 |
| Kapolres Maluku Tenggara AKBP. Agus Riyanto, S.Pd |
Pasca serah terima jabatan dari pejabat lama, Kepala Kepolisian Resort Maluku Tenggara (Malra) yang baru Agus Riyanto, S.Pd menegaskan komitmennya menuntaskan berbagai kasus korupsi yang telah merugikan keuangan negara.
Penegasan tersebut disampaikannya saat dikonfirmasi Dhara Pos di ruang kerjanya, Senin (27/6).
“Yang namanya kejahatan korupsi adalah tindakan pelanggaran hukum sehingga harus dibasmi dengan kata lain wajib diproses sesuai peraturan perundang-undangan karena telah merugikan keuangan Negara. Begitu pula dengan aksi kejahatan lainnya baik tindak kekerasan, pemerkosaan hingga pembunuhan yang terjadi di Kota Tual maupun Kabupaten Maluku Tenggara,” tegas Kapolres.
Ia juga menambahkan bahwa sikap tegas yang diambilnya tidak hanya berlaku bagi masyarakat tetapi juga berlaku kepada setiap jajarannya yang terbukti dengan sengaja mempermainkan hukum atau terlibat dalam aksi kejahatan.
“Jadi, tidak ada tebang pilih. Karena apabila ada temuan anggota yang terlibat maka saya tidak segan-segan
menindaklanjutinya dengan proses hukum,” lanjutnya.
Diakui Kapolres, saat dirinya di lantik sebagai pemimpin didasarkan pada sumpah dan janji menurut keyakinan masing-masing dalam menjalankan pengabdian demi nusa dan bangsa.
Lebih lanjut, jelas pengganti AKBP. Moh Rum Ohoirat ini, walaupun baru memulai tugasnya namun dirinya langsung membangun komunikasi dengan semua unsur di kedua wilayah.
Diantaranya, para tokoh agama, pemuda, dan tokoh adat juga LSM, OKP dan para aktivis serta rekan-rekan media online, cetak serta juga elektronik.
Komunikasi juga langsung dilakukan dengan Bupati, Wali Kota serta dua lembaga tertinggi setempat yaitu DPRD Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara dalam rangka menciptakan kondisi yang aman dan tenteram.
Perwira dengan dua melati di pundaknya pada kesempatan tersebut mengajak seluruh warga masyarakat untuk bahu-membahu membasmi kejahatan serta turut mendorong program pembangunan di dua daerah tercinta ini.
“Karena semuanya demi masa depan anak cucu kita,” tukasnya.
Kapolres juga mengapresiasi kondisi Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara pasca kedatangannya di kedua daerah tersebut tidak lagi diwarnai keributan antar kompleks maupun antar kampung.
“Kondisi seperti ini harus terus dipertahankan karena kita semua bersaudara,” tukasnya.
(dp-20)
Dhara pos tolong tanya ke pak kapolres itu, bagaimana penuntasan kasus kematian ruslan esomar yang mayatnya di temukan terapung di antara pulau baer dan pulau ohoi mas, kayaknya misteri itu belum mampu di ungkap kepolisian polres setempat, terima kasih
BalasHapus