News Ticker

KSR PMKRI Se-Komda Maluku 2015 Lahirkan 7 Rekomendasi

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) se-Komisariat Daerah (Komda) Maluku yang terdiri dari PMKRI Cabang Ambon, Masohi, Saumlaki dan PMKRI Cabang Tual – Langgur menggelar Konferensi Studi Regional (KSR) pada sejak 12–17 Juli 2015 bertempat di Aula Chevalier – lokasi Pusat Karya Pastoral MSC Tanimbar – Saumlaki.
Share it:
Konferensi Studi Regional (KSR) pada sejak
12–17 Juli 2015 bertempat di Aula
Chevalier – lokasi Pusat Karya
 Pastoral MSC Tanimbar
Saumlaki, MTB
Saumlaki, Dharapos.com
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) se-Komisariat Daerah (Komda) Maluku yang terdiri dari PMKRI Cabang Ambon, Masohi, Saumlaki dan PMKRI Cabang Tual – Langgur menggelar Konferensi Studi Regional (KSR) pada sejak 12–17 Juli 2015 bertempat di Aula Chevalier – lokasi Pusat Karya Pastoral MSC Tanimbar – Saumlaki.

Hal tersebut sebagai bentuk dukungan bagi upaya peningkatan pembangunan dan pemerataan pertumbuhan antar daerah di Maluku, dimana realitas membuktikan bahwa masalah pokok yang dihadapi adalah potensi SDA Maluku yang begitu besar namun ternyata belum mampu dikelolah dengan baik dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat.

Ketua Panitia Pelaksana KSR Fredek Samponu dalam laporannya pada acara sidang kehormatan pada pembukaan kegiatan mengatakan KSR merupakan jenjang pembinaan formal di tingkat regio namun lebih spesifik pada bagaimana menyikapi persoalan yang menjadi  atau merupakan isu lokal yang ada di masing-masing  di regio.

Di Maluku, KSR 2015 bertujuan menerjemahkan hasil-hasil MPA XXVII dan Rakernas – VII PMKRI dalam upaya evaluasi, identifikasi dan perumusan program kerja PMKRI secara nasional, mengangkat ke atas permukaan dan menyikapi  isu-isu strategis social kemasyarakatan  daerah-daerah di Maluku guna mendapatkan  prioritas perhatian  Pemerintah pusat dalam mendorong percepatan pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan rakyat dan kemandirian daerah serta  meningkatkan kualitas kader yang tanggap terhadap segala kondisi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Saumlaki Simon Lolonlun mengatakan kegiatan KSR tersebut didasari oleh Memorandum Kemasyarakatan MPA PMKRI  ke-XXVII tahun 2013 di Surabaya, serta Keputusan
Rakernas -VII PMKRI  Maret 2014 di Langgur Maluku Tenggara, dimana tranding issue yang perlu menjadi perhatian PMKRI di daerah Maluku adalah persoalan urgensi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, mewujudkan Maluku sebagai poros Maritim Indonesia, serta bagaimana menyiapkan masyarakat menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan beroperasinya Blok Masela oleh PT.INPEX.

“Tema sentral yang kami angkat dalam kegiatan KSR ini adalah: Kekayaan alam Maluku, Pertaruhan kepentingan global lawan kearifan lokal. hal ini menegaskan bahwa merupakan sebuah tantangan bagi kita, dalam hal ini masyarakat dan pemerintah Provinsi maupun kabupaten dan kota se- Maluku terhadap kekayaan alam Maluku yang begitu berlimpah namun ternyata belum dikelolah secara baik untuk kesejahteraan masyarakat. Kita bagai terbelenggu, karena realitas membuktikan bahwa provinsi kita menempati urutan termiskin ke- 3 di Indonesia”. urainya.

Lanjut dia, secara demografi, Maluku memiliki luas wilayah 712.479,69 Km2 , dimana luas Lautnya mencapai 658.294,69 Km2  (92,4%) melebihi luas darat yang hanya mencapai  54.185 Km2  (7,6%).

Provinsi yang terdiri dari 1.340 pulau ini dan  dihuni oleh 1.657.409 Jiwa (sebagaimana data 2014) dengan 9 Kabupaten dan 2 Kotamadya. Realitas ini menunjukan bahwa 92 lebih kekayaan alam Maluku berada di laut,  dengan demikian sudah tepat jika rencana dan keinginan baik Pemprov Maluku untuk wilayah Maluku ditetapkan sebagai Provinsi Kepulauan, LIN dan Poros Maritim Indonesia merupakan sebuah urgensi yang harus menjadi perhatian Pemerintah Pusat.

”Untuk itu, PMKRI sebagai bagian integral dari bangsa Indonesia merasa terpanggil untuk tetap menjadi medium pengembangan kaum muda. Arah dan gerak organisasi yang didasari oleh idiologi pancasila tetap berada pada garda depan untuk menjujung tinggi NKRI. PMKRI menjadi kekuatan moral yang akan terus menerus melakukan kontrol sekaligus mencari solusi atas setiap masalah sosial kemasyarakatan” tambahnya.

Komda Maluku Dominicus Deinse Oratmangun dalam sambutanya mengatakan kegiatan KSR tersebut dilaksanakan pula berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat PMKRI Sanctus Thomas Aquinas Nomor 13/SK/PP/04/2015 tentang pengangkatan Panitia Pelaksana dan Panitia Pengarah Konferensi Studi Regional PMKRI se-Komisariat Daerah Maluku.

Lanjut dia, melalui kajian ilmiah dalam KSR diproyeksikan sebagai gerakan pembaharu dmana rekomendasi – rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada pemerintah untuk dilaksanakan demi kesejahteraan masyarakat.

“Kajian dalam KSR ini sebagai cikal-bakal lahirnya sebuah naskah akademik yang akan diperjuangkan di pemerintah pusat. Di forum ini juga, kita memantapkan issue-isue strategis Maluku secara khusus, kita mendorong kesiapan masyarakat menyambut beroperasinya Blok Masela sebagai masa depannya Indonesia. Menjadi pertanyaan refleksi bagi kita, apakah kita masyarakat MTB sudah siap menyambut beroperasinya Blok Masela atau tidak?” paparnya.

Bupati Maluku Tenggara Barat – Drs. Bitsael Salfester Temmar dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Yohanis Batseran,S.Sos -  Asisten Pemerintahan pada Setda MTB mengatakan kegiatan KSR merupakan sebuah kegiatan yang sangat penting dan strategis, olehnya itu Pemda MTB menyambut dengan gembira dan bahagia penyelenggaraan kegiatan dimaksud.

“Dengan terselenggaranya kegiatan ini maka menjadi harapan dan tujuan kita bersama untuk saling menopang dalam menyelesakan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di Maluku secara khusus dan secara umum di Indonesia,” ungkap Bupati mengawali sambutannya.

Realitas membuktikan bahwa meskipun wilayah Maluku kaya akan SDA dengan potensi laut yang sangat luas melebihi wilayah darat, merupakan tantangan besar yang perlu mendapat penanganan dan perhatian semua pihak. untuk itu, kerja keras yang perlu dilakukan untuk mengembalikan Indonesia sebagai Negara maritim perlu menjadi perhatian semu pihak dan bukan hanya pemerintah.

Untuk itu, PMKRI diminta untuk lebih lagi memupuk kebersamaan dan persaudaraan dengan lebih memanfaatkan dan mengefektifkan seluruh kekuatan dan komunikasi antara PMKRI dan Pemerintah bagi kelancaran penyelanggaraan tugas-tugas ke depan.

“Sehubungan dengan itu maka saya minta agar program-program yang disusun kedepan nanti adalah untuk kepentingan Maluku dank arena itu maka harus sesua dengan jiwa orang Maluku, watak orang Maluku dan Pribadi orang Maluku; bahkan program-program yang berorientasi pada pembangunan kelautan oleh karena jika tidak maka kita akan tergilas serta diombang-ambing oleh arus globalisasi,” harapnya.

Sementara itu, Gubernur Maluku – Ir. Said Assagaf melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Ir. Abraham Tomasoa yang adalah Staf Ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia mengatakan pemuda atau generasi muda adalah sebuah entitas yang memiliki kekuatan perjuangan oleh karena pemuda memiliki sifat patriotic, idealism dan daya juang yang kuat baik fisik maupun mental.

Untuk itu dalam konteks kekinian bangsa, generasi muda seharusnya memiliki kekuatan energy yang penuh, sikap kreatif, kritis dan dan dinamis serta memiliki kepekaan dan kepedulian pada dinamika dn persoalan sosial, karena di pundak pemuda terletak perjuangan masa depan bangsa dan negara.

Atas nama Pemda Provinsi Maluku, Said Assagaf juga menyampaikan ucapan selamat dan memberikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan KSR PMKRI se- Komisariat Daerah Maluku di Saumlaki.

Gubernur menambahkan, bahwa saat ini Pemprov sementara berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Maluku melalui perwujudan Visi Pemerintah Provinsi Maluku tahun 2014 – 2019 yakni mantapnya pembangunan yang rukun, religius, damai, sejahtera,aman, berkualitas dan demokratis, dijiwai semangat siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan.

“Kita semua tentunya menyadari bahwa SDA Maluku sangatlah besar namun belum sepenuhnya dikelolah dengan baik. Oleh karena itu diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik diantara seluruh stakeholders dan masyarakat sehingga dapat mengelolah SDA yang ada demi membuka akses keterisolasian masyarakat di Maluku. Untuk itu, saya mengajak seluruh Anggota PMKRI di Maluku untuk dapat mendukung sepenuhnya upaya dan langkah-langkah yang sementara dilaksanakan oleh
Pemprov beserta Pemda dan Pemkot se- Maluku untuk mewujudkan visi dimaksud,” harapnya.

Sebelum dilakukan ekskursi social dan forum kajian, KSR PMKRI di awali dengan Seminar, dengan menghadirkan  sejumlah pemateri seperti: Gubernur Maluku yang diwakili oleh Ir. Abraham Tomasoa yang adalah Staf ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan SDM, Ketua DPRD Maluku yang diwakili oleh Drs. Dharma Oratmangun,M.Si – Anggota Komisi A, Bupati MTB Drs. Bitsael S.Temmar, Praktisi Ekonomi yakni Pemimpin PT. Bank Maluku Cabang Saumlaki – Ny. Donna Siahanenia, SE, serta Ketua Dewan Pertimbangan PMKRI Cabang Saumlaki – Mathias Malaka,SH.,M.TP.

Sejumlah pejabat daerah dan anggota DPRD
yang hadir pada acara pembukaan
Hasil kajian sebagaimana data yang diperoleh Dhara pos menyebutkan: jika ada 7 rekomendasi yang ditelurkan oleh KSR PMKRI Se- Komda Maluku tahun 2015 yakni: PMKRI Mendorong  Pemerintah Daerah Maupun Pemerintah Pusat untuk membangun Infrastruktur pertahanan keamanan yang berteknologi tinggi di wilayah Maluku,   dalam mewujudkan Maluku sebagai poros maritim Indonesia, memanfaatkan  Alur Laut Kepulauan Indonesia( ALKI ), sebagai alur pelayaran dan penerbangan Internasioanal untuk kepentingan ekonomi Indonesia; Mendorong adanya regulasi terhadap perluasan akses Infrastruktur dalam mendorong pendidikan berbasis maritim  pada wilayah perbatasan dan daerah pulau terluar di wilayah Maluku.

Mendorong adanya regulasi yang dapat mendorong pendiikan karakter kebangsaan berbasis kearifan lokal dalam menjawab tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Mendorong peningkatan kerja sama   antara Pemprov Maluku dan Pemda dan Pemkot se-Maluku dengan  PT. INPEX dalam hal pemberian beasiswa bagi putra putri daerah yang melanjutkan studinya di bidang migas.

PMKRI juga mendorong agar perlu adaya sinergitas aparatur pemerintahan, masyarakat, dan pelaku usaha untuk berinvestasi di sektoril dalam menyambut MEA dan beroperasinya Blok Masela;  Mendesak pemerintah menyelesaikan Tapal Batas yang jelas antara Indonesia dan Australia serta Indonesia dan Timor Leste, khusunya di wilayah perairan Maluku; serta PMKRI Mendesak Pemerintah untuk segera menyelesaikan proses pembebasan lahan untuk pembangunan Camp base / LSB  PT INPEX, sesuai hasil AMDAL yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.

(dp-35)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi