News Ticker

FPMK 2016 Berakhir, Bupati Apresiasi Kehadiran Mendagri RI

Seluruh rangkaian kegiatan Festival Pesona Meti Kei 2016 akhirnya resmi ditutup saat berlangsungnya acara puncak yang digelar di Pantai Ngurbloat, Kabupaten Maluku Tenggara, Sabtu (23/10).
Share it:
Mendagri RI Tjahjo Kumolo saat disambut dengan tradisi adat budaya setempat
Langgur, Dharapos.com
Seluruh rangkaian kegiatan Festival Pesona Meti Kei 2016 akhirnya resmi ditutup saat berlangsungnya acara puncak yang digelar di Pantai Ngurbloat, Kabupaten Maluku Tenggara, Sabtu (22/10).

Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo didampingi Gubernur Maluku, Ir.  Said Assagaff  berkesempatan hadir pada acara penutupan yang berlangsung meriah serta diwarnai berbagai persembahan tarian seperti tarian panjang yang diikuti 2016 pelajar SD setempat .

Hingga akhirnya tarian tersebut tercatat dalam museum pencatat rekor MURI.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Malra Ir. Andreas Rentanubun menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran Mendagri serta peran Gubernur Maluku atas kehadiran salah satu Menteri Kabinet Kerja ini dalam rangka FPMK 2016 ini.

“Saya haturkan terima kasih kepada Gubernur Maluku, Said Assagaff yang telah memfasilitasi undangan ke Presiden, Joko Widodo, sehingga kemudian mengarahkan Bapak Mendagri menghadiri Festival Pesona Meti Kei,” ucapnya, Sabtu (22/10).

Kehadiran Mendagri ke Kepulauan Kei dinilai Bupati sangatlah penting bagi pengembangan berbagai sektor di 2 wilayah baik Kabupaten Malra maupun Kota Tual.

“Salah satu yang pasti sektor pariwisata, karena baik di kabupaten Maluku Tengara maupun kota Tual memiliki keunggulan komparatif menjadi prioritas namun tidak mengabaikan sektor lainnya,” urai Bupati.

Apalagi, letak wilayah Maluku Tenggara, kota Tual dan kabupaten Kepulauan Aru yang secara geografis dekat dengan Australia sehingga memungkinkan pengembangan berbagai sektor di masa mendatang.

“Saya jujur menyampaikan Maluku Tenggara membutuhkan banyak kehadiran menteri agar menyaksikan benar aneka potensi sumber daya alam bernilai ekonomis sehingga mengalokasikan program maupun anggaran sesuai kebutuhan pengembangan kabupaten ini,” dorong Bupati.

Paradigma pembangunan yang digagas Presiden Joko Widodo yakni poros maritim itu strategis dalam menjawab berbagai kebutuhan pengembangan di Kepulauan Kei maupun Maluku secara umum.

“Maka kehadiran Mendagri diapresiasi strategis, baik Pemerintah daerah maupun masyarakat Maluku Tenggara dan kota Tual,” cetus Bupati.

Apalagi dengan kehadiran ribuan masyarakat Kepulauan Kei di 2 daerah sejak Sabtu (22/10) pagi dengan berbondong - bondong mendatangi lokasi festival.

“Antusias masyarakat menunjukkan peran serta menyukseskan Festival Pesona Meti Kei yang saatnya dipromosikan, baik nasional maupun internasional karena memiliki pesona wisata dengan keunggulan komparatif mampu bersaing dengan daerah lainnya di Tanah Air,” tandas Bupati.

Bupati juga mengapresiasi perhatian dan kepedulian Gubernur terhadap kepentingan masyarakat Kepulauan Kei.

“Masyarakat Kepulauan Kei menitipkan salam kiranya Gubernur dan juga Mendagri dapat mendukung dan mendorong kegiatan Festival Pesona Meti Kei ini secara rutin serta menyampaikan harapan masyarakat kepada Presiden Joko Widodo agar dapat memperhatikan daerah ini,” tukasnya.

FPMK berlangsung sejak 8 - 22 Oktober 2016 dengan menggelar berbagai kegiatan seperti diving & snorkling Kei, festival seni dan budaya Kei seperti budaya tarik tali tangkap ikan tradisional.

Kemudian, festival menu Enbal yang menciptakan rekor Muri, tour keliling pulau (Touring Small Island Kei 10 Km), pameran potensi wisata Kei, festival cerita rakyat Kei, tarian tradisional Kei (rekor Muri) serta lomba foto pariwisata Kei. 

(dp-20)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi