News Ticker

Terungkapnya Aliran Sesat di Dobo, Ortu Diminta Bertanggung Jawab

Jajaran Kepolisian Resort Kepulauan Aru berhasil mengungkap keberadaan sebuah aliran sesat di Kota Dobo.
Share it:
Sejumlah pelajar SMU di Kota Dobo yang diketahui telah bergabung dengan Sniper Crew Family
Dobo, Dharapos.com
Jajaran Kepolisian Resort Kepulauan Aru berhasil mengungkap keberadaan sebuah aliran sesat di Kota Dobo.

Kelompok aliran sesat yang di bentuk pada tahun 2010 ini, berhasil digerebek Satuan Intel Polres Aru pada Jumat (30/9), pekan kemarin.

Yang mengejutkan, kelompok yang menamakan diri Sniper Crew Family ini ternyata beranggotakan ratusan pelajar dari sejumlah sekolah lanjutan atas yang berada di wilayah Dobo seperti SMA Negeri I, SMA Aliyah, SMA Yos Sudarso dan SMA PGRI.

Para kawula muda ini terindikasi telah didoktrin oleh pimpinan mereka yang diketahui bernama Fade Rill Black Rill yang diduga nama samaran.

Berdasarkan penelusuran media ini, berbagai kegiatan ritual pun sudah dijalani kelompok ini hingga ritual kesepakatan atau perjanjian penyatuan darah dengan tujuan memperat persekutuan anak-anak muda yang tergabung dalam aliran sesat untuk dipersembahkan kepada Setan (Lusifer, red) yang disembah sebagai pemimpin tertinggi.

Terkait kasus aliran sesat, Bupati dr. Johan Gonga langsung menggelar pertemuan bersama Kapolres PP Aru, Danramil dan instansi terkait serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat juga para orang tua murid.
Bendera Sniper Crew Famuly

Pertemuan tersebut guna menyikapi fenomena yang diketahui baru pertama kali terjadi di negeri berjuluk “Bumi Jargaria” ini.

Bertempat di Lantai 2 Kantor Bupati Kepulauan Aru, Gonga meminta agar semua pihak segera menyikapi permasalahan tersebut agar tidak merambat ke seluruh anak muda di daerah ini.

“Saya minta masalah ini harus segera dituntaskan,” tegasnya.

Gonga mengaku sangat menyayangkan kejadian yang dinilainya cukup mengejutkan.

“Kasihan kalau masa depan anak-anak muda ini rusak karena mengikuti ajaran yang dianut aliran sesat tersebut,” sesalnya

Olehnya itu, Gonga kembali mendesak aparat kepolisian yang dibantu TNI untuk secepatnya mengungkap siapa pemimpin kelompok sesat ini.

Kapolres juga menyatakan akan mengambil tindakan tegas dan segera meringkus pimpinan dan seluruh anggota kelompok Sniper Capsule Family yang diketahui telah tersebar di Kota Dobo.

“Karena kami menduga modus ritual yang diajarkan terhadap para pengikut kelompok ini sudah menjurus kepada seks bebas,” tegasnya yang turut didukung Danramil Aru.

Sementara itu, salah satu warga masyarakat yang ditemui media ini mengapresiasi kinerja Kapolres Aru AKBP. Adolof Baurmasa, SIK atas keberhasilan jajarannya mengungkap kasus ini.

“Karena walaupun baru seumur jagung beliau mengabdi di daerah ini tetapi sudah banyak kasus kriminal maupun Narkoba yang diungkap jajarannya,” tandas sumber yang enggan menyampaikan identitasnya, Minggu (9/10).
Salah satu bentuk pelatihan dasar yang dilakukan kelompok Sniper Crew Family 

Ia juga meminta kepada para orang tua untuk lebih ketat lagi dalam melakukan pembinaan kepada buah hati mereka.

“Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi para orang tua murid agar tidak hanya menggantungkan seluruh tanggung jawab kepada para guru di sekolah tetapi tetap menjalankan tanggung jawabnya dengan melakukan pembinaan di rumah,” tukas sumber.

Selain itu, Ia juga secara khusus mengingatkan pihak Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati dan jajarannya untuk lebih meningkatkan lagi dalam melakukan pengawasan terhadap berbagai aktivitas yang dilakukan masyarakat.

“Bupati harus bisa instruksikan seluruh jajaran di tingkat bawah seperti Lurah atau kepala desa untuk memantau setiap warganya sehingga mempersempit peluang masuknya pengaruh buruk seperti adanya aliran sesat yang baru terungkap beberapa hari lalu tersebut,” imbuh sumber.

(dp-31)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

1 comments:

  1. Admin maaf sbelumnya,
    perasaan masalah ini tidak ada bukti yang relevan. trus apanya yang diungkap?? lebih bagusnya kalo pemerintah di Aru ngurus kasus Listrik yang sekarat selama bertahun-tahun di Aru lebih berguna deh, daripada mencemar nama baik remaja2 ini tanpa bukti kongkrit..
    dan Media juga seharusnya lebih mengangkat berita2 yang nantinya bisa membawa dampak baik bagi masyarakat, bukannya ikut-ikutan pelintir sana-sini yg pada akhirnya merugikan segelintir orang ini..
    sebenarnya kaderisasi itu sepenuhnya hak organisasi manapun sesuai dengan kultur organisasi tersebut (selama tidak lengser dari UU negara). yang saya tau yg dipersoalkan Polisi disana hanya cara kaderisasinya komunitas ini yang dimana mengharuskan sumpah dan stempel darah bagi kader2 barunya. Lalu disebelah mana UU melarang pengambilan setetes darah yg dilakukan atas kesepakan semua pihak yang mempraktekkan hal tsb. tidak ada unsur pemaksaan disana!! itu hak mereka, Negara memerdekakan seluruh rakyatnya yg ingin berorganisasi dgn cara-cara mereka selama tidak ada pelanggaran disana.. Polisi tidak punya bukti apapun. yang ada hanya cacian tak berdasar publik awam yg kemudian dibesar-besarkan!! sebenarnya ini pencemaran nama baik..
    cobalah anda minta polisi berkata jujur tentang masalah ini beserta hasil akhirnya, dan membuat artikel dengan sumber yang tidak sepihak seperti artikel ini. cobalah datangi para pendiri komunitas/organisasi Sniper ini dan minta penjelasan juga pencerahan mengenai permasalahan tsb.
    itu saran saya karena banyak orang yg pada akhirnya menyadari dan mengetahui bahwa masalah ini hanyalah manipulasi belaka..
    terimakasih!!!

    #UpdateBossBeritanya #JanganYangini2saja

    BalasHapus

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi