News Ticker

Waktu Dekat, Seluruh Barak PNS Tiakur Akan Bongkar

Dalam waktu dekat ini, barak-barak tempat tinggal para tenaga guru, honorer dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Tiakur, ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) akan dibongkar.
Share it:
Sejumlah barak PNS di Kota Tiakur, Ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya 
Tiakur, Dharapos.com
Dalam waktu dekat ini, barak-barak tempat tinggal para tenaga guru, honorer  dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Tiakur, ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) akan dibongkar.

Bahkan kepastian penggusuran tersebut telah dipastikan dengan turunnya Surat Edaran Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku BD No: 007/154.C/2016 tertanggal 29 Juni 2016 tentang pemberitahuan rencana Pemerintah Daerah untuk melakukan pembongkaran barak.

Akibat terancam digusur, maka mau tidak mau para honorer dan PNS yang selama ini mendiami lokasi tersebut sudah harus berpikir dari sekarang untuk mencari solusi atau jalan keluar terkait kelanjutan hidup mereka.

Misalnya, membangun rumah atau tempat tinggal sebelum barak-barak tempat tinggal mereka yang sekarang ini digusur Pemerintah daerah setempat.

Perlu diketahui bahwa barak-barak di Kota Tiakur ini di bangun oleh Pemda MBD dan diberikan kepada para PNS dan Honorer  yang bertugas diwilayah tersebut ketika pengalihan pemerintahan dari Wonreli  (ibu kota sementara) ke Tiakur (ibu kota defenitif).

Karena pada saat pengalihan dari Wonreli ke Tiakur, tidak ada tempat tinggal  bagi para PNS dan Honorer sehingga Pemda mengambil kebijakan sementara ketika itu agar setiap Dinas dan Badan diwajibkan membangun barak-barak tempat tinggal untuk para pegawainya.

Barak-barak ini kemudian di bangun pada lokasi  milik Pemda sehingga tidak ada alasan bagi para PNS dan honorer yang harus menerima kenyataan keputusan penggusuran oleh Pemda MBD untuk kepentingan fasilitas Pemerintahan.

Informasi yang berhasil diperoleh Dhara Pos, rencana penggusuran tersebut akan di laksanakan pada Oktober mendatang.

Bahkan kini, pada sejumlah kawasan di wilayah yang terletak di Pulau Moa ini rencana penggusuran menjadi topik hangat pada setiap perbincangan 2 atau 3 orang kala berkumpul dan berdiskusi terkait antisipasi penggusuran barak dan bagaimana memperoleh tempat tinggal.

Menyimak masalah ini wartawan Dhara Pos berkesempatan melakukan konfirmasi kepada salah seorang PNS yang bertugas pada salah satu Dinas di Tiakur.

Diakuinya, sebagai PNS dirinya juga merasa kesulitan untuk membangun sebuah rumah dan bisa selesai dalam waktu dekat.

“Tapi apa boleh buat, mampu atau tidak mampu walaupun nanti mampus tetap harus berusaha untuk bangun,” ungkap sumber yang meminta namanya tidak dimuat  dengan nada kesal.

Menurutnya,  tidak ada jalan lain bagi dirinya selain dengan terpaksa harus mengajukan kredit ke bank.

“Terpaksa saya harus kredit di bank karena selain saya membangun rumah, saya juga sekarang membiayai dua orang adik saya yang sedang kuliah di Ambon. Jadi jujur saja sekarang ini saya benar-benar stres,” sesal sumber.

Ditambahkan, sebagai PNS, dirinya merasa sangat berat jika membangun rumah dan selesai dalam waktu 2 sampai 3 bulan ini.

“Saya tidak mempersoalkan teman-teman PNS yang tinggal di barak karena mereka bisa melakukan kredit di bank untuk membangun rumah tapi yang saya persoalkan adalah teman-teman di barak yang statusnya masih honor. Bagaimana mereka bisa bangun rumah dan bisa selesai dalam waktu dekat ini, kira-kira dari mana mereka dapat uang untuk membangun rumah,” ketusnya.

Sementara, gaji mereka hanya satu juta rupiah per bulan dan itu pun tidak mencukupi kebutuhan rumah
tangga mereka.

“Belum lagi harga sembako di Kota Tiakur sekarang ini  sangat mahal. Jadi, tentu saja satu juta rupiah diperoleh para honorer setiap bulan itu habis terpakai sebelum pergantian bulan,” urai sumber.

Dirinya yakin para honorer tersebut tak bakalan sanggup menyelesaikan sebuah bangunan rumah sebagai tempat tinggal  dalam waktu 2 hingga 3 bulan ke depan.

“Oleh karena itu lewat kesempatan ini, saya minta kepada Bapak Bupati Drs Barnabas Orno  dan Bapak Wakil Bupati sebagai orang tua bagi  seluruh masyarakat kabupaten untuk tidak tinggal diam terhadap hal ini,” harapnya.

(dp-17)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi