Rahmad Asri Ritonga |
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Provinsi Maluku sangat mengharapkan adanya dukungan dari media agar setiap program yang dijalankan dapat menjangkau seluruh masyarakat.
Demikian harapan yang disampaikan Kepala Cabang BPJS Wilayah Maluku, Rahmad Asri Ritonga pada kegiatan Media Gatering BPJS Kesehatan bersama insan pers di Ambon, Senin (30/5).
“Kami meyakini bahwa jaminan kesehatan nasional ini tidak akan berjalan baik tanpa adanya dukungan semua pihak termasuk disini adalah pers. Karena tanpa teman-teman pers maka berita-berita yang beredar di masyarakat tidak bisa langsung sampai kepada kami,” ungkapnya.
Dijelaskan Ritonga, dengan lingkup kerja satu provinsi Maluku dan hanya berkekuatan 52 orang, maka tentulah pelayanan yang dilakukan BPJS tidak akan berjalan maksimal karena diperhadapkan pada luasnya wilayah dengan rentang waktu yang sangat singkat.
“Oleh karena itu kami sangat memahami betul bahwa harus ada dukungan dari teman-teman pers dalam menyosialisasikan program jaminan kesehatan nasional ini,” imbuhnya.
Apalagi diakui Ritonga, banyaknya berita yang beredar di masyarakat yang disadarinya terkadang tidak melalui upaya komfirmasi ke pihak BPJS.
“Sehingga melalui forum ini, kami berharap bila ada berita-berita yang memang kiranya diperlukan konfirmasi ke kita atau membutuhkan informasi yang lebih jelas, maka BPJS selalu siap memberikan jawaban atau penjelasan terhadap hal-hal yang terjadi di masyarakat sehingga tidak terjadi permasalahan yang semakin luas,” harapnya.
Pers juga, diyakini memiliki etika dalam memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada masyarakat sekaligus, jelas dan sebagai bentuk pendidikan kepada masyarakat tentang berbagai macam hal.
“Kami berharap hubungan antara BPJS Kesehatan sebagai badan penyelenggara jaminan sosial masalah kesehatan akan lebih baik lagi dengan masyarakat Maluku yang diprakarsai dan di dukung oleh insan pers yang ada di provinsi Maluku,” tukasnya.
Di tempat terpisah, Billi salah seorang warga yang ditemui Dhara Pos, Senin (30/5) mengakui jika keberadaan BPJS di Maluku khususnya di Kota Ambon ini telah banyak membantu masyarakat.
“Artinya dengan memiliki Kartu BPJS, pelayanan khususnya di bidang kesehatan terhadap masyarakat banyak memperoleh kemudahan dibanding sebelum adanya program ini,” ungkap Willi.
Meski demikian ada beberapa hal yang menjadi catatannya sebagai saran kepada BPJS sebagai sebuah badan publik yang benar-benar dikenal masyarakat dan tidak hanya sebatas memegang kartu anggota saja.
“Sampai hari ini, banyak orang yang saya temui bahkan PNS sekalipun, mereka hanya tahunya punya kartu untuk dipakai berobat lalu dapat kemudahan. Tetapi ketika menghadapi sebuah masalah terkait prosedur atau aturan mainnya mereka malah tidak tahu,” bebernya.
Hal inilah, menurut Willi, yang sering kali memicu timbulnya masalah antara para pemegang kartu dengan BPJS selaku pihak penyelenggara.
“Makanya, BPJS selalu jadi kambing hitam oleh masyarakat pemegang kartu sementara persoalannya sendiri mereka tidak mengerti. Lalu parahnya lagi langsung diangkat ke media, dan jadi ramai. Ujung-ujungnya BPJS lagi yang dihujat,” sesalnya.
Minimnya pengetahuan akan BPJS ini, yang dinilai Willi harus secepatnya dibenahi seperti dengan dimulainya membangun komunikasi dan kerja sama dengan pihak media dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat.
"Menurut saya, BPJS sudah harus memulainya dalam rangka mengubah imej yang salah di masyarakat dan itu akan sangat membantu sekali," dorongnya.
(dp-16)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar