News Ticker

Abaikan Pasien, Walikota Diminta Copot Kepala Puskesmas Tanjung Ria

Program Pemerintah Kota Jayapura dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebagaimana yang selama ini dikumandangkan Walikota Dr. Benhur Tommi Mano, MM, ternyata ditemukan berbanding terbalik dengan fakta di lapangan.
Share it:
Jayapura, Dharapos.com
Program Pemerintah Kota Jayapura dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebagaimana yang selama ini dikumandangkan Walikota Dr. Benhur Tommi Mano, MM, ternyata ditemukan berbanding terbalik dengan fakta di lapangan.

Ny. Yakadewa saat memberi arahan
Parahnya lagi, apa yang diprogramkan Pemkot bukannya dijadikan sebagai sebuah tanggung jawab malah sebaliknya tak diindahkan atau disepelekan.

Dan, fakta inilah yang terjadi di Puskesmas Tanjung Ria, Distrik Jayapura Utara, kota Jayapura, Provinsi Papua.

Senin(16/03), salah satu warga masyarakat Kayu Batu, Hilda membawa adiknya untuk berobat ke Puskesmas Tanjung Ria. Saat tiba pada pukul 11.15 Wit di Puskesmas, dirinya langsung menuju ke loket dan meminta izin untuk mengambil darah. Saat itu, petugas loket mengarahkan Hilda dan adiknya agar langsung ke ruangan pengambilan darah.

Namun sayangnya, sesampainya di ruangan tersebut, salah satu oknum dokter sedang melakukan kegiatan lain tidak menggubris Hilda dan adiknya yang sakit. Sehingga keduanya dan satu orang pasien yang lain tetap menunggu di luar ruangan di maksud.

Selang menunggu sekitar 15 menit, datang juga salah satu petugas Puskesmas ke ruangan pengambilan darah untuk meminta pinang.

“Waktu melihat petugas tadi saya bertanya kepada petugas, “Ibu masih bisa melayani kah? Lalu jawab suster tersebut masih dan disuruh menunggu. Karena petugas dia bilang seperti itu maka saya tetap menunggu,” tutur Hilda kepada media ini.

Namun ternyata, setelah ditunggu-tunggu tetap tidak ada petugas yang datang.  Karena lama, adiknya yang juga satu pasien lainnya sudah tidur.

“Sebagai kakak saya panik karena sama sekali tidak ada satu tindakan pelayanan yang dilakukan petugas kepada adik saya, makanya tanpa pikir panjang saya langsung bawa adik saya untuk kembali pulang ke rumah,” ungkapnya.

Akhirnya Hilda menawarkan ke adiknya untuk beli obat saja di kios obat. Dirinya mengaku kesal
dengan tindakan petugas kesehatan, karena tidak dilayani sama sekali malah sebaliknya dibiarkan begitu saja.

Akibat pelayanan yang tidak maksimal tersebut membuat Wakil Ketua I DPRD Kota, Mathelda Yakadewa naik pitam, pasalnya pasien tersebut adalah cucunya sendiri.

Guna membuktikan laporan tersebut, Selasa (17/3), Yakadewa mendatangi Puskesmas Tanjung Ria untuk melihat secara dekat sistem pelayanan yang ada dan ternyata sangat tidak sesuai dengan harapan Walikota dan masyarakat.

Kepada Dharapos.com, tokoh perempuan Kayu Batu tersebut mengatakan dirinya sangat kesal dengan pelayanan yang dilakukan padahal sebelumnya berdasarkan hasil reses Dewan beberapa waktu lalu telah menutupi pelayanan kesehatan yang tidak memihak kepada para pasien.

“Namun saat ini saya harus angkat bicara, terkait sikap yang ditunjukkan beberapa oknum petugas Puskesmas Tanjung Ria bahwa mereka tidak melayani para pasien dengan baik,” kecamnya.

Dikatakan Yakadewa, sesuai aturan, setiap Puskesmas buka pada jam 08.00 Wit dan pada jam 10.30 Wit loket ditutup akan tetapi tidak semua masyarakat mengetahui waktu tersebut. Karena ada sebagian masyarakat yang tidak tahu bahwa Puskesmas loketnya ditutup pada jam 10.30 Wit Wit, sehingga pelayanan tidak berjalan dengan baik.

“Artinya ketika waktu pemeriksaan selesai kemudian ada pasien yang datang untuk berobat harus tetap dilayani dan bukan disuruh menunggu sampai berjam-jam bahkan tidak dilayani sehingga pasien harus pulang. Apalagi bila terjadi pasien tersebut meninggal di tengah jalan lalu siapa yang bertanggung jawab. Masyarakat tahu bahwa Puskesmas adalah tempat untuk mendapat pelayanan kesehatan,” tegasnya.

Atas fakta ini, Yakadewa meminta agar kejadian melalaikan pasien tersebut tidak terulang lagi “Walikota Jayapura hampir setiap saat mengampanyekan sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Walau pasien datang di luar jam kerja,harus tetap dilayani,” cetusnya.

Yang lebih celaka lagi, salah satu petugas kesehatan, Luciana Heide Christiani, Amd.Kebid mengeluarkan pernyataan di depan kepala Puskesmas dan Wakil ketua DPRD, Ny. Yakadewa bahwa apabila pasien datang untuk berobat dan apabila loket telah ditutup atau istirahat maka disuruh kembali pada jam 4 sore.

“Wah statemen tersebut sudah sama saja dengan melecehkan sistem pelayanan yang diinginkan Walikota Jayapura. Makanya saya minta agar kepala Puskesmas dan petugas kesehatan tersebut harus di ganti,” desaknya.

Sementara itu, kepala puskesmas Tanjung Ria, dr. Martina yang dikonfirmasi media ini mengaku  sangat menyesalkan pelayanan anak buahnya yang sangat bertentangan dengan program Walikota Jayapura.

(Harlet)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi