News Ticker

Gereja Ebenhaezer Jemaat GPM Saumlaki Diresmikan

Gereja Ebenhaezer jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Klasis Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat hari ini diresmikan oleh Bupati Bitsael Salfester Temmar dan Ketua Umum Majelis Pekerja Harian Sinode GPM (MPK-Sinode GPM), Pdt. A. J. S. Werinussa.
Share it:
Gereja Ebenhaezer jemaat GPM Klasis Tanimbar Selatan, Kabupaten MTB
Saumlaki, Dharapos.com 
Gereja Ebenhaezer jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Klasis Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat hari ini diresmikan oleh Bupati Bitsael Salfester Temmar dan Ketua Umum Majelis Pekerja Harian Sinode GPM (MPK-Sinode GPM), Pdt. A. J. S. Werinussa.

Dalam sambutannya usai acara pemberkatan dan peresmian, Bupati mengapresiasi warga jemaat klasis Tanimbar Selatan yang telah mengimplementasikan jiwa dan nilai kegotong-royongan Masohi/Marhen atau sebutan lainnya yang menurut dia sudah nyaris punah di negeri ini karena terpinggirkan oleh penetrasi dan hegemoni budaya baru.

"Anda semua, tua-muda, tokoh, laki- perempuan, kaya miskin berat sama di pikul, ringan sama di jinjing. Pelajaran penting di kota ini adalah warga GPM mempraktekan nilai kegotong-royongan itu secara luar biasa. Atas dasar itu, sebagai bagian dari anda, saya patut menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya karena anda semua telah mengajari tentang makna pembangunan partisipatoris," ucapnya.

Pemda MTB, lanjut Bupati, selama sepuluh tahun terakhir ini, ikut mendorong terciptanya pembangunan manusia dan kemanusiaan sebagai wujud dari citra Allah dan dilakukan secara merata menjangkau semua wilayah dan tak satupun wilayah yang diabaikan atau ditinggalkan.

Prosesi ibadah peresmian Gereja Ebenhaezer Jemaat GPM Saumlaki 
"Kecepatan pembangunan infrastruktur, pemerintahan, ekonomi dan social yang merata di semua wilayah telah mengubah secara berarti wajah negeri kita. Keterisolasian sebagai citra dasar MTB seolah berakhir dengan kecepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dermaga penyeberangan, airport dan sebagainya," lanjutnya.

Saat itu, jarak antar desa, bahkan keluar wilayah sekalipun sudah tidak lagi menjadi masalah di MTB.

"Apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini, kita juga menempuh kebijakan pengadaan sarana transportasi laut, darat termasuk telekomunikasi makin mengubah wajah keterisolasian negeri kita," tambah Bupati.

Selain konsisten dengan berbagai kebijakan pembangunan daerah, mantan Anggota DPRD Provinsi Maluku ini mengatakan bahwa selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Pemda di bawah kepemimpinannya (Bitsael S Temmar - Barnabas Orno : 2007 - 2012 dan Bitsael S Temmar - Petrus Paulus Werembinan : 2013 - 2017, red) telah memberikan perhatian yang lebih sungguh-sungguh mendukung penuh sarana peribadatan semua agama.

"Termasuk aneka bantuan untuk memudahkan upaya dan kerja lembaga-lembaga keagamaan baik Kristen, Katolik, dan Islam," tukasnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum MPK-Sinode GPM, Pdt. A. J. S. Werinussa mengatakan bahwa pembangunan gereja Ebenhaezer oleh jemaat GPM Saumlaki semenjak 4 tahun lalu itu tidak terlepas dari dukungan Pemkab MTB.

Bupati MTB, Bitsael S. Temmar saat menyampaikan kata sambutannya
"Ibu ketua nanti buat satu prasasti tersendiri dimana di belakang bertuliskan: gedung gereja ini dibangun atas kerjasama dan bantuan Pemerintah Daerah MTB, para donator dan warga jemaat. Hal ini supaya besok lusa anak-anak kita ini tahu," dorongnya.

Gedung gereja bagi warga GPM lanjut Werinusa adalah sesuatu yang istimewa, dimana hal tersebut telah dibuktikan dengan kerja keras warga jemaat untuk membangun gereja yang besar dan megah di pusat kota Saumlaki.

Meskipun demikian, dia berharap agar keistimewaan gereja tidak hanya terlihat saat proses pembangunan dilaksanakan melainkan hendaknya diwujudkan sebagai tempat berdoa dan benar-benar menjadi tempat bergumul orang yang hendak bergumul tanpa dibatasi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Panitia, Gereja Ebenhaezer dibangun oleh warga Jemaat Saumlaki, Klasis Tanimbar Selatan semenjak 6 September 2012 dan gedung tersebut dapat menampung 1200 orang.

Panitia mencatat bahwa pembangunan gereja megah ini hingga rampung menelan biaya Rp 17 Miliar yang bersumber dari dana bantuan Pemkab MTB, para donatur dan sumbangan wajib jemaat.

(dp-18)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi