News Ticker

Di MTB, TNI Butuh Penambahan Alutsista Pengamanan Perbatasan

Luasnya wilayah kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya yang berada persis pada daerah tapal batas wilayah NKRI dengan Australia dan negara Demokratik Timor Leste tentu membutuhkan kesiapan yang super ketat soal pertahanan dan keamanan seperti alat utama sistem pertahanan atau ALUTSISTA maupun jumlah aparat yang di tempatkan di wilayah perbatasan.
Share it:
Dan Sat. Radar 245 Saumlaki
Mayor. Febry Eko Hady
Saumlaki,
Luasnya wilayah kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya yang berada persis pada daerah tapal batas wilayah NKRI dengan Australia dan negara Demokratik Timor Leste tentu membutuhkan kesiapan yang super ketat soal pertahanan dan keamanan seperti alat utama sistem pertahanan atau ALUTSISTA maupun jumlah aparat yang di tempatkan di wilayah perbatasan.

Kondisi ini tentu dipandang penting oleh karena hingga kini Wilayah satuan kerja TNI dan Polri di MTB  masih menjangkau MBD.

Menjawab pertanyaan wartawan saat silahturahmi dengan insan pers di Markas Komando Distrik Militer (MAKODIM) 1507/Saumlaki belum lama ini, Dandim Letkol TNI Inf. Musmulyadi mengatakan sebagai daerah yang berada persis di wilayah perbatasan RI dengan cakupan wilayah yang begitu luas yakni dari MTB hingga MBD berada dalam kondisi rawan.

“Terdapat sejumlah persoalan sosial kemasyarakatan yang merupakan potensi ancaman seperti persoalan ekonomi yakni kemahalan harga sembako maupun sejumlah persoalan lain seperti jaringan komunikasi dan transportasi yang terbatas semestinya merupakan potensi ancaman,” terangnya.

Hal tersebut belum lagi ditambah dengan sejumlah persoalan di bidang politik dan sosial budaya yang sering terjadi maupun persoalan pertahanan kemanan seperti maraknya Illegal Oil, illegal fishing maupun illegal loging di kedua daerah tersebut. Persoalan ini, menurut Dandim membutuhkan perhatian serius aparat TNI dan Polri sehingga alutsista di daerah tersebut perlu di tambah.

“Banyak sekali yang bisa kita bongkar disini pak, banyak sekali seperti kekayaan alamnya, ikannya, kemudian termasuk juga dengan sektor wilayah pertahanan kita yang sangat luas dan butuh perhatian termasuk kebutuhan ekonomi kita disini pak,” ujarnya.

Hasil koordinasi pihaknya dengan Komandan Lanal maupun Satuan Radar Saumlaki menyebutkan jika keterbatasan alutsista di wilayah kerjanya masih menjadi persoalan sehingga pihaknya telah berupaya mengusulkan kepada atasannya untuk secepatnya ditindaklanjuti.

“Yang jelas, bapak-bapak telah mendengar gambaran umum tentang pertahanan di wilayah ini dan mudah-mudahan kedepan kita harapkan alutsista yang diberikan kepada satuan angkatan darat, Laut dan udara bisa mencukupi namun kalau secara transformasi kita lihat memang masih belum sehingga kita masih butuh hal yang banyak lagi. Seperti tadi saya bicara dengan komandan Lanal Saumlaki, sebenarnya perlu ada radar laut. Tadi beliau bilang bahwa untuk mengetahui adanya kapal asing itu sangat sulit sekali,” tutur Dandim.

Kedepan, dia berharap adanya dukungan dari insan pers di MTB untuk menginformasikan atau membongkar sejumlah persoalan yang terjadi di daerah MTB dan MBD agar menjadi perhatian serius semua pihak.

Komandan Satuan Radar 245 Saumlaki, Mayor elektronika Febry Eko Hadi mengatakan sebagai unsur pelaksana pertahanan udara nasional di bawah Panglima Komando Sektor Pertahanan IV yang bermarkas di Biak, Papua, pihaknya  bertugas melaksanakan operasi pertahanan udara sepanjang tahun dengan tugas khusus yakni melaksanakan upaya pendeteksian dini yang hubungannya dengan mayoritas udara melalui radar yang tidak terdeteksi oleh radar sipil. Selain itu membantu pelaksana intersepsi dari pesawat tempur AURI dengan kemampuan alutsista yang dimiliki.

Dikatakan, jarak jangkauan radar Saumlaki sesuai alutsista yang dimiliki saat ini mencapai 450 KM dimana batas jangkauan utaranya hingga ujung pulau Seram, batas barat sampai di ujung pulau Rote, dan dibatas timur melebihi pulau Aru.

Sementara itu, menurutnya, di sebelah selatan, kemampuan Radar Saumlaki bisa menjangkau hingga melphil Island salah satu pulau kecil milik Australia.

“Perlu diketahui bahwa diatas kita terdapat beberapa lintasan pesawat seperti yang terbaca dalam peta lintasan udara, itu banyak sekali pesawat internasional atau non domestik mungkin dari data kita dalam satu hari itu antara 80 sampai 90 pesawat yang kita identifikasi, sekitar 75 persen itu adalah non domestik sehingga wilayah udara Saumlaki ini sangat padat wilayah udaranya dan itu setiap jam sehingga kami lakukan pengawasan sepanjang tahun tanpa mengenal waktu malam,” jelas Hadi.

Di tengah ramainya wilayah udara Saumlaki, dia mengakui bahwa radar Saumlaki masih kekurangan alutsista namun dirinya percaya jika kekurangan tersebut bakal teratasi di waktu mendatang.

Dia menambahkan, bahwa saat ini TNI-AU telah memiliki sistem kekuatan minimum alutsista dengan proses instalasi 32 Radar dan telah mencapai 20 Radar. Hal ini, menurut Hadi, sebagai upaya untuk mengatasi cela-cela kosong yang berada pada beberapa titik.

Sementara itu, Danlanal Saumlaki, Letkol Laut. Ady Lumalsana mengatakan meskipun dengan keterbatasan kekuatan alutsista TNI AL di wilayah MTB saat ini yang  tidak sebanding dengan luas wilayah namun pihaknya tetap melakukan patroli pengawasan secara rutin.

Dikatakannya, keterbatasan alutsista tersebut mengakibatkan hingga kini masih terdapat sejumlah kapal asing yang dengan mudah memasuki wilayah perairan Indonesia.

“Perlu diketahui bahwa dengan begitu luasnya wilayah kita dengan cela pulau-pulau yang sangat mudah dimasuki kapal asing maupun kapal-kapal nelayan dan dengan alutsista yang dimiliki TNI AL, tidak sebanding dengan luas wilayah yang harus kita cover. Jadi proses penembakan di lepas pantai bahkan memang terjadi juga perompakan dan lain-lain,” ujar Lumalsana.

Kedepannya, selain berharap adanya penambahan alutsista, dirinya juga berharap ada partisipasi aktif dari masyarakat untuk melaporkan setiap temuan kejadian di laut sehingga dengan cepat pihaknya melaporkan kepada atasannya untuk selanjutnya di sikapi. (mon)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi