News Ticker

Dinkes MTB : 3 Vaksin Baru bagi Anak Masih Sebatas Informasi

Kementrian Kesehatan RI belum lama ini telah meluncurkan 3 jenis vaksin baru atau bio vaksin inisiatif yang diberikan kepada anak yakni Mumps Measles Rubella (MMR), Pneumokokus dan Human Papilloma Virus (HPV).
Share it:
Kepala Dinkes MTB, dr. Juliana Ch. Ratuanak
Saumlaki, Dharapos.com 
Kementrian Kesehatan RI belum lama ini telah meluncurkan 3 jenis vaksin baru atau bio vaksin inisiatif yang diberikan kepada anak yakni Mumps Measles Rubella (MMR), Pneumokokus dan Human Papilloma Virus (HPV).

Namun hingga kini, ketiga vaksin tersebut belum diberlakukan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten MTB, dr. Juliana Ch. Ratuanak kepada Dhara Pos di ruang kerjanya, Senin siang (23/1).

Menurutnya, pemberlakuan 3 vaksin baru tersebut sejauh ini masih sebatas informasi yang didengar namun hingga kini belum ada instruksi lanjut dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

"Kami sementara menunggu pihak Dinas Kesehatan Provinsi Maluku untuk melaunching itu dan kemudian menyiapkan logistik dan kita segera tindak lanjuti," katanya.

Pemkab MTB, menurut dia merasa penting untuk segera menggunakan 3 vaksin dasar tersebut, oleh karena kasus-kasus kematian janin dalam kandungan akibat Rubella atau Campak Jerman maupun yang diderita oleh anak-anak seperti gondongan akibat Mumps serta Pneumokokus belum dapat tertangani hingga saat ini.

"Vaksin ini memang sangat baik jika kita gunakan karena akan membuat kekebalan pada bayi maupun anak-anak yang menerima vaksin itu sehingga kami berharap agar sesegera mungkin dan jangan sampai pertengahan tahun ini baru diberlakukan di MTB," ujar alumus  Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung ini.

Peraih predikat Pelita Nusantara pada malam penganugerahan MDG'S Award 2003 ini berharap pula agar pihak Dinkes Provinsi Maluku sudah dapat menyosialisasikan program dan pemberlakuan 3 bio vaksin inisiatif ini.

Karena setelah itu, pihaknya juga perlu melakukan pembekalan teknis kepada para petugas terkait manfaat dan penggunaannya bagi bayi dan balita di MTB.

"Kalau dibilang ada maka sebenarnya ada, hanya saja kalau dibilang yang terkena Pneumonia sampai terjadi meningitis atau radang ke selaput otak, itu kita belum bisa pastikan karena ada anak yang kejang kemudian bisa sampai koma dan meninggal namun kita belum bisa pastikan apakah itu akibat dari Pneumonia, Pneumokokus atau hal lain," tambah wanita kelahiran 10 Mei 1973 ini.

Mantan Direktur RSUD Dr. PP. Magrety Saumlaki ini membenarkan bahwa selama ini pihaknya baru bisa memastikan keberadaan penderita gondongan atau Mumps sementara Rubella masih menjadi persoalan dalam penanganannya selama ini.

Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya angka kematian janin dan bayi selama ini yang belum diketahui dengan pasti beberapa faktor penyebabnya.

"Ternyata bayi yang lahir meninggal dunia itu cukup banyak dan apakah ini salah satu penyebab adalah Rubella karena mungkin ibu yang menderita lalu pada saatnya anak yang dikandung itu jadi korban. Kasus-kasus lain juga ada, seperti kasus kejang pada bayi, kejang pada anak itu ada tapi kita belum dapat memastikan bahwa apakah itu penyebab dari Pneumokokus atau bukan," katanya lagi.

Selain itu, ada sejumlah kasus lain seperti kanker rahim dan mulut rahim pun masih ada di MTB.

Ibu 4 orang anak ini mengatakan juga bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 200 orang ibu beberapa waktu lalu, dan ditemukan 4 orang terserang penyakit kanker mulut rahim dan kondisinya sudah berada pada stadium 4 dan telah di rujuk ke sejumlah rumah sakit di luar daerah.

"Di antara itu juga ada yang tidak kami periksa lagi karena sudah meninggal. Memang untuk jenis penyakit ini kita masih bisa obati pada stadium awal. Nah, oleh karena itu kami sangat berharap agar pihak Dinas Kesehatan Provinsi Maluku segera mengambil langkah untuk menghimpun dan melatih petugas kami serta selanjutnya menyiapkan logistik sehingga kami tinggal menindaklanjutinya," pungkasnya.

(dp-18)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi