News Ticker

Mitha Talahatu Hibur Ribuan Warga Maluku Di Pegunungan Tengah

Puncak perayaan hari Pattimura tanggal 15 Mei 2015, yang dipusatkan gedung Ukumiare Asso Wamena, kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua berlangsung meriah.
Share it:
Mitha Talahatu
Wamena, Dharapos.com
Puncak perayaan hari Pattimura tanggal 15 Mei 2015, yang dipusatkan gedung Ukumiare Asso Wamena, kabupaten Jayawijaya,  Provinsi Papua berlangsung meriah.

Ribuan masyarakat Maluku se Pegunungan Tengah sejak pukul 15.00 Wit membanjiri gedung tersebut guna menyaksikan upacara kenegaraan hari Pattimura. Selain itu, kehadiran penyanyi asal Maluku, Mitha Talahatu turut memeriahkan acara peringatan tersebut.

Atas nama cinta dan kasih sayang hidup orang basudara akhirnya panitia bisa menghadirkan Mitha Talahatu untuk menghibur warga Maluku di Wamena dan Pegunungan Tengah pada puncak perayaan hari pattimura.

Tepat Jumat (15/5) usai dilakukan upacara hari Pattimura, Mitha Talahatu yang dikawal ketat dua anggota Koramil dan dua anggota Polres Jayawijaya langsung memasuki ruang gedung Ukumiare Asso dengan membawakan lagu pertama “Piring Jua Bisa Tatoki”.

Pantauan Dhara Pos, Mitha yang tampil dengan busana khas Ambon baju cele merah muda dan celana hitam setengah lutut,  tiba-tiba muncul dari arah belakang para hadirin. Sekejap suasana gedung yang di hadiri Wakil Bupati Jayawijaya dan para tamu undangan lainnya menjadi berubah.

Suasana pun ramai bahkan sebagian hadirin berteriak histeris ketika suara Mitha menggaung di dalam gedung yang berada di pusat kota kabupaten tersebut. Mereka benar-benar dibuat terpesona oleh suara khas putri Maluku ini.

Usai membawakan lagu pertama, Mitha langsung melantunkan lagu-lagu lainnya yang sempat membuat hati para penggemar khususnya kaum lelaki menjadi tersentak, karena hampir semua lagunya menyentuh hati para penggemarnya tersebut.

Wakil Bupati Jayawijaya Jhon R. Banua, SE, M.SI, yang turut menyaksikan dan mendengar Mitha, terpesona dan kagum dengan alunan suara khas suara penyanyi asal negeri seibu pulau tersebut.

Semua lagu yang dinyanyikan tidak membuat bosan para penggemarnya bahkan Mitha sempat berduet dengan Sekda Lany Jaya, Christian Sohilat saat menyanyikan lagu “ Tagantong Lama”.
Ribuan warga masyarakat Maluku dan Malut yang hadir pada acara tersebut, terpuaskan atas penampilan Mitha.

Usai, menghibur para penggemar pada puncak hari Patimura maka dilanjutkan dengan acara semalam di Maluku yang telah dikemas oleh Panitia yakni semalam di Maluku dengan menampikan dansa Katreji dan Polones.

Seluruh pemuda dan pemudi asal Maluku dan Malut turut mengambil bagian dan memeriahkan semalam di Maluku

Sementara itu, perayaan hari Pattimura ke-198 yang dilaksanakan oleh Ikatan Keluarga Maluku (IKEMAL) se-Pegunungan Tengah Papua, Jumat (15/5) di pusat kota Wamena kabupaten Jaya Wijaya diwarnai tarian khas Papua dan Maluku.

Acara yang digelar di gedung Ukumiare Asso Wamena, Kabupaten Jayawijaya disaksikan Wakil Bupati Jayawijaya Jhon R.Banua, SE, M.Si, Dandim 1702, Kapolres dan Sekda Lany Jaya, Ketua IKEMAL Pegunungan Tengah, ketua Sub IKEMAL Maluku tengah, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat serta warga Maluku.

Tari Kreasi Baru Perang Perdamaian Suku Wesaput
Tarian dari Malteng diwakili Tari Lenso, Malut dengan tari Gala, MTB dengan Tari Tore, Malra dengan tari Sawat dan dari suku Wesaput Wamena dengan tari Kreasi Baru Perang Perdamaian.

Tarian yang dikemas panitia adalah untuk menghibur masyarakat Maluku dan Malut yang hadir pada puncak perayaaan hari Pattimura ke 198.

Ketua Panitia Hari Pattimura asal Malra, Chiris talubun menungkapkan tarian 4 suku tersebut sengaja ditampilkan agar tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain.

“Karena kami berada di wilayah Pegunungan Tengah Papua sehingga harus melakukan kerja sama antar satu dengan yang lain dan memupuk kehidupan orang basudara baik antara sesama orang Maluku maupun antara orang Maluku dengan orang Papua khususnya orang papua yang berada di pegunungan tengah,” cetusnya sembari menambahkan kita hidup tidak sendiri namun kita hidup bersama berdampingan satu dengan yang lain dan satu sayang yang lain agar terwujud kedamaian di wilayah Pegunungan Tengah Papua.

Tarian 4 suku yang mewarnai puncak perayaan hari pattimura ke 198 tahun 2015 ini akan menjadikan kita satu sesuai tema hari Pattimura “Katong Samua Basudara”.

(dp-25)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi