Wonreli,
Kepala Puskesmas Wonreli-Kisar, Kecamatan Pp. Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya membantah tudingan yang dialamatkan kepadanya terkait pemberitaan Dhara pos.com sebelumnya yang berjudul “Puskesmas Tak memiliki Stok Obat, Penderita Rabies di Kisar Harus Meregang Nyawa.
Selain itu, dalam pemberitaan dimaksud Bupati MBD didesak mencopot Kepala Puskesmas Wonreli karena tindakanya yang telah menganggap remeh nyawa manusia itu.
Kepala Puskesmas Wonreli, Nus Lipuri ketika didikonfirmasi Dhara Pos di ruang kerjanya, belum lama ini, mengaku bahwa pihaknya tidak pernah menganggap remeh setiap apa yang dialami masyarakat terkait pelayanan medis.
“Saya selaku putra asli Kabupaten Maluku Barat Daya yang di percayakan menjadi kepala Puskesmas di Wonreli-Kisar ini dan saya sudah bekerja semaksimal mungkin. Karena apabila, Puskesmas kekurangan obat-obatan, saya langsung menyusul ke Dinas Kesehatan MBD untuk segera mendatangkan obat-obatan yang diperlukan,” ungkapnya.
Terkait ketidakadaan vaksin rabies di Puskesmas Wonreli itu, hal itu dibenarkan Lipuri. Kendati demikian, sebagai kepala Puskesmas, dirinnya tidak pernah berdiam diri terhadap masalah pengadaan vaksin rabies.
“Mengenai pengadaan vaksin Rabies di Puskesmas wonreli, saya sudah berulang kali mengusulkan dan meminta kepada Dinas Kesehatan MBD untuk segera mendatangkan vaksin tersebut karena kami sangat membutuhkan untuk menangani warga masyarakat yang di gigit anjing rabies,” terangnya.
Namun, usulan tersebut tidak pernah dihiraukan oleh pihak Dinkes. Sehingga pihaknya tidak dapat berbuat apa-apa saat diperhadapkan kepada penderita Rabies.
“Jadi, sebenarnya yang menganggap remeh nyawa manusia itu adalah Dinas Kesehatan MBD, bukan pihak Puskesmas Wonreli karena kalau mereka tidak menganggap remeh nyawa manusia maka tentu saya tidak berulang ulag kali mengusulkan obat itu,” tegas Lipuri. (yan)
Kepala Puskesmas Wonreli-Kisar, Kecamatan Pp. Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya membantah tudingan yang dialamatkan kepadanya terkait pemberitaan Dhara pos.com sebelumnya yang berjudul “Puskesmas Tak memiliki Stok Obat, Penderita Rabies di Kisar Harus Meregang Nyawa.
Ilustrasi Penderita Rabies |
Selain itu, dalam pemberitaan dimaksud Bupati MBD didesak mencopot Kepala Puskesmas Wonreli karena tindakanya yang telah menganggap remeh nyawa manusia itu.
Kepala Puskesmas Wonreli, Nus Lipuri ketika didikonfirmasi Dhara Pos di ruang kerjanya, belum lama ini, mengaku bahwa pihaknya tidak pernah menganggap remeh setiap apa yang dialami masyarakat terkait pelayanan medis.
“Saya selaku putra asli Kabupaten Maluku Barat Daya yang di percayakan menjadi kepala Puskesmas di Wonreli-Kisar ini dan saya sudah bekerja semaksimal mungkin. Karena apabila, Puskesmas kekurangan obat-obatan, saya langsung menyusul ke Dinas Kesehatan MBD untuk segera mendatangkan obat-obatan yang diperlukan,” ungkapnya.
Terkait ketidakadaan vaksin rabies di Puskesmas Wonreli itu, hal itu dibenarkan Lipuri. Kendati demikian, sebagai kepala Puskesmas, dirinnya tidak pernah berdiam diri terhadap masalah pengadaan vaksin rabies.
“Mengenai pengadaan vaksin Rabies di Puskesmas wonreli, saya sudah berulang kali mengusulkan dan meminta kepada Dinas Kesehatan MBD untuk segera mendatangkan vaksin tersebut karena kami sangat membutuhkan untuk menangani warga masyarakat yang di gigit anjing rabies,” terangnya.
Namun, usulan tersebut tidak pernah dihiraukan oleh pihak Dinkes. Sehingga pihaknya tidak dapat berbuat apa-apa saat diperhadapkan kepada penderita Rabies.
“Jadi, sebenarnya yang menganggap remeh nyawa manusia itu adalah Dinas Kesehatan MBD, bukan pihak Puskesmas Wonreli karena kalau mereka tidak menganggap remeh nyawa manusia maka tentu saya tidak berulang ulag kali mengusulkan obat itu,” tegas Lipuri. (yan)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar