News Ticker

INPEX Masela Gencar Lakukan Investasi Sosial Di MTB

Sejak resmi berdiri Februari 1966, INPEX telah memperluas kegiatan eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas alam di Indonesia sebagai kegiatan bisnis intinya. Selama lebih dari 45 tahun, INPEX bersama para mitra strategisnya telah berinvestasi di lebih dari 20 proyek eksplorasi di Indonesia dan menjadi pelopor eksplorasi di lepas pantai (offshore).
Share it:

Alfred Menayang
Saumlaki,
Sejak resmi berdiri Februari 1966, INPEX telah memperluas kegiatan eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas alam di Indonesia sebagai kegiatan bisnis intinya.

Selama lebih dari 45 tahun, INPEX bersama para mitra strategisnya telah berinvestasi di lebih dari 20 proyek eksplorasi di Indonesia dan menjadi pelopor eksplorasi di lepas pantai (offshore).

Saat ini INPEX menjadi operator Blok Masela, dan Blok Babar Selaru yang wilayah kerjanya terletak di laut Arafura, Maluku.

Sebagai perusahaan global yang bergerak di bidang industri hulu minyak dan gas, dengan lebih dari 70 proyek minyak dan gas alam yang tersebar pada lebih dari 20 negara, INPEX secara terus menerus melakukan sejumlah kegiatan social  (social investment) termasuk di Maluku Tenggara Barat.

Kepada Dhara Pos, usai membuka kegiatan Training pengembangan bisnis kepada 22 orang peserta yang berasal dari koperasi Pelangi, Koperasi Nusantara, para pelaku usaha, dan pihak akademik dari STIA Saumlaki serta perwakilan UMKM SMK Negri 1 Tanimbar Selatan di Hotel Pantai Indah, Saumlaki Kamis (28/8), Manager Corporate Communication INPEX, Alfred Menayang mengatakan di MTB saat ini masih terjadi keterbatasan pengembangan bisnis lokal yang bisa sinergi dengan kegiatan operasional INPEX sehingga mendorong pihaknya untuk melakukan berbagai kegiatan investasi sosial bagi masyarakat di daerah tersebut.

Masyarakat, menurutnya, memiliki peran penting dalam mewujudkan keberhasilan usaha sehingga INPEX berkomitmen untuk berkembang bersama masyarakat pada setiap proyek yang dikerjakan. Dia mencontohkan beberapa program sosial dan pemberdayaan masyarakat yang telah dan akan terus dilakukan seperti pemberdayaan pembudidaya rumput laut, kampanye calistung bagi siswa SD,  pemberdayaan petani melalui pengenalan sistem pertanian terpadu, pelatihan pengrajin kain tenun ikat Tanimbar.

Selain itu, pelatihan bahasa Inggris bagi siswa dan guru, pelatihan fasilitator bagi mahasiswa dan dosen serta bantuan langsung bagi masyarakat seperti peralatan penunjang rumah-rumah ibadah, bantuan peralatan pendidikan bagi perguruan tinggi, bantuan buku dan perangkat komputer untuk perpustakaan daerah, hingga bantuan kendaraan pengangkut sampah untuk menunjang kebersihan kota.

Program-program bantuan tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat MTB sehingga dapat merasakan manfaat dan menerima kehadiran INPEX sebagai bagian yang tak terpisahkan.

“Memang ada keterbatasan untuk katakanlah pengembangan bisnis lokal yang bisa sinergi dengan kegiatan operasional INPEX. Operasional INPEX ini kan masih menunggu tahapan-tahapan designe pengembangan lanjutan. Yang kita cari adalah program-program yang memang dibutuhkan oleh masyarakat Tanimbar seperti untuk penerangan di malam hari yang masih terbatas, pertanian organik yang ramah lingkungan, pemberdayaan pengrajin tenun ikat yang diharapkan nanti produk-produk itu bisa di hasilkan dan berdaya saing tinggi,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Alfred juga memuji sejumlah koleganya seperti Yayasan Mercy Corps Indonesia (YMCI) yang terus bekerja membantu INPEX dalam kegiatan-kegiatan investasi sosial di MTB.

Diapun berterima kasih kepada media massa dan sejumlah pihak yang telah membantu mensosialisasikan keberadaan INPEX di MTB.

“Kendala pertama yang kita alami adalah kekurangan tenaga, akan tetapi dengan membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga seperti Mersy Corps, kemudian LPM UI, kendala itu bisa kita mitigasi. Saya lebih melihat hal-hal positif apalagi sekarang kita dengan Mercy Corps yang lebih profesional sehingga sejumlah kendala itu sudah bisa teratasi, begitupun teman-teman media seperti Dhara pos, semoga kita lebih sering berkomunikasi” ungkapnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2000 lalu INPEX telah berhasil menemukan gas dengan potensi yang sangat besar di Blok Masela. Lapangan temuan itu selanjutnya disebut sebagai Lapangan Gas Abadi dan merupakan keberhasilan penemuan pertama di Laut Arafura.

Dari data hasil evaluasi yang di miliki INPEX, dipastikan bahwa kandungan gas alam di laut dalam ini begitu besar, dengan luasan menyerupai tanjung Priok dan Bogor. Meskipun belum memasuki masa produksi namun INPEX memastikan bakal menggunakan konsep FLNG (Floating Liquefied Natural Gas) atau kilang LNG terapung yang terintegrasi pada proyek abadi.

Artinya gas alam yang di hasilkan langsung diproses menjadi gas alam cair, disimpan dan langsung dikapalkan dari sebuah fasilitas kapal raksasa terapung.

Teknologi yang ramah lingkungan ini dipastikan dapat mengurangi biaya dan potensi pencemaran lingkungan sehingga hal ini akan menjadi yang pertama di Indonesia. (mon)
Share it:

Ekonomi dan Bisnis

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi