News Ticker

DPRD Maluku Buka Puasa Bersama Anak Yatim

Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku bersama para aparatur sipil negara di lingkup sekretariat DPRD menggelar acara buka puasa bersama puluhan anak yatim-piatu dari panti asuhan Kaquallah, kota Ambon.
Share it:
Ketua DPRD Maluku, Edwin A. Huwae saat memberikan sambutan
Ambon, Dharapos.com
Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku bersama para aparatur sipil negara di lingkup sekretariat DPRD menggelar acara buka puasa bersama puluhan anak yatim-piatu dari panti asuhan Kaquallah, kota Ambon.

"Buka puasa ini adalah kegiatan kedua kalinya yang dilakukan DPRD bersama anak-anak asuhan Yayasan Kaquallah dalam mewujudkan kepedulian sosial lembaga legislatif terhadap keberadaan anak-anak di daerah ini," kata Ketua DPRD Maluku, Edwin A. Huwae, di Ambon, Jumat (24/6).

Dia juga mengimbau seluruh anggota DPRD untuk lebih aktif di kantor dalam menyelesaikan berbagai agenda kerja yang belum rampung.

Menurut dia, lembaga perwakilan rakyat yang dipimpinnya saat ini dalam posisi tertekan dengan rumor aliran dana skandal PT. Bank Maluku-Maluku Utara yang mengalir ke Pansus DPRD, sehingga seluruh pimpinan dan anggota dewan harus lebih intensif masuk kantor untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Penyerahan santunan oleh Wakil Ketua DPRD Maluku Elviana Pattiasina
Acara buka puasa bersama tersebut juga dilanjutkan dengan penyerahan santunan oleh Wakil Ketua DPRD Maluku, Elviana Pattiasina dan disaksikan Ketua DPRD Edwin Adrian Huwae dan wakil ketua Zaid Mudzakir Assagaf kepada Yayasan Kaquallah.

Sebelum acara berbuka puasa dimulai, hadirin diberikan siraman rohani atau tauziah oleh Ustad M Zidik dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku dengan tema makna berpuasa.

Dalam renungan Ramadhan tersebut, Uztad M Zidik mengingatkan, puasa sebenarnya milik semua agama karena ada dalam masing-masing ajaran, baik Islam, Kristen seperti yang dilakukan Isa Almasih selama 40 hari, kemudian agama Hindu dan Budha. Hanya saja cara atau ritualnya yang berbeda-beda. Jadi puasa itu sebenarnya bersifat universal.

Kemudian dalam perspektif Islam, Adam dan Hawa juga diperbolehkan Allah untuk memakan apa saja yang mereka inginkan, kecuali buah terlarang di tengah-tengah taman yang tidak boleh disentuh atau dimakan oleh mereka.

"Dalam Islam, puasa itu kedudukannya sangat khusus, dan umat muslim di seluruh dunia sekitar 1,4 miliar orang. Namun, belum tentu semuanya melakukan ibadah puasa karena berbagai alasan seperti masalah kesehatan atau kecelakaan. Tujuan berpuasa adalah meningkatkan iman dan taqwa," katanya.

(rr)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi