News Ticker

Pelayanan PLN Di Nirunmas Dan Kormomolin Diakui Belum Maksimal

Pelayanan PT PLN Rayon Saumlaki di kecamatan Kormomolin dan Nirunmas, Kabupaten Maluku Tenggara Barat belum bisa berjalan maksimal walaupun sejumlah peralatan pembangkit telah rampung hingga ke instalasi pada hunian penduduk.
Share it:
Ade Mantiri
Saumlaki,  Dharapos.com
Pelayanan PT PLN Rayon Saumlaki di kecamatan Kormomolin dan Nirunmas, Kabupaten Maluku Tenggara Barat belum bisa berjalan maksimal walaupun sejumlah peralatan pembangkit telah rampung hingga ke instalasi pada hunian penduduk.

Manager PT. PLN (Persero) Rayon Saumlaki – Ade Mantiri saat dihubungi di ruang kerjanya menjelaskan meskipun pembangunan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak kontraktor namun pihaknya tetap membantu mempercepat pembangunan jaringan listrik oleh karena sejumlah persoalan yang mengganjal.

“Untuk masyarakat di kecamatan Kormomolin itu sudah dipasang meternya tetapi belum diaktifkan, rencananya kita sudah bisa minggu depan. Kira-kira 3 minggu sudah bisa diselesaikan,” jelasnya.

Hal ini diakuinya, terkendala karena jarak semula yang direncanakan tidak sesuai dengan kondisi dilapangan, karena faktor alam yang berbukit dan terjal serta melewati hutan.

“Makanya kita arahkan untuk melalui pinggiran jalan. Nah kalau melalui pinggiran jalan maka kabel yang sudah ada tidak cukup karena jalannya berliku-liku. Untuk itu, sudah ada upaya penambahan kabel dimana harus didatangkan dari Surabaya, sementara pengiriman barang dari Surabaya ke Saumlaki tergantung dengan jadwal transportasi laut,” tuturnya.

Dari total pelanggan tersebut, ternyata seluruh pelanggan di kecamatan Kormomolin hingga saat ini belum menikmati aliran listrik seperti yang dirasakan oleh masyarakat di kecamatan Nirunmas.

Oleh karena jaringan listrik tersebut belum terpasang hingga ke desa-desa di wilayah tersebut seperti desa Lumasebu, Kilmasa, Meyano Das, Meyano Bab, Alusi Krawain, Alusi Tamrian, Alusi Kelan, Alusi Bukjalim, Alusi Batjas dan Lorwembun.

Kendati demikian, Mantiri memastikan bahwa pekerjaan tersebut tidaklah molor, melainkan masih dalam waktu kerja sesua kontrak yang baru berakhir di penghujung bulan November 2015.

“Artinya masih dalam tahap wajarlah. Batas kontraknya sampai akhir November 2015. Hanya saja secara moral kepada masyarakat, harusnya kita sudah membuat mereka menikmati listrik lebih cepat, tetapi yah ini sudah maksimal juga bagi kita,” urainya lagi.

Dari total 2.408 pelanggan baru yang tersebar di 2 kecamatan tersebut ditambah desa Lermatan (salah satu desa di kecamatan Tanimbar Selatan-red) disimpulkannya bahwa telah tercatat hampir 20% dari total pelanggan tersebut yang sudah menikmati aliran listrik, meskipun baru dimalam hari.

Meskipun demikian namun pihaknya menilai jika hal tersebut merupakan sebuah prestasi yang telah diraih semenjak beberapa tahun terakhir.

“Jadi kita menyalahkan 20 persen pelanggan hanya dalam waktu dua bulan setelah kita beroperasi puluhan tahun, itu kan cukup berat juga pak. Jadi memang butuh waktu. Kalau di daerah lain seperti di Jawa ataupun Sulawesi dan sebagainya, 20 persen itu sedikit, tetapi kalau kita disini itu sudah sangat banyak pak,” ungkapnya.

Dari total daya 2.400 yang tersedia ini, PLN masih memperbolehkan masyarakat yang hendak mengajukan usulan pemasangan baru, akan tetapi kepada yang bersangkutan tidak lagi dikenakan gratis biaya, karena saat ini sudah habis kuota seperti yang dianjurkan oleh Pemerintah Pusat.

“Saat ini kita belum bisa nyalakan listrik selama 24 jam penuh oleh karena beban daya yang ada tidak sebanding dengan daya yang terpakai. Efisiensi mesin kita jadi boros sekali pak. Nyala malam dari pukul 18:00 sampai pukul 23:00. Memang sangat boros bahan bakar karena mesinnya daya 500 sementara beban puncaknya tidak sampai 100 KW. Bebannya berkisar sampai 80 KW itu dipuncaknya. Kalau kita paksakan sampai jam 8 pagi misalnya, maka pelanggan sudah matikan lampu berarti bebannya hanya sekitar 30 KW.
Kalau nanti sampai kecamatan Kormomolin sudah nyala semua maka sudah bisa kita nyalakan 12 jam.  12 Jam ini kita nyalakan dulu sampai bebannya berimbang barulah kita bisa ful selama 24 jam”. pungkasnya.

Untuk diketahui, dalam rangka mewujudkan program Indonesia menyala, maka Pemerintah Pusat melalui kementrian teknis belum lama ini meluncurkan program Indonesia Menyala, dimana fokus pembangunan listrik bagi masyarakat dikonsentrasikan di sejumlah wilayah terpencil dan daerah perbatasan dengan Negara tetangga.

Di Kabupaten MTB, masyarakat di daerah terpencil yang berbatasan langsung dengan negeri kangguru – Australia dan Negara Demokratik Timor Leste ini memperoleh jatah pembangunan mesin pembangkit listrik di beberapa kecamatan seperti di Kecamatan Tanimbar Utara, Nirunmas, Kormomolin dan Tanimbar Selatan.

(dp-18)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi