News Ticker

Gara-gara Gaji, Honorer RSUD Dobo “Dibayar” dengan Kata Makian

Sungguh malang nasib para pegawai honorer yang selama ini mengabdi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cendrawasih Dobo.
Share it:
Ilustrasi Tenaga Honorer
Dobo, Dharapos.com
Sungguh malang nasib para pegawai honorer yang selama ini mengabdi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cendrawasih Dobo.

Betapa tidak, saat para honorer RSUD tersebut mendatangi Bendahara hendak mengambil gaji yang menjadi hak mereka, ternyata bukannya sejumlah lembaran uang yang didapat tetapi malah sebaliknya ucapan makian yang meluncur keluar dari mulut sang juru bayar tersebut.

Insiden memalukan ini meski telah terjadi sejak Rabu (16/11) sekitar pukul 09.00 WIT, di depan ruangan Bendahara RSUD tersebut namun dinilai sangat memalukan.

Pasalnya, para tenaga honorer ini tidak mengetahui asal muasal yang menjadi penyebab hingga terlontarnya kata-kata makian dari sang bendahara kepada mereka.

Menanggapi itu, salah satu sumber terpercaya yang dikonfirmasi media ini, mengakui jika kelakuan oknum bendahara bernama Joice Porsima tersebut tidak etis.

Bahkan, menurut pengakuan PNS yang telah lama mengabdi di institusi yang mengurusi kesehatan masyarakat ini, aksi tak bermoral oknum juru bayar ini sudah berlangsung sejak lama.

“Asal Bapak dong (wartawan, red) tahu juga bahwa sikap tak sopan yang bersangkutan bukan baru kali pertama tetapi untuk ke sekian kalinya yang bersangkutan mengeluarkan kata-kata kotor baik terhadap para pegawai honor maupun PNS yang hendak mengambil gaji mereka,” beber sumber yang meminta namanya tidak dimuat kepada Dhara Pos, Selasa (29/11).

Karena itu, dirinya meminta Direktur RSUD Cendrawasih Dobo, dr. Hendrik Darakay untuk segera mengambil tindakan tegas atas Porsima karena kelakuannya yang sudah tak bisa ditolerir lagi.

“Direktur harus segera menggantikan yang bersangkutan karena kelakuannya sudah sangat keterlaluan, sebab dengan beraninya Porsima mengata-ngatai dan memaki orang lain. Ini kan sudah tidak betul lagi,” desaknya.

Ia menegaskan jika pergantian itu sudah harus dilakukan agar tidak berdampak buruk bagi para pegawai baik PNS maupun honorer hingga ke pelayanan kepada masyarakat dan terlebih nama baik dari RSUD Cenderawasih Dobo sendiri .

“Jangan pernah kami dengar lagi di saat mau mengambil gaji ada suara makian yang keluar dari mulut
Bendahara kepada kami. Karena RSUD ini adalah tempat untuk masyarakat mendapat pelayanan medis termasuk kami juga sehingga jika kami di caci-maki maka itu sangat menyakitkan kami,” tegas sumber.

Bahkan, ia pun mengancam  jika permintaan tersebut tidak digubris Direktur RSUD Cendrawasih Dobo maka sumber akan membawa masalah ini ke Bupati Aru.

“Kalau pa Direktur tidak mengganti Bendahara bejat tersebut dengan juru bayar yang baru, maka kami akan lapor Bapak Bupati,” ancam sumber.

Sementara  itu, berdasarkan penelusuran media ini, persoalan pembayaran gaji ditengarai menjadi penyebab kemarahan Porsima.

Pasalnya, para honorer ini hendak menagih gaji mereka untuk jatah 2 bulan masing-masing Oktober dan November 2016 namun Porsima berkeras hanya akan membayar gaji sebulan.

“Awal persoalannya dari masalah pembayaran gaji untuk Oktober dan November. Cuma Bendahara hanya mau membayar satu bulan saja,” ungkap salah satu honorer yang ditemui media ini terkait pemicu insiden antara Bendahara RSUD Cendrawasih dan honorer.

Padahal, beber  sumber yang juga meminta namanya tidak di publikasikan, sebelumnya telah ada pertemuan antara honorer dengan Direktur RSUD di auditorium mengenai keterlambatan pembayaran gaji bulan Agustus dan September 2016.

“Waktu itu Direktur bilang bahwa ke depannya tidak akan terjadi lagi tetapi ternyata bulan Oktober dan November dong (mereka, red) sudah tidak ingat dengan dong punya janji lagi yang telah disampaikan sebelumnya,” bebernya.

Sumber pun meyakini ada unsur lain dibalik persoalan ini sehingga Bendahara berkeras hanya akan membayar satu bulan saja.

“Ada kemungkinan uangnya sudah dipakai untuk kepentingan pribadi yang bersangkutan. Karena mungkin dia pikir kitong ini hanya tenaga honor saja sehingga tidak akan ada masalah,” kecamnya.

Para honorer ini, lanjut sumber, telah berencana jika gaji mereka tidak segera dibayarkan oleh Bendahara, maka mereka akan melakukan aksi demo.

“Kami akan demo di kantor Bupati Aru,” ancamnya.

(dp-31) 
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi