News Ticker

INPEX Komitmen Kembalikan Pesona Tenun Ikat Tanimbar

Keberadaan Tenun Ikat Tanimbar selain merupakan karya seni khas Maluku sekaligus merupakan sebuah nilai dan karya budaya turun menurun dari masyarakat Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).
Share it:
Sekda MTB Matias Malaka (kanan) sedang memperhatikan beberapa
model dan corak Tenun Ikat Tanimbar 
Saumlaki, Dharapos.com
Keberadaan Tenun Ikat Tanimbar selain merupakan karya seni khas Maluku sekaligus merupakan sebuah nilai dan karya budaya turun temurun dari masyarakat Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

Meski kaya potensi, namun tantangan untuk menunjukkan pesona Tenun Ikat Tanimbar juga tidak kalah besarnya.

Perancang busana nasional sekaligus pemerhati dunia tenun ikat, Wignyo Rahadi mengakui Tenun Ikat Tanimbar sebenarnya memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan.

Hal ini ditambah dengan trend sekarang yang cenderung mengarah kepada corak tradisional khas Nusantara.

“Hanya saja, saya melihat dari sisi perkembangannya, tenun ikat Tanimbar sedikit tertingal dengan tenun-tenun lain yang sudah lama tersohor terutama dari sisi kualitas dan akses pasar,” akuinya.

Berbagai model dan motif kain Tenun Ikat Tanimbar
Kondisi ini semakin diperparah dengan keberadaan penenun lokal, khususnya di Kabupaten MTB yang kini mulai meninggalkan budidaya dan produksi ikat tenun seiring dengan persepsi bahwa peluang ekonomi yang diberikan dari tenun ikat kian tak menentu dan kurang menjanjikan.

Belum lagi akses pasar yang terbatas sehingga kurang memberikan peluang bagi pengrajin tenun lokal untuk dapat berkembang.

Menyikapi itu, sebagai perusahaan Minyak dan Gas yang beroperasi di MTB, INPEX pun telah berkomitmen untuk mengembalikan pesona Tenun Ikat tersebut.

Terbukti dengan menjadikan pelatihan pengembangan Tenun Ikat Tanimbar sebagai salah satu program unggulan Investasi Sosial.

Sejak 2013, INPEX menggandeng sejumlah perancang busana terkenal antara lain Samuel Wattimena dan Wignyo Rahadi guna memberikan pelatihan kapasitas penenun Tanimbar agar mampu menghasilkan warna tenun yang lebih bervariasi dan kualitas tenun yang mempunyai daya jual.

Salah satu penenun lokal Tenun Ikat Tanimbar
Rahadi yang mengapresiasi langkah tersebut, menegaskan bahwa pelatihan secara berkelanjutan tersebut mampu meningkatkan, kreativitas dan kompetensi penenun di Tanimbar dalam hal pewarnaan dan pengembangannya.

“Kini saatnya karya-karya penenun Tanimbar yang telah berkembang pesat itu ditampilkan ke publik. Event fashion show menjadi pilihan yang paling bagus untuk meningkatkan visibilitas dan mengembalikan pesona tenun ikat Tanimbar ini di mata publik,” paparnya.

Salah satunya, dengan menggelar Fashion Show Tenun Ikat Tanimbar pada awal Juni lalu, bertempat di Gedung Kesenian MTB, Saumlaki.

Fashion Show Tenun Ikat Tanimbar yang pertama ini digelar berkat kerjasama INPEX dengan Dinas Koperasi dan UKM MTB.

Diharapkan akan muncul event-event yang semakin mengangkat visibilitas tenun ikat tanimbar di tingkat nasional, memberikan rasa bangga serta memberi dampak ekonomi yang nyata bagi warga MTB.

(dp-18)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi