News Ticker

Hi. MM. Tamher, Tokoh Dibalik Pemekaran Kota Tual

Berdirinya Kota Tual tak bisa dipisahkan dari sosok Haji Mohammad Machmud Tamher.
Share it:
Hi. MM. Tamher dan sang istri Ny. Ayu Tamher.
Tual, Dharapos.com
Berdirinya Kota Tual tak bisa dipisahkan dari sosok Haji Mohammad Machmud Tamher.

Tekad dan keinginan yang kuat dalam dirinya bersama sejumlah tokoh lainnya demi membangun dan meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat di tanah kelahirannya turut mendorong hingga terealisasinya Daerah Otonomi Baru (DOB) tersebut terlepas dari kabupaten induk, Maluku Tenggara.

Namun, semua yang telah dicapainya saat ini tak terlepas dari kisah perjalanan hidup yang telah dilaluinya.

“Saya bersekolah di Sekolah Rakyat Latihan atau disingkat SRL yang kini telah berubah nama menjadi SD Negeri 1 Tual. Saat duduk di bangku kelas satu sampai kelas tiga kondisinya memang sangat memprihatinkan dalam belajar,” tuturnya kepada Dhara Pos saat ditemui usai mengikuti sidang paripurna memperingati Hari Ulang Tahun Kota Tual, mengawali kisah perjalanan hidupnya sejak masa kecil saat duduk di bangku SRL pada tahun 1950.

Setelah duduk di bangku kelas IV SRL, tiba-tiba timbul dalam hatinya satu keinginan yang kuat untuk menyaksikan para anggota DPR bersidang. Sehingga setiap usai waktu sekolah, dirinya tidak langsung pulang ke rumah tetapi menyempatkan diri untuk menonton para anggota Dewan bersidang.

“Setelah sampai di rumah, orang tua saya selalu bertanya: Nak, kamu dari mana saja? Lalu saya jawab, saya baru habis pulang nonton sidang di kantor DPR,” ucap pria kelahiran Tual, 11 Juni 1946.

Ternyata dari hobinya yang suka menonton sidang tersebut akhirnya lahirlah satu tekad dan keinginan yang kuat untuk menjadi seorang anggota DPR suatu saat nanti. Dan sejak saat itu, Tamher kecil mulai mengisi hari-harinya dengan belajar dan belajar sehingga tidak heran jika dirinya selalu mendapatkan juara kelas saat masih duduk di bangku SRL.

Selepas SRL, saat itu tahun 1955 putra dari Hi. Machmud Tamher dan Salma Tamher/Rahawarin ini melanjutkan studinya ke SMP Negeri 1 Tual yang kemudian diteruskan ke tingkat SMA pada SMA Katolik Sanata Karya Langgur hingga lulus pada tahun 1963.

Pada tahun itu juga, Tamher yang mulai beranjak dewasa meneruskan pendidikannya ke Universitas Pattimura Ambon, dan berlanjut ke Universitas Hasanudin Makassar pada Fakultas Ekonomi.

Dirinya sempat dirayu untuk menjadi dosen di Unhas usai menamatkan kuliahnya di kampus tersebut namun karena hasrat dan tekad yang kuat untuk mengabdi di tanah kelahirannya, Tamher menolak tawaran tersebut.

“Tahun 1972 saya lulus tes jadi Pegawai Negeri Sipil dan mengabdi di lingkup Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara,” lanjutnya.

Sepuluh tahun kemudian, karena dilihat memiliki kemampuan, ia langsung dipercaya menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Malra selama 10 tahun. Bahkan memasuki tahun 1990, Tamher kemudian diberi tugas dan tanggung jawab memimpin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Malra.

Kendati setiap kali terjadi perombakan birokrasi di lingkup Pemkab Malra, Tamher tetap terus dipercaya menjabat pimpinan SKPD.

Namun seiring berjalannya waktu, prestasi yang telah diraihnya tersebut tidak pernah mampu membendung hasrat dan cita-citanya sejak kecil yang ingin menjadi pembawa aspirasi rakyat.

Dan akhirnya, apa yang menjadi cita-citanya tersebut direstui Tuhan dan leluhur ketika berhasil meraih kemenangan dalam pertarungan memperebutkan kursi sebagai anggota DPRD Kabupaten Malra.

“Semua ini berkat pertolongan Allah Yang Maha Kuasa dan apa yang menjadi cita-cita saya sudah terkabulkan karena saya berhasil lolos menjadi salah satu anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara,” tutur suami dari Ny. Hj. Fatma Tamher ketika memulai karirnya sebagai anggota Dewan.

Saat itu, lanjut Tamher, sejak mulai menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat, ia merasa terpanggil untuk memperjuangkan pemekaran Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat, dan Maluku Barat Daya  sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) terlepas dari kabupaten induknya, Malra.

Dirinya langsung menyurati Pemerintah Pusat sekaligus menyiapkan sejumlah dokumen yang diperlukan bersama sejumlah tokoh lainnya. Dan cita-cita serta kerinduan masyarakat kota Tual untuk berdiri sendiri mendapat restu dari Pempus hingga akhirnya Kota Tual resmi berdiri sebagai DOB dan telah berjalan sampai saat ini.

“Karena misi saya hanya untuk membawa seluruh masyarakat di negeri ini hidup dalam kesejahteraan maka saya langsung maju sebagai calon Walikota Tual. Dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena ridhonya saya akhirnya terpilih menjadi Walikota,” tandas bapak dua orang putra bernama Achmad Yani Tamher, SH dan Moh. Hata Tamher, S.IP, buah hatinya bersama Almarhumah sang istri tercinta, Ny. Hj. Fatma Tamher.

Walau diakuinya, banyak tudingan miring dan fitnah yang sering dialamatkan kepadanya.

“Tapi saya anggap itu hal yang biasa karena seseorang yang mau jadi orang besar harus menerima terlebih dahulu fitnah dan cela sebagai suatu proses pembentukan dengan lapang dada. Dan sebagai tokoh agama, adat dan tokoh masyarakat, saya harus menerima semua itu,” tandasnya.

Kendati demikian, satu hal yang menjadi dasar bagi Tamher dalam berkarir adalah memiliki hati yang takut akan Tuhan dan mengasihi rakyat terutama memprioritaskan orang-orang kecil yang membutuhkan uluran tangan sesamanya.

“Sejak saya mulai berkarir di Pemerintahan, yang kemudian menduduki jabatan selaku pimpinan SKPD lalu berkarir sebagai anggota DPRD dengan jabatan tertinggi menjadi pimpinan dewan. Bahkan setelah kembali terpilih untuk kedua kalinya memimpin kota Tual, saya menang oleh karena suara murni dari masyarakat kota Tual sehingga saya harus membalas semua itu dengan memprioritaskan kepentingan masyarakat untuk membawa mereka mencapai kesejahteraan,” cetus pria yang kini beristrikan Ny. Ayu Tamher.

Mendukung semua itu, ia juga memprioritaskan pembangunan rumah-rumah ibadah bagi semua komunitas yang ada di kota Tual karena hal tersebut menjadi dasar utama membentuk kehidupan masyarakat yang saling bahu-membahu dalam kerukunan dan kedamaian demi membawa kemajuan di negeri beradat ini.

(dp-20)
Share it:

Politik dan Pemerintahan

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi