News Ticker

Para-para Asar Ikan Terpanjang di Dunia Meriahkan Festival Pesona Meti Kei

Salah satu pesona yang bakal meriahkan Festival Meti Kei 2016 adalah digelarnya Para-para Asar Ikan terpanjang di dunia di Desa Revav, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara.
Share it:
Persiapan sarana prasarana pendukung Festival Pesona Meti Kei 2016 di Desa Revav 
Langgur, Dharapos.com
Salah satu pesona yang bakal meriahkan Festival Meti Kei 2016 adalah digelarnya Para-para Asar Ikan terpanjang di dunia di Desa Revav, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara.

Pesona yang ditampilkan tersebut dipastikan bakal menyedot ribuan pengunjung yang diperkirakan hadir selama pelaksanaan Festival Pesona Meti Kei yang akan berlangsung sejak 8 – 22 Oktober 2016 mendatang.

Selain asar ikan terpanjang di pantai Revav yang akan disandingkan dengan makanan tradisional seperti embal bubuhuk dan aruan sisir juga akan digelar tradisi Tarik Tali.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Malra telah menetapkan Revav sebagai salah satu dari sejumlah desa yang menjadi lokasi pelaksanaan Festival Pesona Meti Kei yang rencananya akan dibuka secara resmi oleh Gubernur Maluku.

Penetapan tersebut langsung  mendapat apresiasi dari pimpinan dan seluruh warga desa setempat.

Kepada Dhara Pos,  Kepala Desa Revav, Lefinus Rahayaan mengungkapkan keputusan Pemda Malra yang menetapkan Desa Revav sebagai tuan rumah pelaksanaan Festival Pesona Meti Kei sungguh sangat tepat.

“Kenapa sangat tepat? Karena salah satu wilayah yang mengalami meti yang sangat panjang di Kei bahk an bisa dikatakan di Maluku ada di desa kami yaitu Desa Revav,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, selaku pimpinan desa, dirinya beserta seluruh warga masyarakat Revav menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Malra, Wakil Bupati, Sekda serta seluruh pimpinan SKPD dan juga para kepala Badan.

“Tak ketinggalan juga, apresiasi yang sama kami sampaikan kepada 25 Anggota DPRD Maluku Tenggara yang benar-benar sangat serius mendukung program Festival Pesona Meti Kei di desa kami,” ucap
Rahayaan.

Lebih lanjut jelas Rahayaan, setelah penetapan Desa Revav sebagai tuan rumah Festival Pesona Meti Kei tanggal 20 Oktober mendatang, dirinya langsung melakukan musyawarah bersama dengan masyarakat serta perangkat desa, pihak gereja dan berbagai unsur lainnya.

“Kami juga gotong royong bersama warga membangun tempat wisata, membersihkan lingkungan dan juga mempersiapkan bahan bahan atau alat tradisional seperti tali hutan, daun kelapa putih untuk sero serta juga bubu. Dan pada saatnya nanti, masyarakat akan melakukan tarik tali untuk mengumpulkan berbagai jenis ikan di laut,”  jelasnya.

Kegiatan di Desa Revav juga akan di buka secara resmi oleh Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Malra.

Diakuinya, hampir 99 persen adat budaya Kei sudah di lakukan semua namun hanya tersisa satu yang belum
pernah dipamerkan yaitu budaya tarik tali.

Pihaknya juga telah mempersiapkan lokasi-lokasi yang pada hari pelaksanaannya nanti akan menggelar berbagai kegiatan.

“Kami pun siap menggelar para para asar ikan terpanjang di dunia di pantai Revav yang juga diselingi dengan berbagai tarian adat,” rinci Rahayaan.

Ia juga berharap agar event Pesona Meti Kei ini bisa menjadi ajang yang rutin digelar setiap tahun. Karena ajang ini berkaitan dengan sektor perikanan di negeri yang dikenal dengan tatanan adat dan budayanya.

“Setelah sekian lama, semua potensi budaya sudah kita tampilkan hingga ke luar negeri namun cuma satu yang belum kita pamerkan yaitu tradisi tarik tali yang di sebut dalam bahasa Kei “TOD WARAT,” tukas Rahayaan.

(dp-20)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi