News Ticker

Gubernur Ajak Anak-anak Muslim di Maluku Belajar Mengaji

Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff mengajak anak-anak Muslim di Maluku untuk belajar mengaji.
Share it:
Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff saat menyampaikan sambutan pada acara Ambon Menghafal Juz 30, bertepatan dengan Isra Mi'raj, di Islamic Center Ambon, Senin (24/4)
Ambon, Dharapos.com 
Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff mengajak anak-anak Muslim di Maluku untuk belajar mengaji.

Bahkan tak hanya mengaji, orang nomor satu di provinsi Seribu Pulau pun mendorong hingga nanak-anak bisa mengafal surat–surat di Al-Quran, untuk dijadikan sebagai pedoman hidup, biar selamat dunia dan akhirat.

Pernyataan tersebut disampaikannya, pada acara Ambon Menghafal Juz 30, bertepatan dengan Isra Mi'raj, di Islamic Center Ambon, Senin (24/4).

Gubernur juga meyakini, bahwa satu bangsa akan maju jika budi pekerti dari masyarakatnya bagus.

"Seseorang jika agamanya kuat dan budi pekertinya baik, maka bangsanya akan maju. Karena itu dari kecil, anak–anak kita ajarkan budi pekerti yang baik, saling menghormati sesama orang Basudara. Sebab Al-Quran mengajarkan hal demikian," ujarnya.

Karena, orang- orang yang menghafal Al-Quran ternyata cerdas, dan kecerdasannya akan meningkat serta ingatannya akan lebih segar dan kuat.

Meski demikian, diakui Gubernur, penghafal Al-Quran di negeri berjuluk Raja-raja ini masih sangat terbatas.

Hal itu disebakan karena kualitas sumber daya pengajar atau tuan–tuan guru, pesantren dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) yang fokus untuk aktivitas menghafal Al-Quran masih sangat terbatas.

"Apalagi tantangan wilayah Maluku yang terdiri dari pulau – pulau sehingga menyebabkan pengajaran  soal hafal Al-Quran tidak merata," akuinya.

Olehnya itu, Gubernur menghimbau anak-anak Muslim harus belajar mengaji sejak dini.

Senada dengan Gubernur, Pembina LP TPQ Pulau Ambon, Anna Latuconsina mengakui, ternyata permasalahan di TPQ cukup kompleks.

Mulai dari kualitas guru mengaji, perhatian orang tua terhadap anak, sampai dengan perhatian pemerintah. Baik itu Kementerian Agama maupun Pemda. Namun para guru mengaji tetap menjaga pengabdian mereka.

Hal itu, menurut Latuconsina yang juga anggota DPD RI ini, bisa diukur dari jumlah TPQ yang terus bertambah, walaupun di beberapa tempat ada juga yang tutup karena gurunya pindah atau selesai kuliah.

"Pada sisi lain, pendidikan Al-Quran di mata masyarakat, masih kurang mendapat perhatian, dibandingkan perhatian terhadap pendidikan sekolah umum atau reguler," tuturnya.

Dia menyebutkan, dari data TPQ yang ada di Kota Ambon, ada sejumlah 250 TPQ aktif. Sedangkan di Kecamatan Salahutu dan Leihitu Barat, terdapat sekitar 100 TPQ.

Untuk memecahkan masalah yang dihadapi di TPQ-TPQ maupun pembinaan pendidikan Al-Quran secara menyeluruh, Latuconsina menilai, dibutuhkan gerakan untuk mendorong masyarakat Cinta Quran. Gerakan bersama yang melibatkan Pemerintah, Lembaga TPQ, Guru Mengaji, dan terutama masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Ketua panitia pelaksana, yang juga Ketua LP-TPQ Pulau Ambon, Fuad Mahfud Asuz menyatakan, kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya. Peserta Ambon Menghafal Juz 30 ini berasal dari perwakilan TPQ dan sekolah di Pulau Ambon, termasuk dari Kecamatan Leihitu dan Salahutu.

“Ambon menghafal Juz 30 diikuti oleh para santri/santriwati kurang lebih 700 orang. Mereka sudah mengikuti tes.Yang belum ikut tes masih sekitar 2.000 santri,karena kendala jangkauan wilayah sehingga kami batasi peserta. Penghafalan ini sama maknanya dengan mewisudakan anak-anak ini,” ujar Fuad.

(dp-19)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi