News Ticker

Makna Hardiknas Bagi Peserta Didik

Share it:
Jalil Rumfort
Pendidikan adalah modal utama dalam membangun bangsa dan memanusiakan manusia untuk menjadi peserta didik yang cerdas dan mampu bersaing di era yang serba elektronik ini.

Untuk itu makna Hari Pendidikan Nasional di tahun 2016 bagi peserta didik harus benar-benar dicermati,
sehingga siswa dan guru menyepakati model pembelajaran yang akan di laksanakan.

Jika model pembelajaran yang di berikan secara monoton oleh tenaga pendidik tanpa menghiraukan kondisi dan daya tanggap siswa maka proses pembelajaran ini akan sia sia.

Sebab siswa tidak akan berkonsentrasi untuk menerima dan memahami apa yang akan di sampaikan.

Karena itu, di butuhkan  tenaga pendidik yang harus mampu mengetahui kondisi siswa sehingga apa yang di sampaikan bisa tercerna dengan baik oleh siswa. Sebab tujuan proses pembelajaran yakni siswa dapat memahami dan mempraktekkan materi yang di sampaikan,

Belajar tidak hanya bisa di kelas tapi bisa dilaksanakan di lingkungan sekitar berdasarkan materi dan bahan ajar.

Diakui, kondisi pendidikan Maluku saat ini mulai membaik dan jika pihak yang berkompeten dalam menangani pendidikan di negeri ini terus fokus membangun pendidikan dan mengutamakan pembangunan generasi muda Maluku maka sudah pasti menjadi lebih meningkat lagi.

Dengan demikian, harus ada kerja cerdas dan kerja nyata untuk pendidikan Maluku.

Bukan hanya duduk di belakang meja dan sekedar menyampaikan materi di setiap acara atau saat kunjungan orang pusat.

Hingga saat ini, diakuinya pula, belum ada penjelasan yang rinci terkait kunjungan 3 kali Menteri Pendidikan di Maluku apakah ada manfaatnya atau tidak? Padahal seharusnya pihak Disdik menyampaikan ini agar masyarakat tahu apa hasilnya untuk pendidikan di Maluku.

Kalaulah memang tidak bermanfaat dan hanya menyibukkan Pemerintah Darah begitu pula guru-guru serta
siswa untuk menjadi pagar hidup saat kunjungan saja, maka ke depan Pemerintah setempat harus tegas bahwa siapa yang mau datang minimal setelah melihat kondisi Maluku bisa kembali ke Jakarta dan mengucurkan program sesuai kondisi negeri ini bukan hanya datang saja dan tak memberi manfaat apa-apa.

Pendidikan di negeri ini akan maju, maka butuh kerja nyata turun ke daerah-daerah dan meninjau langsung kondisi guru, siswa dan fasilitas pendukung serta penunjang pendidikan lalu menyiapkannya, agar pendidikan kita ke depan lebih baik.

Mengapa pendidikan kita belum maju dan masih jauh dari harapan? Salah satu penyebabnya karena penyaluran guru di daerah ini tidak tepat sasaran dan tidak merata.

Penempatan guru tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah, ada guru mata pelajaran agama di satu sekolah itu lebih dari dua sementara di sekolah tersebut tidak ada guru mata pelajaran ilmu pengetahuan alam.

Maka suka atau tidak suka, guru agama tersebut “Terpaksa” merangkap tugas menjadi guru mata pelajaran yang di butuhkan. Maka hasilnya sudah pasti tidak maksimal dan jauh dari harapan,

Belum lagi keberadaan guru malas yang tidak fokus dengan tugasnya malah mereka lebih memilih mengedepankan kerja sampingannya dari pada tugas pokoknya sebagai guru.

Maka ini menjadi catatan buat Pemda dan Dinas Pendidikan agar ke depan, jika ada penempatan guru harus dikoordinasikan agar para tenaga pendidik yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah itu tepat dan bermanfaat.

Oleh: Jalil Rumfot, Pemerhati Pendidikan dan juga Ketua LSM LAMI Maluku
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi