News Ticker

Astaga! Kadiskes Babak Belur Dihajar Kerabat Sekdiskes MBD

Para pegawai yang berdinas di kantor Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya, pada Selasa (31/3) sekitar pukul 10.00 Wit tiba-tiba dikejutkan aksi sekelompok warga masyarakat yang membuat keributan di kantor tersebut.
Share it:
Tiakur, Dharapos.com
Para pegawai yang berdinas di kantor Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya, pada Selasa (31/3) sekitar pukul 10.00 Wit tiba-tiba dikejutkan aksi sekelompok warga masyarakat yang membuat keributan di kantor tersebut.
Ilustrasi pengeroyokan

Ternyata kemudian baru diketahui bahwa sekelompok warga tersebut merupakan kerabat dan keluarga dari Sekretaris Dinas Kesehatan MBD, Ati Sarak yang tidak terima atas sikap dan perlakuan Kepala Dinas Kesehatan MBD,  Eskol Falirat, S.Sos terhadap saudara mereka. 

Akibat aksi pengeroyokan dan pemukulan tersebut menyebabkan beberapa bagian wajah sang  kadis mengalami luka memar bahkan  bibir yang terkena tonjokan massa seketika mengeluarkan darah segar.

Aksi pengeroyokan serta pemukulan terhadap mantan Asisten III Sekretariat  Daerah Kabupaten MBD tersebut yang di lakukan sekelompok warga masyarakat Tiakur berjumlah kurang lebih 20 orang tersebut berawal sekitar pukul 10.00 Wit.

Saat itu, tiba-tiba sekelompok warga berjumlah sekitar 20 orang datang ke kantor Bupati MBD dan langsung masuk ke dalam  kantor  serta melakukan penganiayaan terhadap Falirat.

Aksi itu sempat membuat heboh suasana dan aktivitas kantor pada waktu itu langsung terhenti karena para PNS yang ada dalam kantor itu semua menjadi panik dan langsung berhamburan keluar ruangan.

Para aparatur pemerintah ini terkejut dan panik dengan aksi main hakim sendiri puluhan warga tersebut.
Bahkan, mereka pun bertanya-tanya ada apa dan mengapa sehingga sekelompok masyarakat ini datang dan masuk ke dalam kantor Bupati serta melakukan pemukulan terhadap pejabat pemerintah?

Terkait masalah itu, salah seorang PNS Kantor Bupati yang di konfirmasi Dhara Pos pasca kejadian mengaku tidak mengetahui sebenarnya pokok permasalahan yang terjadi. 

“Kami semua yang ada di kantor Bupati ini juga sangat kaget dengan kejadian tersebut karena dengan tiba-tiba sekelompok  massa langsung berlari masuk ke dalam kantor dan melakukan penyisiran ke ruangan-ruangan. Bahkan, ketika kami coba bertanya kepada mereka siapa yang dicari mereka pun tak menjawab kami,” akuinya.

Tiba-tiba saja, lanjut sumber yang enggan namanya dikorankan, mereka sudah  melakukan pemukulan terhadap Kadis Kesehatan, Eskol Falirat.

“Baru kami tahu bahwa  target mereka adalah Kadis Kesehatan,” ujarnya.

Informasi yang di himpun Dhara Pos terkait siapa pelaku aksi pemukulan, ternyata diketahui massa yang  melakukan pengeroyokan terhadap Kadiskes dalam kantor Bupati adalah para kerabat dan keluarga Sekdiskes, Ati Sarak.

Kabarnya, aksi pemukulan tersebut dipicu tindakan Kadiskes yang sempat melakukan tindakan kekerasan terhadap Sarak di dalam ruang kerjanya.

Ati, sapaan akrab Sekdiskes MBD ini tidak terima tindakan Falirat yang mendorongnya dengan keras sehingga nyaris terjatuh.

Tidak terima diperlakukan seperti itu, Ati langsung menelepon suami serta keluarganya yang ada di Tiakur dan mengadukan tindakan Falirat terhadap dirinya.

Keluarga Ati yang tidak terima saudara perempuannya diperlakukan secara tidak wajar oleh orang lain langsung spontan bergegas menuju ke kantor Dinas Kesehatan MBD, untuk mencari Falirat.  Namun ketika keluarga Ati tiba di kantor Dinkes, Falirat ternyata telah pergi keluar kantor.

Dari kantor Dinkes, massa yang sudah di bakar emosi dan amarah itu pun langsung bergegas menuju  ke kantor Bupati.

Setibanya, di kantor Bupati massa langsung berlari masuk ke dalam kantor, mendatangi setiap ruangan mencari tahu keberadaan Falirat. Massa langsung melampiaskan amarahnya saat mendapati sang Kadis di salah satu ruangan.

Para kerabat Sekdiskes MBD ini langsung melakukan pengeroyokan dan menghujamkan bogem mentah kepada Falirat dalam kantor tersebut yang membuat sang Kadis babak belur hingga mengeluarkan darah segar akibat aksi pemukulan.

Salah seorang dari mereka yang sempat di konfirmasi Dhara Pos, saat kejadian sempat melontarkan pernyataannya.

“Kami anak-anak MBD ini, adalah anak-anak adat yang tahu etika dan adat itu mengajar kami untuk saling menghargai dan menghormati, dan lebih khusus  untuk saudara perempuan. Jadi, kalau dalam adat siapa yang berani membuat hal yang tidak wajar terhadap saudara perempuan kami, maka kami tidak akan terima itu meskipun nyawa taruhannya ,” tegasnya.

Hingga berita ini dimuat, belum diperoleh informasi terkait penyelesaian masalah tersebut.

Sementara itu, informasi yang diterima Dhara Pos dari sejumlah sumber terpercaya di kota Tiakur, kedua petinggi di Dinkes MBD tersebut sudah lama terlibat dalam perseteruan. Hal itu sudah berlangsung semenjak Eskol Falirat menduduki jabatan orang nomor satu di instansi yang melayani kesehatan masyarakat.

Bahkan, kini kabarnya di internal Dinkes MBD sendiri terpecah menjadi dua kubu masing-masing kubu Kadis dan kubu Sekdiskes.
 
(yan)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi