News Ticker

Masyarakat Desak Pemda MTB Ungkap Jaringan Trafficking

Warga masyarakat mendesak pihak Pemerintah Daerah Maluku Tenggara Barat segera mengambil sikap pasca tertangkapnya 2 WNA yang hendak mencari suaka di Australia.
Share it:
Penyelundupan 2 orang WNA di wilayah perairan laut
Pulau Selaru,  Kabupaten MTB yang berhasil digagalkan 

unsur patroli keamanan laut Lanal Saumlaki.
Saumlaki, Dharapos.com
Warga masyarakat  mendesak  pihak Pemerintah Daerah Maluku Tenggara Barat segera mengambil sikap pasca tertangkapnya 2 WNA yang hendak  mencari suaka di Negara Australia.

Pasalnya, dengan adanya kejadian tersebut diduga kuat bahwa wilayah  MTB telah menjadi salah satu jalur perdagangan manusia internasional.

“Saya kira Pemerintah harus bertindak cepat karena faktanya mereka kecolongan dengan adanya bisnis perdagangan manusia,” ungkap salah satu tokoh muda setempat kepada Dhara Pos, Rabu (15/6).

Dia  mengingatkan Pemerintah jika hal ini tidak segera ditangani maka dikuatirkan akan terjadi lagi masalah yang sama yang tentunya akan berdampak buruk bagi daerah.

“Saya minta hal ini jangan dipandang sebelah mata atau sepele, sehingga Pemda harus secepatnya mengambil langkah,” tegasnya.

Sebelumnya, unsur patrol keamanan laut dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki pada pekan kemarin berhasil menggagalkan penyelundupan 2 orang Warga Negara Asing (WNA) di wilayah perairan laut pulau Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Komandan Lanal Saumlaki, Letkol laut (P) Wirawan Adi Prasetya menjelaskan bahwa patrol penyergapan kapal yang diduga membawa 2 WNA tersebut dilaksanakan pada pekan lalu, dimana penangkapan para WNA tersebut merupakan hasil dari penyelidikan, pendalaman dan pengembangan yang dilakukan pihaknya.

Setelah dilakukan pemeriksaan di Markas Komando (Mako) Lanal Saumlaki (bhumi garda kokoh samudera), 2 WNA tersebut akhirnya teridentifikasi yakni Khalil Mia (34) dan Alamgiir (25) beserta sejumlah barang bukti, termasuk dokumen palsu yang mereka gunakan untuk bisa masuk ke wilayah Indonesia dengan tujuan akhir yakni di Australia.

“Kami tetap serius dalam menciptakan keamanan laut dengan melaksanakan penegakan hukum dilaut dari pelanggaran-pelanggaran hukum dilaut seperti: Illegal logging, illegal fishing, illegal oil, pelanggaran kedaulatan batas wilayah perairan, human trafficking dan sejumlah beberapa pelanggaran hukum lainnya,” ujarnya.

Diakuinya bahwa untuk menciptakan situasi laut yang aman dan terwujudnya wilayah pertahanan laut yang kuat di Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya merupakan tugas Lanal Saumlaki.

Hal tersebut sebagai implementasi dari peran TNI AL sebagai kekuatan pertahanan dan kemanan di laut, penegakan hukum dan peran diplomasi serta fungsi dari intelejen maritime TNI AL.

“Dari kejadian tertangkapnya WNA tersebut menunjukan bahwa masih adanya jaringan human trafficking melalui kota Saumlaki. Hal ini mengingat Saumlaki di kepulauan Tanimbar ini merupakan wilayah yang berbatasan laut dengan Australia, yang memiliki akses entry point berupa sejumlah gugus pulau kecil menuju Australia,” tambahnya.

Hingga saat ini, 2 WNA tersebut masih terus diselidiki oleh pihak Lanal Saumlaki.

Diharapkan setelah proses penyelidikan nanti, pihaknya akan menyerahkan 2 WNA tersebut ke Pos Imigrasi Saumlaki untuk diproses selanjutnya sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(dp-18)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi