News Ticker

Lebih Dari 10 Nama Dikhabarkan Bakal Maju Dalam Pilkada MTB 2017

Sesuai UU Nomor 1 tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang disahkan DPR pada 17 Februari 2015 lalu, telah jelas menjadi acuan bagi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan di Indonesia dengan ambang batas kemenangan 0 persen, atau satu putaran.
Share it:
Damianus Takndare, SH (berangkulan dengan Lukas
Uwuratuw-tengah) dan timnya bersama para Napi
usai mengunjungi Lukas Uwurauw di LP Sukamiskin
(Sumber: Dok. Akun Fb-nya Damianus)
Saumlaki, Dharapos.com
Sesuai UU Nomor 1 tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang disahkan DPR pada 17 Februari 2015 lalu, telah jelas menjadi acuan bagi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan di Indonesia dengan ambang batas kemenangan 0 persen, atau satu putaran.

Hal ini berarti Pilkada akan berlangsung satu putaran dan siapa yang meraih suara terbanyak, maka langsung dinyatakan oleh penyelenggara sebagai pemenang.

Selain itu, yang cukup menyita perhatian juga, adalah jadwal Pilkada serentak yang dilaksanakan dalam tiga gelombang.

Seperti data yang diperoleh dari berbagai sumber menyebutkan bahwa sesuai gelombang pertama: Pilkada serentak akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015, dimana hal tersebut dikhususkan bagi kepala daerah yang akhir masa jabatannya  pada tahun 2015 dan semester pertama tahun 2016.

Gelombang kedua dilaksanakan pada bulan Februari 2017, dimana hal tersebut dikhususkan bagi Kepala daerah yang berakhir masa jabatannya pada  semester kedua tahun 2016 dan seluruh kepala daerah yang berakhir masa jabatannya pada tahun  2017.

Sementara gelombang ketiga dilaksanakan Juni 2018 untuk para kepala daerah yang berakhir masa jabatannya pada tahun 2018 dan 2019, Sedangkan pilkada serentak secara nasional dilaksanakan nanti pada tahun 2027.

Mengacu pada UU tersebut, maka sudah pasti kabupaten Maluku Tenggara Barat akan masuk dalam kategori gelombang kedua yakni Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerahnya dilaksanakan pada Februari 2017, oleh karena masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati MTB periode ini akan berakhir pada 16 April 2017.

Kendati gendang Pilkada MTB hingga kini belum dibunyikan oleh pihak penyelenggara Pemilu, namun masyarakat di negeri Kidabela – Keselibur dan bumi Duan – Lolat itu, saat ini sudah lebih banyak mendengar nama sejumlah kandiat yang bakal mencalonkan diri sebagai calon Bupati maupun calon Wakil Bupati. Ironis memang, namun tidak bisa dipungkiri oleh karena iklim politik sudah tentu berbeda dengan iklim ekonomi ataupun pendidikan dan sebagainya.

Beberapa bulan terakhir, sejumlah media sosial ramai digunakan oleh para putera dan puteri terbaik daerah ini untuk memperkenalkan diri, bahkan ada pula yang telah memperkenalkan dirinya secara langsung atau melalui perantara orang per orang kepada masyarakat, akan keinginan baiknya untuk mengabdi kepada bangsa dan Negara, teristimewa kepada masyarakat dan daerah yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negeri demokratik Timor Leste dan Negeri Kangguru itu.

Hasil penelusuran media ini menunjukkan sejumlah nama yang telah diketahui masyarakat sebagai kandidat Cabup - Cawabup MTB pada periode mendatang, yang disampaikan melalui media sosial (medsos), short message system (SMS) maupun beredarnya isu di masyarakat.

Mereka adalah: Mathias Malaka,SH.,M.TP yang saat ini masih aktif bertugas sebagai Sekda MTB, Petrus P. Werembinan, SH yang adalah Wabup MTB periode 2012-2017, nama dua anggota DPRD Maluku yakni Drs. Dharma Oratmangun, M.Si dan Melkias Sairdekut; Petrus Fatlolon,SH.,MH yang adalah anggota DPRD kota Sorong.

Selain itu, muncul juga sejumlah nama seperti: Damianus Takndare,SH salah satu pengusaha dan Advokat ternama di kota Jakarta, Lukas Uwuratuw – mantan wakil Bupati MTB, Drs. Jhon Keliduan – Direktur PT. Karya Jaya Berdikari (perusahaan HPH di pulau Yamdena), dua orang dari profesi Advokat seperti: Yusuf Silety,SH dan Rony Sianresy,SH; Drs. Sil Duarmas – Kepala Bimas Katolik pada Kantor Kementrian Agama Provinsi Maluku, Pede Batlayeri,SH.

Juga sejumlah nama Anggota DPRD MTB seperti: Sony Lobloby,S.Sos, Piet Kait Taborat,SH, Agustinus Utuwaly,S.Sos, Ny. Apolonia Laratmase, Sony Hendra Ratisa,S.Hut, dan Daniel P. Amarduan,S.Sos.

Bahkan beberapa nama tokoh perempuan di birokrasi MTB yang sangat dikenal dan disenangi masyarakat juga turut dihitung pula, sebagai pencetak dan peraih suara terbanyak nantinya. sayangnya, beberapa srikandi ini saat ditemui namun tidak ingin namanya disebutkan dalam berita ini, oleh karena mereka sendiri tidak berkeinginan untuk terjun ke dunia politik.

Sejumlah kalangan berprediksi jika nantinya Pilkada MTB 2017 mendatang bakal ramai ketimbang Pilkada periode lalu, oleh karena selain factor popularitas para kandidat tersebut, tersebar isu juga bahwa para kandidat ini banyak juga yang tergolong milioner alias punya banyak duit.

Bertebaran sejumlah SMS tentang hasil analisa dan Survei LSI, bahkan adapula diskusi secara terbuka di medsos dengan memperlihatkan pikiran-pikiran positif untuk membangun daerah.

Damianus Takndare,SH – Advokat dan pengusaha ternama di kota Jakarta misalnya, melalui akun Fb-nya menyatakan jika dirinya siap bersama rakyat untuk membangun daerah.

Putera terbaik kelahiran Arui das 6 Nopember 1968 ini mengatakan: Hal yang menjadi fokus kerjanya jika dipercayakan oleh masyarakat nantinya adalah soal isu gap development atau kesenjangan sosial dan kemiskinan yang terjadi di MTB selama ini.

Selain itu, berbagai faktor penentu keberhasilan pembangunan di MTB juga bakal menjadi prioritasnya seperti: pendidikan dasar hingga Perguruan Tinggi, kesehatan, perhubungan, peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian dan perikanan dengan cara meningkatkan kembali produktivitas dalam bertani dan perikanan, supremasi hukum, dan sebagainya.

“Saya yakin, impian anda adalah impian saya. Saya yakin impian saya bersama rakyat menuju perubahan
Maluku Tenggara Barat yang lebih baik adalah impian kita bersama. Konsisten melayani masyarakat dan berani lebih baik adalah komitmen saya. Saya berkehendak untuk mengabdi, dan jika saya di kehendaki oleh saudara-saudara di MTB maka saya akan berjuang untukmu dan bersama-sama berjuang untuk perubahan yang lebih baik lagi,” demikian cuplikan pernyataan Takndare melalui akun Fb-nya.

Sementara itu, Petrus Paulus Werembinan, SH yang ditemui Dhara Pos di ruang kerjanya belum lama ini juga menyatakan kesiapannya untuk bertanding dalam Pilkada mendatang.

Menurutnya, sebagai kader partai, dirinya tetap akan selalu siap jika nantinya dperintahkan untuk maju.

“Yah, sebagai kader partai yang baik dan kalau nanti kemudian perintah partai maka mungkin tidak ada alasan, karena tujuan dari partai itu sendiri adalah ujung-ujungnya meraih kekuasaan, karena dengan berkuasa itu maka Misi partai itu akan berjalan; karena kita bekerja keras di partai, kemudian tidak berkeinginan untuk meraih kekuasaan maka itu lucu,” tuturnya.

Tentang beredarnya SMS jika dirinya akan berduet dengan Lukas Uwuratuw dalam Pilkada mendatang,
Werembinan dengan tersenyum menjawab bahwa Partainya (PDI Perjuangan – red) tetap membuka ruang bagi siapa saja untuk bergabung asalkan nantinya memenuhi ketentuan partai.

PDI Perjuangan saat ini lanjut dia, belum menentukan siapa yang layak diusung termasuk pasangan wakilnya, namun mesin partai tetap berjalan dengan strategi yang telah ditetapkan.

Keinginan luhur untuk membangun daerah adalah dambaan para calon, namun belum tentu menjadi harga mati bagi masyarakat. Sudah tentu, masyarakat akan memilih berdasarkan kata hati, yakni mana yang baik dan mana yang tidak baik.

(dp-18)
Share it:

Berita Pilihan Redaksi

Masukan Komentar Anda:

1 comments:

  1. Saya putra Maluku Tenggara Barat yang berkedudukan di Bekasi, hanya mengucapkan selamat bersaing dengan program bukan profokator,dengan mengemukakan rasa kekeluargaan. Saat kampanyepun jangan hanya memberikan janji janji palsu kepada rakyat pemilih. Sebab rakyat masyarakat sudah mulai pintar, dan ingat jangan jorjoran dengan politik uang, sebab politik uanglah yang akan berujung Korupsi. Setaip Calonpun harus mengedepankan pembangunan infrastruktur, kita lihat dana desa besar sekali tetapi pembangunan di desa-desa masih tetap ditempat, BPK sebagai pengawas keuangan agar senantiasa melaksanak fungsi pengawasan agar Dana Desa tetap sasaran.

    BalasHapus

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi