News Ticker

Kunjungan Kapolda, Diduga Bandar Togel Diinstruksikan Tutup Sementara

Sepak terjang para bandar togel di Kabupaten Maluku Tenggara selama ini ternyata tetap eksis dalam menjalankan usahanya.
Share it:
Langgur, 
Sepak terjang para bandar togel di Kabupaten Maluku Tenggara selama ini ternyata tetap eksis dalam menjalankan usahanya.
Salah satu anak seusia SD sedang menjajakkan
tafsiran kode angka kupon togel di
kawasan Sudirman, Langgur
 

Bahkan, terindikasi aktivitas mereka telah mendapat perlindungan hukum alias dibekingi oleh pihak berwenang di wilayah tersebut sehingga para cukong kupon putih ini merasa kuat alias kebal hukum.

Fakta tersebut sangat jelas terlihat saat kunjungan Kapolda Maluku, Brigjen. Ismail Murad ke daerah ini beberapa hari lalu.

Pihak aparat Kepolisian Resort Malra yang seharusnya memberantas peredaran kupon judi togel malah sebaliknya terlihat ketakutan saat kedatangan orang nomor satu di institusi Kepolisian Daerah Maluku.

Bahkan, aparat Polres Malra diduga menginstruksikan para bandar togel untuk tidak menjalankan bisnisnya selama kunjungan Kapolda di daerah tersebut.

“Kalau memang Polres Malra profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab maka tidak perlu mereka takut-takuti para bandar togel dengan menyuruh tutup sementara bisnisnya karena kedatangan Kapolda Maluku ke Kabupaten Maluku Tenggara. Ini sudah tidak benar, ini yang patut dipertanyakan,” ungkap salah satu tokoh pemuda Malra JR, kepada Dhara Pos, Selasa (28/10).

Menurutnya, jika memang Polres Malra komitmen memberantas peredaran judi togel dari awal maka mereka tidak perlu ketakutan ketika dikunjungi Kapolda.

“Dari sikap seperti ini jelas-jelas membuktikan bahwa selama ini Polres Malra tidak punya niat untuk memberantas kejahatan tersebut tetapi yang terjadi sebaliknya bahwa mereka turut serta mendukung dan membekengi bisnis haram di daerah ini,” tuding JR.

Setiap kedatangan Kapolda di Malra, para bandar togel diinstruksikan tutup sementara namun sesudah Kapolda tinggalkan Malra, para bandar togel diizinkan membuka kembali bisnis haramnya seperti sedia kala.

“Inilah yang patut dipertanyakan terkait kinerja aparat Polres Malra? Jadi, kalau memang profesional maka siapa pun dia pada saat kunjungan baik Kapolda atau siapa saja, polisi punya tugas untuk melakukan penangkapan para bandar,” herannya.

Bagi JR, fakta ini telah menegaskan kepada masyarakat bahwa bisnis haram yang dijalankan di kota Tual dan Kabupaten Malra, tidak akan pernah bisa diberantas karena Polres Malra yang seharusnya menjadi penegak hukum malah menjadi pelanggar hukum karena turut serta mendukung bisnis haram tersebut.

“Jadi Polres Malra tidak perlu berkelit lagi karena semuanya sudah jelas saat kedatangan Kapolda, para bandar togel tutup sementara tetapi saat Kapolda kembali ke Ambon, para bandar togel kembali menjalankan usahanya seperti biasa,” tegasnya.

Karena itu, JR meminta Kapolda Maluku untuk segera mengevaluasi Kapolres Malra dan jajarannya terkait beking atau dukungan yang diberikan terhadap para bandar togel.

“Bila perlu, Kapolda harus beri sanksi tegas karena telah mempermalukan institusi kepolisian di negeri ini,” pintanya.

Untuk diketahui, peredaran kupon judi togel di Kabupaten Maluku Tenggara sudah sangat parah karena telah merasuki hampir seluruh kalangan di wilayah ini. Di beberapa kawasan, malah kantor togel berdiri secara “resmi” seperti Watdek atau di kompleks Pemda Ohoijang.

Selain itu, anak-anak se usia SD pun di sepanjang jalan Sudirman, Langgur, pada sore hari turut serta menjajakan ramalan-ramalan berupa perhitungan-perhitungan angka yang diprediksi berpeluang untuk menang.

Kendati kondisinya sedemikian rupa, namun aparat Polres Malra tidak pernah mau atau serius memberantas peredaran kupon haram tersebut. (obm)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi