News Ticker

Tawuran Pelajar SMU Kembali Pecah Di Malra

Tawuran antar pelajar SMU kembali terjadi di Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara. Perkelahian antar pelajar ini melibatkan siswa SMU Negeri 1 dan 2 Kei Kecil, Rabu (25/11).
Share it:
Ratusan aparat sementara berjaga-jaga
mengantisipasi bentrok susulan
Langgur, Dharapos.com
Tawuran antar pelajar SMU kembali terjadi di Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara. Perkelahian antar pelajar ini melibatkan siswa SMU Negeri 1 dan 2 Kei Kecil, Rabu (25/11).

Akibat tawuran tersebut, menyebabkan satu orang meninggal dunia diduga akibat peluru nyasar. Korban diduga pelajar salah satu SMU swasta di Langgur.

Sedangkan, tiga orang korban luka lainnya masing-masing atas nama Toces Refra menderita luka bacok di bagian kepala.

Begitupula seorang pelajar SMUN 1 yang beralamat di Ohoijang Pantai, menderita luka akibat terkena panah pada bokong kiri dan paha. Juga salah satu tukang ojek bernama Jamal Tanarubun yang terkena panah di bokongnya.

Kejadian tersebut juga merembet pada aksi pembakaran sejumlah kios dan warung serta bengkel milik warga.

Kepada Dhara Pos, salah satu warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut menuturkan awalnya terjadi tawuran antara pelajar SMUN 1 dengan SMUN 2 Kei Kecil.

“Lalu, para pelajar ini pulang ke rumah masing-masing tetapi tiba-tiba mereka kembali lagi sehingga akhirnya kemudian terjadi bentrok antara pelajar dari desa Faeir dan dari kompleks Pemda,” tuturnya sembari meminta namanya tidak dimuat, Rabu (25/11).

Ia mengaku tidak tahu persis peristiwa yang sebenarnya karena memutuskan untuk menghindari diri dari lokasi bentrok.

Yang parahnya lagi, tanpa diketahui sebabnya, tiba-tiba sejumlah pemuda dari kompleks Kiom juga ikut-ikutan melakukan aksi kekerasan dengan menganiaya warga yang melalui kompleks tersebut.

Sebagaimana yang dialami dua kakak beradik masing-masing Nona E. Ubro dan adiknya Yoce Ubro.

Menurut pengakuan kerabat korban Erce Ubro, kedua saudaranya tersebut baru pulang usai kunjungi keluarga di kawasan Un, Kota Tual.

“Tiba-tiba saat melintas di pertigaan Kiyom, keduanya dicegat sekelompok pemuda. Para pemuda itu melakukan pemukulan terhadap Yoce bahkan sempat pula membacok korban,” bebernya, saat ditemui Dhara Pos di Rumah Sakit Karel Satsuitubun Ohoijang, Rabu (25/11)

Bahkan tidak sampai disitu saja, para pelaku membuang motor korban ke laut.

Atas fakta ini, dirinya mendesak pihak aparat dalam hal ini TNI – POLRI harus bersikap tegas para pelaku atas aksi biadab yang dilakukan terhadap masyarakat.

“Kami minta Kapolres Malra dan Dandim 1503 untuk serius menyikapi persoalan ini agar tidak merembet kemana-mana. Sebab kalau tidak, maka hanya gara-gara satu dua orang punya perbuatan jadi merembet kemana-mana,” desak Ubro.

Ia juga meminta para tokoh agama, adat dan tokoh masyarakat untuk ikut bertanggung jawab terhadap persoalan ini agar mengambil langkah penting sehingga masalah ini bisa diselesaikan secepatnya.

Sementara itu, ratusan aparat dari POLRI maupun TNI telah diterjunkan untuk melakukan keamanan di sejumlah lokasi guna menghindari bentrokan susulan. Pasca bentrok, situasi sudah kembali normal namun aparat masih tetap berjaga-jaga.

Hingga berita ini dimuat, Kapolres Malra belum berhasil dimintai keterangannya terkait kejadian tersebut.

(dp-20)
Share it:

Hukum dan Kriminal

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi