News Ticker

Lanal Saumlaki Butuh Lahan 78 Ha Untuk Tingkatkan Status

Rencana Pemerintah Pusat untuk meningkatkan status Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki yang berlokasi di petuanan desa Olilit kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Pangkalan Utama hingga saat ini sedang dalam proses.
Share it:
Markas Lanal Saumlaki
Saumlaki, Dharapos.com
Rencana Pemerintah Pusat untuk meningkatkan status Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki yang berlokasi di petuanan desa Olilit kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Pangkalan Utama hingga saat ini sedang dalam proses.

Peningkatan status ini sudah pasti membutuhkan lahan yang cukup besar untuk kepentingan pembangunan sarana dan prasarana penunjang.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) TNI AL Saumlaki, Letkol laut (P). Wirawan Adi Prasetia yang ditemui Dhara Pos di ruang kerjanya mengatakan, seiring dengan rencana tersebut, maka belum lama ini pihaknya telah melakukan berbagai terobosan yakni melakukan pendekatan dengan para pemilik petuanan di seputaran lokasi Mako Lanal Saumlaki.

Pertemuan yang digelar itu turut dihadiri Pemerintah Desa Olilit.

“Rencana peningkatan status dari saat ini Tipe C menjadi Tipe B hingga Tipe A, setidaknya membutuhkan lahan seluas 78 hektare. Oleh karena itu kami mulai membuat sosialisasi kepada masyarakat, Pemerintah Daerah dan terutama kepada masyarakat pemilik lahan. Istilahnya kami meminta izin, bahwasanya ke depan Negara dalam hal ini TNI Angkatan Laut membutuhkan tanah-tanah mereka untuk dijadikan pangkalan,” tuturnya.

Sebelumnya, sejumlah masyarakat yang telah mendengar informasi ini mengaku bingung.

Pasalnya, terkait luas lahan yang bakal digunakan oleh Lanal maka sudah pasti pembangunannya akan masuk hingga kawasan pemukiman penduduk.

Bahkan bukan tidak mungkin sejumlah rumah warga akan dialihkan ke tempat lain.

Menanggapi hal tersebut, Danlanal menjelaskan bahwa luas lahan yang bakal diperuntukkan bagi pembangunan Pangkalan TNI AL seluas 78 hektare tersebut tidak hanya berlokasi di petuanan masyarakat Olilit Barat, namun menyebar di beberapa kawasan di kepulauan Tanimbar.

“Memang di sekitar areal Lanal ini akan diperuntukan khusus bagi militer yakni TNI AL. Tentunya pasti akan ada kekurangan lahan, tidak mungkin rumah penduduk diambil, tidak mungkin itu. Jadi nanti wilayah itu akan tersebar di seluruh pelosok kepulauan Yamdena, sampai ada juga di pulau Selaru, di pulau Larat. Tapi nanti dalam satu komando Lantamal. Kalau di seputaran ini yang pasti wilayah-wilayah ini akan diambil untuk pembangunan,” jelasnya sembari menunjukkan petuanan warga Olilit Barat yang masih kosong dan berlokasi di depan dan samping Mako Lanal Saumlaki.

Ditambahkan, rencana baik Pempus ini mendapat dukungan positif dari masyarakat, sehingga sebagaimana gantinya, Negara akan memberikan ganti rugi lahan sebagaimana hasil kesepakatan bersama antara TNI AL dengan masyarakat pemilik lahan.

“Saat ini sementara digodok di Markas Besar TNI AL, jadi kita tunggu saja waktunya namun yang pasti dalam tahun ini sudah bisa terlaksana,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk melakukan perubahan status Lanal Saumlaki menjadi Pangkalan Utama atau Tipe A.

Hal ini seiring dengan kebijakan Kepala Staf TNI AL untuk mereorganisasi sejumlah pangkalan TNI AL temasuk Lanal Saumlaki, dimana wilayah kerja Lanal Saumlaki saat ini sudah dimulai dari Kepulauan Tanimbar, pulau Babar, Moa, sampai dengan Pulau Wetar dan ke utara.

Dari segi wilayah kerja saja berarti Lanal Saumlaki memiliki wilayah kerja perairan yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste, termasuk Alur Laut Kepulauan atau ALKI tiga.

Dikatakan, Seiring perluasan wilayah kerja tersebut, maka dalam beberapa bulan kedepan nanti Lanal Saumlaki yang saat ini  berstatus tipe C, akan ditingkatkan menjadi Lanal dengan tipe B.

Kenaikan status ini akan terus ditingkatkan, dan ditargetkan hingga nanti akhir tahun 2018, atau memasuki tahun 2019, Lanal Saumlaki akan ditingkatkan menjadi Tipe A atau status Pangkalan Utama TNI AL atau Lantamal dan itu berarti akan dipimpin oleh seorang Laksamana pertama atau Bintang satu.

Dengan demikian, lanjut Prasetia, saat ini pihaknya tengah menyiapkan dan melengkapi berbagai persyaratan penunjang menuju perubahan status tersebut secara bertahap seperti pembebasan lahan untuk pembangunan markas yang berada di wilayah pemukiman penduduk desa Olilit Barat di kecamatan Tanimbar Selatan.

Kemudian pemenuhan fasilitas telekomunikasi, pertahanan hingga dermaga yang dapat menampung seluruh jenis kapal kapal patrol jenis tertentu seperti sekelas Korvet dan Fregat.

Jika segala fasilitas penunjang kerja-kerja TNI AL di Saumlaki sudah terbentuk hingga ke tingkat perubahan strata atau status Lanal Saumlaki menjadi Pangkalan Utama TNI AL, maka dia memastikan masyarakat di kawasan itu akan merasa aman dari berbagai gangguan dan ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.

(dp-18)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi