News Ticker

Menkes Canangkan RSU Jayapura Sebagai RS Rujukan Nasional

Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (k) Sabtu,27/12 mencanangkan Rumah Sakit Umum Dok II Jayapura sebagai RS Rujukan Nasional.
Share it:
Menkes RI saat menandatangani prasasti
Jayapura, Dharapos.com
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (k) Sabtu,27/12  mencanangkan Rumah Sakit Umum Dok II Jayapura sebagai RS Rujukan Nasional.

Saat pencanangan tersebut, Menkes di dampingi Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes  drg. Usman Sumantri. Mk, Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kerja Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan dr. Kirana Pritasari, MQHI, serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg.Aloysius Giyai.

Setibanya di RSU yang berada di kawasan Dok II kota Jayapura, Menkes langsung mengunjungi beberapa ruang pengobatan yakni ruang penyakit dalam pria, ruang bedah wanita dan ruang penyakit paru-paru.

Saat di ruang penyakit dalam pria, Menkes sempat berbincang dengan salah satu pasien, bahkan sempat mengingatkan si pasien yang masih berusia remaja agar tidak boleh mengonsumsi minuman keras karena akan merusak kesehatan.

Setelah itu, Menkes dan rombongan yang juga di dampingi Direktur RSU Jayapura langsung bergegas menuju ruang aula untuk memberikan arahan kepada para dokter dan perawat.

“Di Indonesia ada 14 rumah sakit yang akan ditetapkan sebagai rumah sakit rujuk Nasional salah satunya adalah rumah sakit umum Jayapura Provinsi Papua,” terangnya dalam arahan sebelum dilakukan acara pencanangan.

Hal ini, lanjut Menkes, agar dapat memberikan satu pelayanan yang baik di Papua dan juga provinsi di sekitarnya,sehingga harus memiliki kualitas yang baik jika sudah di jadikan sebagai RS Rujuk Nasional serta harus lulus juga dalam akreditasi yang bertaraf internasional.

Selain itu, dirinya juga mengharapkan agar RSU Jayapura dapat menjadi RS bertaraf internasional.

Karena juga melayani pasien dari Papua Barat dan negara tetangga PNG, sehingga Menkes RI mengharapkan agar RSU Jayapura harus bisa bekerja sama dengan salah satu RS di luar negeri sesuai dengan kemajuan teknologi, guna menjaga agar jangan sampai masyarakat Papua pergi berobat ke luar daerah.

Menkes saat berdialog dengan pasien
RSU Jayapura, tambah dia, akan dijadikan RS Pendidikan, apalagi karena di Jayapura ada Fakultas Kedokteran Universitas Cendrawasih, sehingga akan menghasilkan dokter yang akan membantu melayani kesehatan masyarakat di Papua.

“Sebagai rumah sakit rujukan nasional memang di semua daerah di Indonesia tidak akan ada yang sama, karena di masing-masing provinsi memiliki permasalahan yang berbeda,” tambah Menkes.

Dirinya juga mengaku sangat sedih dengan penyakit yang di alami masyarakat Indonesia yakni gagal ginjal dan jantung, karena penyakit tersebut sangat menguras biaya sehingga menjadi beban negara.

“Kita lihat ke hulu ada apa sebenarnya karena 30 persen penyakit tersebut yang di bayar oleh negara lewat BPJS dan menguras anggaran yang cukup besar. Sementara untuk Papua, kemungkinan air yang mengandung kapur yang tinggi ataupun gaya hidup masyarakat,sehingga perlu dilakukan penelitian, karena belum tentu gagal ginjal di Papua sama dengan gagal ginjal di Kalimantan atau di pulau Jawa,” ungkap Menkes.

Sebagai RS rujukan nasional, sudah barang tentu diperlukan sarana dan prasarana yang  memadai.

“Seorang dokter harus punya peralatan sebab tanpa hal itu maka dokter tidak akan bisa kerja dengan baik atau kerja dengan betah, artinya dokter memang memerlukan peralatan yang bisa membantu masyarakat,” tegasnya.

Dalam pencanangan tersebut di tandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Kesehatan RI.

(Harlet)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi