News Ticker

Ketua Kontingen NAD: “ Ambon Manise Sekali ”

Julukan “Ambon Manise” yang selama ini menjadi ikon dan kebanggaan warga masyarakat di ibukota Provinsi Maluku ini ternyata membawa kesan tersendiri bagi kontingen Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke XI Tingkat Nasional tahun 2015 asal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Share it:
Tim PSDC Nanggroe Acah Darussalam
berpose usai latihan sebagai persiapan untuk
tampil di Pesparawi ke 11 Tingkat Nasional
di Kota Ambon Provinsi Maluku
Ambon, Dharapos.com
Julukan “Ambon Manise” yang menjadi ikon dan kebanggaan warga masyarakat di ibukota Provinsi Maluku ini ternyata membawa kesan tersendiri bagi kontingen Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke XI Tingkat Nasional tahun 2015 asal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

“Kami merasakan bahwa ternyata Ambon bukan hanya Manise tetapi Manise sekali, bertambah dia,” ungkap Ketua Tim Pesparawi NAD, Pdt. Apriando Rajagukguk kepada Dhara Pos disela-sela latihan yang bertempat di Gedung Gereja Anugerah, Karang Panjang, Jumat (2/10).

Turut mendampingi, Ketua 1 LPPD NAD Sabar Simanjuntak dan Pembimas Kristen Kantor Kementerian Agama NAD, Samarel Telambanua.

Dirinya memiliki kesan tersendiri saat pertama kali kontingen NAD tiba di bandara Pattimura Ambon usai melalui perjalanan panjang mulai dari Aceh – Padang – Jakarta – Ambon.

“Kita disambut oleh SKPD, juga ketika sampai di gereja Imanuel kita disambut oleh Bapak Pendeta, Ketua dan anggota Majelis serta jemaat sungguh luar biasa dan hangat sambutannya,” tutur Rajagukguk.

Bahkan ketika rombongan sampai di gereja dan ditempatkan di rumah-rumah jemaat, sambutannya sungguh luar biasa.

“Kita memang betul-betul dianggap sebagai keluarga di tempat ini. Jadi ini sungguh-sungguh nyata bahwa ternyata Ambon bukan hanya manise tetapi manise sekali,” tandasnya.

Rajagukguk semakin terkesan saat dirinya bersama rombongan berkesempatan berjalan-jalan mengelilingi kota Ambon pada malam hari sembari menyaksikan suasana kehidupan dan aktivitas masyarakat.

“Memang luar biasa Ambon ini. Makanya kota ini cocok  memang menjadi tempat pagelaran festival paduan suara gerejawi. Kami sangat bangga, kami boleh hadir dari ujung barat Indonesia sampai ke ujung timur Maluku ini dengan penuh sukacita. Kelelahan yang ada ketika kita di pesawat, ketika turun, ketika kita sampai dan ketika kita tiba dan mendapatkan sambutan yang hangat, lelah semua hilang,” kisahnya.

Rajagukguk pun optimis bahwa kegiatan festival Pesparawi ini akan berlangsung dengan baik karena luar biasa persiapannya serta sambutan dari keluarga, jemaat dan juga Pemerintah sangat mendukung.

Dan hal ini benar-benar sangat sesuai dengan tema Pesparawi tahun ini bahwa "Alangkah Baik dan Indahnya Hidup Dalam Persaudaraan Yang Rukun".

“Pesparawi yang merupakan even nasional yang diselenggarakan di Ambon ini adalah untuk mempererat persatuan dan kehidupan masyarakat yang ada di Ambon sebagai tuan rumah dan juga yang ada di setiap daerah di Indonesia, saling menunjukkan bahwa dengan semangat Pesparawi ini kita hidup semakin rukun dan damai serta berdampingan dengan sesama,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait target tim, Ketua I Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah NAD, Sabar Simanjuntak mengakui tak punya target dalam mengikuti even tersebut.

“Targetnya, kami bisa berangkat dari provinsi Aceh walaupun sebagai minoritas bahwa tujuan kami adalah memperkenalkan bahwa kami ada di sana (Aceh-red),” akuinya.

Lebih lanjut, jelas Sabar, kontingen NAD yang berkekuatan 36 orang dari berbagai denominasi gereja akan mengikuti 1 kategori lomba jenis Paduan Suara Campuran Dewasa.

Dirincikan, ada beberapa denominasi gereja yang tergabung dalam tim Pesparawi NAD masing-masing Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB), Gereja Methodist, Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD), Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) dan Jemaat Kristus Indonesia (JKI).

(dp-16/19)



Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi