News Ticker

GIA Siap Dukung Pembangunan Daerah

Maskapai Garuda Indonesia (GIA) akhirnya melakukan pendaratan perdana di Bandar Udara Mathilda Batlayeri Saumlaki, Selasa (2/12) setelah sebelumnya melakukan pembatalan rencana pendaratan selama dua kali yakni awal September dan awal bulan Oktober 2014.
Share it:
Saumlaki, Dharapos.com
Maskapai Garuda Indonesia (GIA) akhirnya melakukan pendaratan perdana di Bandar Udara Mathilda Batlayeri Saumlaki, Selasa (2/12) setelah sebelumnya melakukan pembatalan rencana pendaratan selama dua kali yakni awal September dan awal bulan Oktober 2014.

Garuda saat mendarat perdana di Bandara M. Batlayeri
Penerbangan perdana Garuda pada rute Ambon-Saumlaki tersebut dilakukan bersamaan dengan route Ambon-Langgur dan Ambon-Ternate yang serempak terlaksana sejak tanggal 1 hingga tanggal 2 Desember lalu.

Direct Manager Ambon, Sony Pongoh mengatakan pembukaan rute baru ini merupakan komitmen Garuda Indonesia dalam membantu Pemda sebagai stakeholder di daerah dalam mengembangkan daerah-daerah di Maluku dengan menyediakan angkutan udara yang memenuhi standar safety bukan hanya standar nasional tetapi standar internasional.

“Garuda Indonesia adalah satu-satunya maskapai di Indonesia yang memiliki sertificate IOSA. Pembukaan 3 route baru hari ini yaitu Ambon-Ternate, Ambon-Langgur dan Ambon-Saumlaki menggunakan pesawat terbaru ATR 72-600 semakin mempermudah armada pesawat dan menjadikan Garuda Indonesia Airlines yang menggunakan pesawat dengan umur pesawat rata-rata dibawah 5 tahun,” ungkap Pongoh dihadapan Pemerintah Daerah dan seluruh tamu yang hadir pada acara welcome ceremony yang digelar oleh Pemkab Maluku Tenggara Barat di ruang kedatangan Bandar Udara Mathilda Batlayeri.

Masuknya GIA pada daerah-daerah di Maluku bertujuan memenuhi permintaan para pengguna jasa serta memenuhi target Garuda Indonesia untuk memperkuat jaringan penerbangan domestik serta memperkuat konektivitas antar wilayah KTI untuk mengembangkan perekonomian dan wisata.

Dengan penerbangan perdana ini GIA pun telah membuat daerah-daerah tersebut dikenal bukan hanya di kota-kota yang disinggahi melainkan juga pada lebih dari 1000 kota destinasi dan memudahkan tourist-tourist dari kota-kota tersebut untuk datang ke daerah-daerah yang baru disinggahi Garuda.

Terhadap rute baru ini, pihak maskapai Garuda, lanjut Pongoh, meminta dukungan baik dari semua pihak agar nantinya GIA dapat terus berkembang secara berkesinambungan sebagai anak BUMN serta merupakan kebanggaan milik bangsa Indonesia.

Sementara itu, Bupati MTB yang diwakili oleh dr. Edwin Tomasoa, Asisten III pada Sekretariat
Daerah Kab. MTB mengatakan atas nama seluruh rakyat, Pemda MTB menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kehadiran Garuda di Saumlaki.

“Bahwa kehadiran Garuda di kabupaten kami ini akan membawa dampak positif karena itu kami yakin bahwa ini merupakan kepedulian dari  Garuda terhadap masyarakat di kabupaten kami yang berjuluk Duan-Lolat ini,” ungkapnya.

Sebagai kabupaten yang berada persis di perbatasan dengan Negara Australia, Tomasoa berharap adanya pembukaan route baru yang bakal dilakukan oleh GIA untuk melayani penerbangan Australia- Saumlaki.

Meskipun sebelumnya sempat mengontrol para petugas bandara saat  pendaratan pesawat GIA, namun masyarakat yang memantau pendaratan perdana maskapai GIA tersebut mengaku sempat bingung dengan ketidakhadiran Kepala Bandar Udara Mathilda Batlayeri Saumlaki, Januaris Seralurin,SH dalam ruangan welcome ceremony.

Para sumber yang tidak mau dikorankan namanya ini menilai jika susasana welcome ceremony tersebut jauh berbeda dengan acara serupa yang dilakukan pemda MTB terhadap salah satu maskapai beberapa bulan lalu dimana hadir juga Seralurin.

Kepada wartawan saat dimintai komentarnya, Seralurin membantah penilaian warga tersebut. Dia meminta agar persoalan ini tidak diperlebar mengingat ketidakhadirannya di dalam ruangan merupakan hal yang tidak disengaja.

“Saya hadir saat itu kok kenapa dibilang tidak hadir? Memang selesai mengontrol kerja di lapangan hingga pesawat mendarat, kondisi kesehatan saya saat itu sudah tidak memungkinkan untuk tetap bertahan sehingga saya pun memilih untuk pulang dan beristirahat,” jelasnya.

Kegembiraan masyarakat atas pendaratan perdana GIA di bandara Mathilda Batlayeri menurut Seralurin merupakan bukti kerja keras pihaknya melalui perjuangan panjang yang tentu banyak menyita waktu, menguras tenaga, dan membutuhkan konsentrasi penuh untuk memenuhi berbagai  persayaratan kelayakan pendaratan pesawat GIA di Saumlaki, mengingat fasilitas penunjang bandara Baru tersebut belum rampung hingga kini.

Untuk diketahui, pesawat Garuda Indonesia ATR 72-600 Explore yang melakukan pendaratan perdana di Bandara Mathilda Batlyeri Saumlaki, Selasa (2/12) pukul 7:11 WIT tersebut diterbangkan oleh double captain tanpa co pilot.

Mereka masing-masing: Capt.Condro Ady Pratomo dan Capt. Gusti Agung Alit dibantu flight attendant (baca: Pramugari – red) Faradila Lucyana Jasry dan Riva Adelya Monica.

Meskipun daya muat penumpang mencapai 70 orang dengan seri terbaru yang lebih canggih dan
nyaman namun dijelaskan oleh Direct manager Ambon bahwa saat ini baru dapat dilayani jumlah penumpang hingga kisaran 50 orang.

Hal tersebut mengingat belum tersedianya sarana pengisian bahan bakar di bandara Mathilda Batlayeri sehingga double pengisian bahan bakar untuk penerbangan pergi pulang Ambon-Saumlaki masih dilakukan di Bandara Patimura Ambon sehingga berpengaruh pada daya muat penumpang yang tidak maksimal.

Rute penerbangan Ambon-Saumlaki dilakukan selama 6 hari dalam seminggu dan bermalam di Saumlaki dengan jadwal penerbangan Ambon-Saumlaki akan berangkat dari Ambon pada pukul 16.05 WIT dan tiba di Saumlaki pada pukul 17.35 WIT.

Kemudian terbang kembali dari Saumlaki keesokan harinya dengan pesawat yang sama pada pukul 06.00 WIT dan tiba di Ambon pada pukul 07.25 WIT.

(mon)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi