiap produksi itu mencapai 9 Ton dari areal pengelolaan seluas satu hektar. Terjadi peningkatan yang signifikan karena mereka menggunakan metode budi daya modern,” cetus Venantius.

Selain itu, rencana ini didukung juga oleh Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), yang telah meninjau lokasi  dan bersedia  mendanai budi daya garam di MTB dengan menyediakan anggaran antara Rp2 Miliar hingga Rp4 Miliar di tahun anggaran 2018.

Selanjutnya, dalam waktu dekat Dinas Perikanan akan mendatangkan tenaga ahli untuk melakukan survei pemetaan lahan potensi selain di desa Eliasa untuk dikembangkan.

Sesuai rencana pengembangan itu berlokasi di 3 kecamatan yakni kecamatan Tanimbar Selatan, Wertamrian dan Kormomolin, termasuk industri pengelolaannya.

“Kepastian lahan itu ditentukan oleh faktor potensi lahan dan kemampuan anggaran,” tambahnya.

Venantius menyatakan pula bahwa sebagaimana hasil penelitian, kualitas garam di Eliasa sangat berbeda dengan yang dihasilkan di daerah lain.

Hal ini dibuktikan dengan kualitas air laut yang bersih dan jernih dengan kadar garamnya yang mencapai 90 persen lebih.

(dp-18)
Share it:

Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi