News Ticker

Tiduri Istri Orang, Bupati Diminta Copot Kepsek SMP 2 Wuarlabobar

Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan adanya sikap tak terpuji Kepala SMP Negeri 2 kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Drs. Ayub Luanmasa yang tak puas dengan istri sendiri dan harus main blak-blakan dengan istri orang.
Share it:
Saumlaki,
Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan adanya sikap tak terpuji Kepala SMP Negeri 2 kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Drs. Ayub Luanmasa yang tak puas dengan istri sendiri dan harus main blak-blakan dengan istri orang.
Ilustrasi Kumpul Kebo

Luanmasa dilaporkan telah tiduri istri David (24) bernama  Adrana sehingga prahara rumah tangganya yang baru sempat dibina dua tahun itu hancur berantakan dan hanya menyisahkan kenangan pahit.

Kepsek kelahiran 1966 meniduri Adrana yang baru mengawali kiprahnya sebagai ibu rumah tangga di saat istri kandungnya tengah mendapat pertolongan bersalin di desa Latdalam kecamatan Tanimbar Selatan yang jaraknya sangat jauh dari desa Tenaman tempat dia mengabdi.

Anehnya lagi, Sekolah tempat menimba ilmu bagi anak didik dipergunakan sang kepala sekolah sebagai tempat memadu kasih dengan istri orang.

Ny. Tely, ibunda David kepada media ini berceritera bahwa kejadian ini sempat membuat heboh warga Tenaman namun ceritera ini disangkal oleh kepala sekolah. Karena takut berpisah dengan David sang suaminya, Adrana pun mengakui bahwa dirinya telah bersetubuh dengan Ayub sang Kepsek di belakang sekolah seperti yang di ceriterakan warga.

Tak kuasa menahan aib , Adrana pun pergi meninggalkan pil pahit bagi Dafid sang suami yang sebelumnya sangat dicintai. Terhantam prahara mahligai yang dasyat itu akhirnya mendorong Dafid dan keluarganya untuk mencari keadilan meskipun istrinya itu telah hilang entah kemana.

“Bayangkan saja dong berhubungan dari bulan Maret sampai Nopember baru Adrana mengaku par mama, ini kan su paling lebih to, Adrana pada waktu terbuka par beta dia bilang mama, tadi karna mama bilang nanti Dafid seng cere deng beta jadi beta mengaku. Dia Tanya beta lalu katong dua bermain di belakang sekolah,” tutur Ny. Teli dengan sesekali menirukan ucapan Adrana.

Namun apalah daya tangan tak sampai, begitulah nasib David bersama keluarganya yang mengaku pas-pasan dengan ilmu pengetahuan dan tak sebanding dengan Ayub sang kepala Sekolah sehingga merekapun hanya terbatas memberikan laporan kepada Kepala UPTD DIKBUD Semy Wuarlela yang saat itu berkunjung ke desa Tenaman.

Bagai cerita berseri yang belum di ketahui endingnya, David dan keluarganya mengaku sudah jenuh menanti tindaklanjut kepala UPTD hingga saat ini, meskipun persoalan itu sudah dilaporkan tahun 2013 lalu.

Kepsek Luanmasa ternyata tidak kapok dengan persoalan tersebut, berbagai tindakan amoral telah dia lakukan seperti sering mengeluarkan kata-kata jijik atau kata kotor kepada warga termasuk kepada guru dan siswanya setiap kali dia mengonsumsi alkohol.

“Luanmasa ini to dia minum mabuk baru dia tonjolkan diri bahwa dia sarjana baru dia maki-maki ibu-ibu termasuk para guru dan siswa-siswi di sekolah juga. Satu lagi pada saat dia mabuk dia kencing dihadapan ibu-ibu yang lagi duduk bahkan pak, kalau beta mo cerita yang satu ini to, katong sangat malu pa” kesalnya.

Kepsek ini juga dilaporkan memiliki sifat seperti layaknya preman jalanan yang suka berhantam dengan warga masyarakat jikalau dirinya telah dikuasai minuman beralkohol alias sopi. Masyarakat setempat menurut David dan ibunya Ny. Tely tidak bisa berbuat oleh karena dia terus mengancam warga jika ada yang mau menandinginya.

Selain itu, sejumlah pemuda desa pun merasa senang dengan sang kepsek karena menurut mereka dia adalah sosok teman yang baik hati yang setiap saat merelahkan koceknya untuk membeli alkohol dan berpesta miras dengan para sohibnya.

“Waktu perayaan 2 Mei 2014 di sekolah, dia sempat bertengkar dengan suami para guru karena dia memaki para guru perempuan dihadapan mereka. Katong kesal pak karena bukan hanya kepala sekolah dia juga mengajar PKN baru punya moral busuk seperti itu, sedangkan mantan kepala sekolahnya saja dia maki apalagi para guru dan siswa. Adakalanya pada jam sekolah tapi dia minum mabuk,” tambahnya.

Terhadap persoalan ini David dan Ibunya mengaku bakal melaporkan langsung perbuatan kepala Sekolah tersebut kepada Bupati MTB, Drs. Bitsael S. Temmar dalam waktu dekat.

Mereka mengaku bakal mendesak Bupati untuk menertibkan yang bersangkutan hingga bila perlu melakukan pemecatan karena sang Kepsek dinilai tidak bisa bertindak lagi sebagai pendidik diatas persoalan-persoalan amoral yang telah mendarah daging di tubuhnya.  (mon)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi