News Ticker

Gubernur: Maluku Harus Belajar dari Pengalaman Daerah Lain

Setelah melalui proses yang cukup memakan waktu dan menguras pikiran berbagai pihak, Presiden RI Joko Widodo akhirnya memutuskan penetapan lokasi pengelolaan lapangan gas abadi Blok Masela di Provinsi Maluku berlangsung di darat.
Share it:
Ir. Said Assagaff
Ambon, Dharapos.com
Setelah melalui proses yang cukup memakan waktu dan menguras pikiran berbagai pihak, Presiden RI Joko Widodo akhirnya memutuskan penetapan lokasi pengelolaan lapangan gas abadi Blok Masela di Provinsi Maluku berlangsung di darat.

Meski demikian, terkait pengelolaannya, diminta kepada semua pihak di negeri berjuluk “Seribu Pulau” ini harus bekerja sama dan bahu-membahu dalam upaya mendukung seluruh persiapan hingga kepada beroperasinya kilang gas yang terletak 150 km di lepas pantai kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

“Maluku harus belajar dari pengalaman yang terjadi di daerah lain di Indonesia sehingga tidak perlu terjadi kecemburuan sosial sebagaimana yang marak terjadi di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tambang,” cetus Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff, di Ambon, baru-baru ini.

Diakui pula, semua yang berkaitan dengan pengelolaan Blok Masela tentunya akan memakan anggaran daerah yang sangat besar.

Namun, Gubernur kembali menegaskan bahwa Maluku telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin.

“Jadi, apa pun itu termasuk anggaran bukan merupakan masalah,” tandas Gubernur dengan nada optimis.

Di kesempatan yang sama, orang nomor satu di provinsi berjuluk “Negeri Raja-Raja” ini mengapresiasi keinginan beberapa  Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama di sejumlah daerah di Indonesia yang telah menyatakan siap membantu Pemerintah Provinsi Maluku dalam rangka mempersiapkan putra-putri terbaik negeri yang kaya akan kekayaan alam tersebut menyambut beroperasinya kilang gas Masela.

Beberapa PTN diantaranya Universitas Padjajaran dan Institut Teknologi Bandung.  Kemudian, Universitas Gajah Mada Jogjakarta, Udayana Bali dan Universitas Hasanudin Makasar.

Mereka siap membantu Pemprov Maluku guna mendidik anak-anak daerah dalam bidang ilmu  yang berkaitan dengan pertambangan dan perminyakan untuk menjadi tenaga siap pakai yang bakal diberdayakan bagi pengolaan Blok Masela. 

Gubernur menuturkan ketika Presiden RI Joko Widodo memutuskan pembangunan kilang gas Blok Masela di darat, Universitas Pajajaran Bandung, Jawa Barat merupakan PTN pertama yang menyambut keputusan Presiden.

“Waktu itu, saya berada di Bandung tepatnya di Universitas Padjajaran yang sedang menggelar seminar membahas tentang Blok Masela dan Gunung Botak dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 130 orang berlatar belakang Profesor dan Doktor,” tuturnya.

Saat itu, lanjut Gubernur, pihak Unpad Bandung langsung menyatakan dukungannya serta siap membantu Pemprov Maluku mendidik SDM Tambang.

Pada seminar tersebut, turut hadir Rektor Universitas Pattimura Prof M. J. Sapteno.

“Saya langsung meminta Rektor Unpatti untuk segera menyiapkan kelas khusus mendidik anak Maluku untuk menjadi tenaga siap pakai dan hal itu pun di sanggupinya. Para dosen pengajar pun akan didatangkan ke Maluku untuk menunjang  hal tersebut,” lanjutnya.

Selain itu juga akan didirikan Balai Latihan Kerja guna mendukung pembangunan kilang yang diperkirakan memiliki kandungan cadangan gas terbesar di dunia.


(dp-19)
Share it:

Politik dan Pemerintahan

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi